Share This Article
Moms, memerhatikan kesehatan si Kecil merupakan fokus utama bagi orangtua. Imunisasi adalah langkah penting yang harus dilakukan agar si kecil memiliki kekebalan tubuh yang kuat untuk melawan penyakit. Nah, berikut ini adalah rincian mengenai jadwal rekomendasi imunisasi anak terbaru yang perlu Moms ketahui.
Baca juga: Moms Lupa Jadwal Imunisasi Si Kecil? Ini yang Perlu Dilakukan
Jadwal imunisasi terbaru rekomendasi IDAI
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah mengeluarkan jadwal imunisasi terbaru yang diperuntukkan bagi anak usia 0 hingga 18 tahun. IDAI sendiri telah mempertimbangkan perkembangan berbagai program imunisasi di Indonesia serta rekomendasi World Health Organization (WHO).
“Revisi ini juga telah memperhatikan vaksin yang tersedia di Indonesia, keamanan dari imunogenitas vaksin, epidemiologi penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dan hasil uji klinik vaksin di Indonesia,” tulis IDAI.
Dilansir dari laman IDAI, berikut adalah jadwal imunisasi terbaru yang wajib Moms ketahui.
1. Vaksin Hepatitis B (HB)
Imunisasi pertama yang perlu dilakukan adalah pemberian vaksin hepatitis B (HB). Vaksin ini sebaiknya diberikan kepada bayi segera setelah ia lahir sebelum berumur 24 jam, dengan didahului penyuntikan vitamin K1 yang dilakukan minimal 30 menit sebelumnya.
Pada bayi yang memiliki berat lahir kurang dari 2.000 g, imunisasi hepatitis B sebaiknya ditunda sampai bayi berumur 1 bulan atau lebih, kecuali bagi ibu dengan HBsAg positif dan bayi sehat diberikan imunisasi HB segera setelah lahir, tetapi tidak dihitung sebagai dosis primer.
2. Vaksin polio 0 (nol)
Untuk pemberian vaksin ini, sebaiknya diberikan segera setelah lahir. Apabila bayi lahir di fasilitas kesehatan, berikan bOPV-0 ketika bayi pulang atau pada kunjungan pertama.
Kemudian, berikan bOPV atau (inactive polio vaccine) IPV bersama dengan vaksin difteri, tetanus, pertusis whole-cell (DTwP) atau difteri, tetanus, pertusis aselular (DTaP).
Untuk pemberian vaksin IPV, minimal diberikan 2 kali sebelum si Kecil berumur 1 tahun bersama dengan DTwP atau DTaP.
3. Vaksin BCG
Tidak kalah penting, pemberian vaksin BCG pun perlu dilakukan. Vaksin BCG diberikan untuk melindungi dari tuberkulosis. Vaksin BCG (Bacillus Calmette–Guérin) sebaiknya diberikan segera setelah bayi lahir atau sesegera mungkin sebelum bayi berumur 1 bulan.
Baca juga: Imunisasi BCG: Kenali Manfaat, Dosis hingga Efek Sampingnya
3. Vaksin DPT
Vaksin DPT (difteri, pertusis, dan tetanus) dapat diberikan mulai umur 6 minggu, yakni berupa pemberian vaksin DTwP atau DTaP. Untuk vaksin DTaP sendiri, diberikan pada umur 2,3,4 bulan atau 2,4,6 bulan. Booster pertama diberikan pada umur 18 bulan.
Sedangkan booster selanjutnya diberikan pada umur 5-7 tahun atau pada program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) kelas 1. Jika anak berumur 7 tahun atau lebih, menggunakan vaksin Td (tetanus dan difteri) atau Tdap (tetanus, difteri, dan aselular pertusis).
Booster selanjutnya diberikan pada umur 10-18 tahun atau pada program BIAS kelas 5. Untuk booster Td sendiri, diberikan setiap 10 tahun.
4. Vaksin pneumokokus (PCV)
Vaksin pneumokokus berguna untuk mencegah penyakit penumokokus, seperti misalnya saja pneumonia, meningitis, atau bakterimia.
