Share This Article
Kulit bayi khususnya yang baru lahir cenderung lebih sensitif ketimbang kulit anak dan kulit orang dewasa. Melansir Medical News Today, ini sebabnya bayi baru lahir lebih rentan mengalami masalah kesehatan kulit seperti iritasi atau alergi.
Studi kohort yang dilakukan oleh Sohag University di Mesir pada 2008-2009 menemukan sejumlah masalah kulit pada 240 dari 600 newborn berusia lima hari yang diperiksa kondisi kesehatan kulitnya untuk kepentingan penelitian ini. Masalah kulit yang ditemukan seperti tanda lahir pada 100 bayi (16,7 persen), infeksi jamur baik yang menyerang area mulut maupun area popok (candida) sebesar 13,3 persen dan infeksi bakteri sebesar 1,3 persen newborn.
Agar si kecil terhindar dari iritasi atau masalah kulit lainnya, salah satunya dengan memastikan semua produk perawatan bayi yang digunakan tidak mengandung bahan-bahan kimia berbahaya bagi kulit bayi.
Masalah kulit yang rentan dialami bayi baru lahir
Berikut sejumlah gangguan kesehatan kulit yang rentan dialami bayi baru lahir karena kulitnya yang masih sensitif:
1.Eksim
Merupakan masalah kulit kronik yang umum pada bayi. Eksim lebih sering muncul di pipi baru kemudian dapat menyebar ke seluruh tubuh.
2.Kerak di kepala
Ditandai dengan munculnya ruam berminyak dan bersisik di kulit kepala, area dahi dan telinga bayi. Kondisi kulit ini tidak menular dan dalam banyak kasus tidak memerlukan perawatan medis.
3.Ruam panas
Merupakan jenis iritasi umum yang disebabkan karena tersumbatnya kelenjar keringat. Ruam biasanya muncul pada lipatan kulit bayi dan area yang terkena bagian pakaian yang ketat seperti pinggang.
4.Dermatitis kontak
Masalah kulit ini timbul sebagai reaksi alergi jika sebelumnya bayi bersentuhan dengan sesuatu yang mengiritasi kulitnya atau alergen. Kemunculannya ditandai dengan ruam, bengkak dan gatal-gatal pada kulit.
5.Eritema toksikum
Merupakan ruam yang umum dan tidak berbahaya. Eritema toksikum dapat menyebabkan postula yakni gangguan kulit dengan nanah di dalamnya, yang biasanya muncul di
area badan, tangan, kaki, lengan dan tungkai bayi.
6.Jerawat bayi
Hampir 20 persen bayi pasti memiliki jerawat bayi yang muncul sebelum berusia enam minggu.
Apakah masalah kulit bisa dihindari pada bayi baru lahir?
Karena kulitnya yang lebih sensitif bayi baru lahir memang rentan mengalami masalah kulit, namun gangguan kulit ini tetap bisa dihindari. Upaya untuk meminimalisir timbulnya masalah kulit,berikut langkah pencegahan yang bisa dilakukan:
-Hindari menggunakan pembersih bayi dengan kandungan pewangi, pewarna dan deterjen sodium lauryl sulfate (SLS)
-Hanya menggunakan sabun khusus kulit sensitif tanpa SLS untuk mandi dan membersihkan bayi
-Gunakan pelembap agar kulit tetap lembap
-Menjaga area kulit yang tertutup popok tetap kering dan bersih
-Lakukan tata cara mandi yang benar dan terbaik untuk bayi baru lahir.
Bayi dengan kulit sensitif harus tetap mandi
Baca Juga : Tips Aman Membeli Produk Perawatan Bayi Newborn, Moms Harus Tahu!
Sekalipun bayi baru lahir memiliki kulit sensitif, namun bayi harus tetap dimandikan sebagai bagian dari membersihkan tubuhnya. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan agar bayi sebaiknya dimandikan setiap hari di dalam ruangan bersuhu >25°C, dengan suhu air 37°C dan tidak lebih dari lima menit. IDAI juga mengingatkan orang tua untuk tidak memandikan bayi mereka terlalu pagi maupun terlalu sore.
Sementara terkait langkah memandikan bayi baru lahir, American Academy of Pediatrics merekomendasikan sebagai berikut:
1.Pegang bayi dengan kuat dan aman, jangan pernah tinggalkan bayi tanpa pengawasan
2.Gunakan air dengan suhu hangat suam-suam kuku, bukan panas
3.Usahakan mandikan bayi di ruangan yang juga bersuhu hangat, tidak perlu di kamar mandi
4.Waktu memandikan bayi tidak perlu terlalu lama, cukup 5menit saja
5.Saat membersihkan area wajah, cukup dengan air
6.Gunakan sabun mandi dan shampo bayi yang bebas detergen SLS, pewangi sintetis dan pewarna.
Setelah rangkaian mandi selesai, keringkan tubuh bayi dengan lembut dan pastikan seluruh tubuh sudah kering sebelum memakaikan pakaian, khususnya popok pada bayi.
