Share This Article
Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) merupakan kematian mendadak pada bayi yang berumur di bawah 1 tahun yang tidak bisa di jelaskan apa penyebabnya. Moms, sindrom ini harus sangat diwaspadai dan diperhatikan. Untuk mengetahui pencegahan yang tepat, simak penjelasan selengkapnya di sini.
Apa itu kematian mendadak pada bayi?
SIDS pada bayi merupakan kematian yang tidak dapat dijelaskan. Ini terjadi pada bayi yang berusia kurang dari satu tahun yang tampak sehat. Sebagian besar kematian SIDS ditemukan saat bayi sedang tertidur, itulah sebabnya sindrom ini juga disebut dengan kematian ranjang bayi.
Sebagian besar kematian akibat dari sudden infant death syndrome terjadi selama 6 bulan pertama kehidupan bayi. Bayi yang lahir prematur atau yang memiliki berat badan lahir rendah memiliki risiko yang lebih besar. SIDS pada bayi juga cenderung lebih sering terjadi pada bayi laki-laki.
Meskipun penyebabnya tidak diketahui secara pasti, tampaknya SIDS pada bayi mungkin dapat terkait dengan cacat pada bagian otak bayi yang mengontrol pernapasan saat tidur.
Sudden infant death syndrome memang biasanya terjadi saat bayi sedang tidur, teetapi terkadang kondisi ini juga dapat terjadi ketika mereka terjaga.
Apa penyebab kematian mendadak pada bayi?
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa penyebab pasti terjadinya kondisi ini tidak diketahui secara pasti. Meskpun demikian, ada beberapa faktor yang menyebabkan bayi rentan terkena kondisi ini.
Dilansir dari Mayo Clinic, berikut adalah faktor yang membuat bayi rentan terhadap sudden infant death syndrome.
Faktor fisik
Beberapa faktor fisik yang dikaitkan dengan SIDS pada bayi di antaranya adalah:
- Cacat otak: Beberapa bayi dilahirkan dengan masalah bawaan yang mungkin membuat mereka rentan terkena SIDS. Pada faktor ini, bagian otak yang mengontrol pernapasan saat tidur belum cukup matang untuk bekerja dengan baik
- Berat badan lahir rendah: Kelahiran prematur atau bayi lahir kembar dapat meningkatkan kemungkinan otak bayi belum matang sepenuhnya, sehingga ia kurang memiliki kendali atas proses otomatis seperti pernapasan maupun detak jantung
- Infeksi pernapasan: Infeksi pernapasan, seperti pilek yang dapat berkontribusi pada masalah pernapasan juga dapat menjadi faktor lain terjadinya SIDS pada bayi
Baca juga: Rentan Terjadi, Ini Daftar Gangguan Kesehatan Bayi Prematur
Faktor lingkungan tidur
Tak hanya faktor fisik saja, faktor lingkungan tidur juga dapat menjadi penyebab rentan terkena kondisi ini. Hal ini dapat termasuk:
- Tidur tengkurap atau miring: Bayi yang ditempatkan dalam posisi ini saat tidur mungkin saja mengalami kesulitan untuk bernapas lebih banyak daripada tidur dengan punggung mereka
- Tidur di permukaan yang terlalu empuk: Berbaring tengkurap di atas selimut empuk, kasur empuk, atau waterbed dapat menghalangi jalan napas bayi
- Berbagi tempat tidur: Risiko SIDS pada bayi dapat diturunkan jika bayi tidur di kamar yang sama dengan orang tuanya. Meskipun demikian, risiko terkena SIDS dapat meningkat jika bayi tidur di ranjang yang sama dengan orang tua, saudara kandung, atau hewan peliharaan
- Terlalu panas: Faktor ini juga dapat meningkatkan kematian mendadak pada bayi
Faktor yang dapat meningkatkan risiko kematian mendadak pada bayi
Sudden infant death syndrome dapat terjadi pada bayi mana pun, meskipun demikian ada beberapa faktor yang meningkatkan bayi terkena kondisi ini, seperti:
- Gender: Kondisi ini lebih rentan terjadi pada bayi laki-laki
- Usia: Kondisi ini sangat rentan terjadi pada bayi yang berusia 2 dan 4 bulan
- Ras: Untuk alasan yang tidak dapat dipahami dengan baik, ras juga dapat memengaruhi risiko terjadinya kondisi ini
- Riwayat keluarga: Bayi yang memiliki saudara kandung atau sepupu yang meninggal karena SIDS memiliki risiko yang lebih tinggi terkena kondisi ini
- Perokok pasif: Asap rokok sangat berbahaya bagi bayi. Faktor ini dapat meningkatkan risiko sudden infant death syndrome pada bayi
- Lahir prematur: Baik lahir prematur atau memiliki berat badan lahir yang rendah, keduanya dapat meningkatkan risiko SIDS
Tak hanya faktor yang sudah disebutkan di atas saja yang dapat meningkatkan risiko bayi terkena sudden infant death syndrome, tetapi ada beberapa faktor yang mempengaruhi saat bayi dalam kandungan yang juga dapat meningkatkan kondisi ini, di antaranya adalah:
- Ibu mengkonsumsi alkohol dan obat – obatan
- Perawatan prenatal yang buruk
- Usia ibu lebih muda dari 20 tahun
- Ibu merokok
Moms, faktor risiko tersebut sebaiknya harus sangat diperhatikan untuk menghindari terjadinya kematian mendadak pada bayi.