Pneumokokus mulai diberikan pada umur 2, 4, dan 6 bulan, dengan booster pada umur 12-15 bulan.
Apabila belum diberikan pada si Kecil ketika ia berumur 7-12 bulan, berikan PCV sebanyak 2 kali dengan jarak 1 bulan, dan booster setelah umur 12 bulan dengan jarak 2 bulan dari dosis sebelumnya.
5. Vaksin rotavirus
Pada vaksin rotavirus monovalen, diberikan sebanyak 2 kali, dengan dosis pertama dimulai pada umur 6 minggu, dan dosis kedua dengan interval minimal 4 minggu. Pemberian vaksin harus selesai pada umur 24 minggu.
Sedangkan pada vaksin rotavirus pentavalen, diberikan sebanyak 3 kali. Dosis pertama 6 sampai 12 minggu, kemudian pemberian dosis kedua dan ketiga dengan interval 4 sampai 10 minggu. Pemberian vaksin harus selesai pada umur 32 minggu.
6. Vaksin influenza
Vaksin influenza diberikan pada umur minimal 6 bulan dan diulang setiap tahun. Pada umur 6 bulan hingga 8 tahun, imunisasi pertama akan diberikan 2 dosis dengan interval minimal 4 minggu. Sedangkan untuk umur lebih dari 9 tahun, imunisasi pertama hanya diberikan 1 dosis.
7. Vaksin MR/MMR
Pada umur 9 bulan si Kecil akan diberikan vaksin campak dan rubella (MR). Apabila hingga berumur 12 bulan anak belum mendapatkan vaksin MR, dapat diberikan vaksin campak, rubella, dan gondongan (MMR). Untuk umur 18 bulan, sebaiknya berikan vaksin MR atau MMR.
Sedangkan, pada umur 5-7 tahun, berikan MR dalam program BIAS kelas 1 atau MMR.
8. Vaksin Japanese encephalitis (JE)
Vaksin ini dapat diberikan saat si Kecil menginjak usia 9 bulan di daerah endemis atau yang akan berpergian ke daerah endemis. Sebagai langkah untuk memberikan perlindungan jangka panjang, dapat diberikan booster 1 hingga 2 tahun kemudian.
9. Vaksin varisela
Vaksin varisela digunakan untuk mencegah cacar air. Pemberian vaksin ini dimulai pada umur 12-18 bulan. Pada umur 1-12 tahun, akan diberikan sebanyak 2 dosis, yakni dengan interval 6 minggu hingga 3 bulan. Sedangkan interval pada umur 13 tahun atau lebih, yakni 4 sampai 6 minggu.
10. Vaksin hepatitis A
Vaksin hepatitis A akan diberikan sebanyak 2 dosis. Dosis pertama akan dimulai pada umur 1 tahun. Kemudian, dosis kedua diberikan 6 hingga 12 bulan kemudian.
11. Vaksin tifoid polisakarida
Vaksin ini diberikan mulai umur 2 tahun dan diulang setiap 3 tahun.
12. Vaksin human papilloma virus (HPV)
Vaksin HPV akan diberikan pada anak perempuan yang berumur 9-14 tahun sebanyak 2 kali dengan jarak 6-15 bulan, atau pada program BIAS kelas 5 dan 6.
Pada umur 15 tahun atau lebih, akan diberikan sebanyak 3 kali dengan jadwal 0,1,6 bulan (vaksin bivalen) atau 0,2,6 bulan (vaksin quadrivalent).
13. Vaksin dengue
Vaksin dengue digunakan untuk mencegah infeksi dengue atau mengurangi risiko anak terkena infeksi dengue yang berat.
Program Vaksin ini akan diberikan pada anak yang berumur 9-16 tahun dengan seropositif dengue yang dibuktikan dengan adanya riwayat pernah dirawat dengan diagnosis dengue. Namun, juga dapat dibuktikan dengan pemeriksaan serologi IgG antidengue positif.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!