Bagaimana cara mencegah kematian mendadak pada bayi?
Moms, agar bayi terhindari dari sudden infant death syndrome ada beberapa pencegahan yang dapat menurunkan risiko bayi terkena kondisi ini.
Dilansir dari Webmd, berikut adalah beberapa cara mencegah kematian mendadak pada bayi yang wajib Moms ketahui.
1. Letakkan bayi tidur telentang
Moms, SIDS pada bayi lebih tinggi jika mereka diletakkan tidur dengan posisi miring atau tengkurap. Seorang bayi yang yang diletakkan dengan posisi miring dapat berguling dan posisinya menjadi tengkurap. Posisi-posisi ini dapat menempatkan wajah bayi di kasur atau area tidur yang dapat mencekiknya.
Maka dari itu, sebaiknya letakkanlah bayi tidur di punggungnya atau secara telentang. Jangan biarkan ia tidur di stroller, kursi mobil, kursi bayi, atau ayunan untuk waktu yang lama. Bawa dia keluar dan baringkan dia di permukaan datar atau tempat tidur.
Beritahukan kepada siapapun yang membantu merawat bayi, pentingnya menidurkan bayi secara telentang. Ketika seorang bayi yang biasanya tidur telentang tiba-tiba tidur telungkup, risiko SIDS pada bayi jauh lebih tinggi.
Mengapa tidur tengkurap berbahaya bagi bayi?
Kematian mendadak pada bayi cenderung terjadi pada bayi yang tidur tengkurap dibandingkan dengan mereka yang tidur telentang.
Dilansir dari Kids Health, beberapa peneliti percaya bahwa tidur secara tengkurap dapat menghalangi jalan napas dan mengganggu jalan nafas.
Tak hanya itu saja, tidur dengan posisi ini juga dapat meningkatkan “rebreathing”, yakni ketika bayi menghirup udara yang dihembuskannya sendiri. Ketika hal ini terjadi, tingkat oksigen dalam tubuh menjadi turun sedangkan tingkat karbon dioksida menjadi naik.
2. Gunakan kasur yang rata dan tidak terlalu empuk
Untuk mencegah bayi tercekik, selalu baringkan bayi di kasur yang rata atau kokoh pada ranjang bayi. Jangan letakkan selimut, bantal, boneka mainan, atau bahkan bumper boks di ranjang bayi.
3. Jangan merokok di sekitar bayi
Jika Moms merokok, ini adalah alasan besar mengapa Moms harus berhenti merokok sebelum hamil.
Bayi yang lahir dari wanita yang merokok selama kehamilan dapat meningkatkan risiko kematian akibat dari SIDS tiga kali lebih banyak daripada bayi yang dilahirkan oleh ibu yang tidak merokok.
Merokok saat hamil merupakan faktor risiko utama SIDS pada bayi. Bayi yang menjadi perokok pasif juga dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kondisi ini. Maka dari itu, jangan biarkan orang lain merokok di sekitar bayi ya, Moms.
4. Biarkan bayi tidur di dekat Moms, tetapi di tempat tidur yang berbeda
Ketika bayi tidur di kamar yang sama dengan Moms, ini dapat menurunkan risiko terjadinya sudden infant death syndrome.
Namun, yang harus diperhatikan adalah, sangat berbahaya jika bayi tidur di tempat tidur yang sama dengan anak lain atau orangtua di tempat tidur yang sama, kursi berlengan, atau bahkan di sofa.
Jika Moms membawa si kecil ke tempat tidur Moms untuk menyusui atau menenangkannya, selalu pastikan Moms membawa bayi kembali ke tempat tidurnya.
Jika Moms lelah, jangan menyusui saat duduk di kursi atau sofa. Hal ini guna menghindari agar Moms tidak tertidur di sofa yang juga dapat membahayakan bayi.
Jangan pernah membawa bayi ke tempat tidur Moms saat sangat lelah atau menggunakan obat-obatan yang memengaruhi tidur Moms.
5. Berikan ASI pada bayi
Dilansir dari Webmd, menyusui bayi dapat menurunkan risiko kematian mendadak pada bayi sekitar 50 persen, meskipun para ahli belum mengetahui mengapa hal ini bisa terjadi.
Meskipun demikian, beberapa orang berpendapat ASI dapat melindungi bayi dari infeksi yang meningkatkan risiko sudden infant death syndrome.
Jangan mengonsumsi alkohol jika Moms menyusui, hal ini dikarenakan alkohol dapat meningkatkan risiko SIDS pada bayi. Sebagai tambahan, kontak kulit ke kulit antara Moms dan si kecil sangat penting untuk perkembangan bayi.
Baca juga: Serba-serbi MPASI: Waktu Pemberian yang Tepat dan Pilihan Asupannya
6. Lakukan imunisasi pada bayi
Riset menunjukkan bahwa bayi yang telah diimunisasi memiliki risko SIDS yang berkurang sebanyak 50 persen dibandingkan dengan bayi yang tidak diimunisasi dengan lengkap.
7. Gunakan dot untuk menidurkan bayi
Moms, menidurkan bayi dengan menggunakan dot juga dapat menurunkan risiko kematian mendadak pada bayi lho.
Ada beberapa tips menidurkan bayi dengan menggunakan dot yang perlu Moms perhatikan. Berikut adalah tips tersebut.
- Jika Moms menyusui, sebaiknya tunggulah bayi hingga menyusui secara teratur (setidaknya 1 bulan) sebelum menggunakan dot. Mengenalkan dot terlalu dini dapat menyebabkan kebingungan puting.
- Jangan memaksa bayi menggunakan dot jika ia tidak ingin menggunakannya
- Letakkan dot saat akan menidurkan bayi dan jangan mencabut dot saat bayi sudah tertidur
- Selalu pastikan dot bersih dan belilah dot baru ketika yang lama telah rusak
- Jangan melapisi dot dengan madu atau zat lain apapun
8. Jauhkan bayi dari panas berlebih
Panas berlebih dapat meningkatkan kematian mendadak pada bayi. Untuk menghindari hal ini, sebaiknya kenakanlah pakaian yang ringan dan nyaman ketika bayi ingin tidur. Tak hanya itu saja, jagalah agar suhu udara pada tingkat yang nyaman.
Jika Moms khawatir bayi akan kedinginan, Moms dapat mengenakan piyama onesize yang menutupi lengan, tangan, serta kaki.
Atau Moms juga dapat meletakkannya di kantong tidur bayi, tetapi jangan menggunakan selimut, karena bayi bisa saja menarik selimut ke wajahnya.
9. Hindari produk yang mengklaim dapat menurunkan risiko kematian mendadak pada bayi
Sebaiknya, hindarilah produk apa pun yang mengatakan dapat menurunkan risiko sudden death infant syndrome pada bayi, karena belum terbukti aman dan efektif. Monitor jantung serta respirator elektronik juga belum terbukti dapat mengurangi risiko kematian mendadak pada bayi.
10. Jangan berikan madu pada bayi yang berusia di bawah 1 tahun
Moms, yang juga perlu diingat adalah jangan memberikan madu pada si kecil yang berusia di bawah 1 tahun. Hal ini dikarenakan madu dapat menyebabkan botulisme (keracunan dari bakteri Clostridium botulinum) pada anak-anak yang sangat muda.
Botulisme dan bakteri yang menyebabkannya mungkin saja dapat meningkatkan risiko kematian mendadak pada bayi.
Punya pertanyaan lain terkait dengan masalah ini? Silakan chat langsung dengan dokter kami untuk konsultasi. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!