Memilih produk sabun mandi bayi yang aman
Karena kulit bayi yang rentan mengalami masalah kulit, maka pemilihan produk pembersih bayi yakni sabun mandi harus benar-benar diperhatikan. Telitilah membaca kandungan apa saja yang ada dalam produk sabun mandi sehingga bayi terhindar dari reaksi alergi yang bisa membuat kulitnya iritasi.
Berdasarkan penelitian pada 2019 oleh The Medical University of Warsaw yang diterbitkan dalam jurnal BMC (Biomedcentral), idealnya sabun mandi bayi tidak boleh mengandung pewangi sintetis, karena termasuk alergen yang dapat memperburuk kondisi kulit bayi yang cenderung kering dan rawan eksim.
Demikian juga produk bayi tidak boleh mengandung sulfat khususnya natrium lauril sulfat (SLS). “Sulfat dapat menyebabkan iritasi kulit dan menghilangkan minyak alami kulit sehingga membuat kulit kering dan mudah mengelupas,” terang Rina Allawh MD, dermatologis pada Montgomery Dermatology di Pennsylvania.
Kandungan lainnya yang tidak boleh ada dalam sabun mandi bayi ataupun produk perawatan bayi lainnya yakni seperti paraben, metilkloroisotiazolinon (MCI), metilisotiazolinon (MI), asam salisilat, formaldehida (formalin), metildibromo glutaronitrile dan alkohol. Bahan-bahan kimia tersebut dapat menyebabkan iritasi, gatal, ruam, alergi kulit dan memperburuk eksim.
Selain tanpa SLS, sebaiknya sabun bayi terutama untuk kulit yang alergi dan sensitif mengandung ekstrak oat kernel.
Melansir Sage Journals, laporan penelitian berjudul ‘Safety Assessment of Avenasativa (Oat)-Derived Ingredients As Used in Cosmetics’ menyebut oat kernel oil telah ditinjau oleh Cosmetic Ingredient Review (CIR) Expert Panel(Panel) pada 2011. Hasilnya, panel menyimpulkan bahwa kandungan oat kernel oil adalah bahan yang aman digunakan dalam produk kosmetik.
Ekstrak oat terbukti bertindak sebagai antioksidan dan antiinflamasi, sebagai emolien (menjaga kelembapan kulit), humektan, dan oklusif (menciptakan lapisan pelindung pada kulit) sehingga mencegah kulit kehilangan kelembapannya.
Apakah bayi baru lahir perlu menggunakan pelembap?
Bukan hanya untuk bayi yang dengan kulit kering, pecah dan iritasi,tetapi bayi dengan kulit normal pun juga perlu pakai pelembap. Penggunaan pelembap untuk kulit alergi atau dengan kulit sensitif, lebih membutuhkan extra moisturizer namun tidak boleh sembarang memilih pelembap.
Penelitian yang terbit dalam jurnal National Center for Biotechnology Information (NCBI) pada 2019 menunjukkan bayi yang dimandikan dengan sabun bayi yang lembut dan diberikan pelembap, kulitnya lebih sehat dan tidak kering dibandingkan dengan bayi yang dimandikan dengan air saja dan tidak diberikan pelembap.
Para peneliti dari China melibatkan bayi-bayi sehat yang dimandikan secara acak hampir setiap hari, terutama selama musim panas, selama 12 minggu. Para bayi dibagi dalam tiga kelompok, yakni:
-Kelompok yang mandi dengan sabun bayi dan diberikan pelembap
-Kelompok yang mandi dengan air saja (tanpa sabun) dan diberikan pelembap
-Kelompok yang hanya mandi dengan air saja dan tidak diberikan pelembap.
Hasilnya, kelompok bayi yang dimandikan dengan sabun bayi yang lebih lembut dan diberikan pelembap memiliki kulit yang lebih sehat dan tidak kering.
Untuk pemilihan pelembap, sama seperti sabun mandi orang tua juga perlu memerhatikan kandungan apa saja yang ada di dalam pelembap sehingga pelembap aman bagi kulit bayi.
Jika bayi memiliki kulit yang sensitif dan mengembangkan eksim misalnya, maka pelembap harus bebas dari pewangi sintetis. Selain tidak perlu, sejumlah pewangi sintetis justru merupakan zat alergen atau pemicu alergi. Sementara pada bayi dengan alergi, orang tua juga perlu mencatat makanan, pelembap atau bahan apa saja yang bisa memicu munculnya alergi.
Kandungan lain yang juga perlu diwaspadai yakni lanolin. Lanolin memang membantu melembapkan kulit, namun bayi dengan eksim justru bisa diperparah dengan lanolin.
Sedangkan kandungan yang aman bagi kulit bayi misalnya yakni oat kernel. Jadi sebaiknya pilih pelembap yang mengandung oat kernel dan extra moisturizer.
Penelitian yang dipublis dalam jurnal Research Gate pada Januari 2015, menyebut oat atau avena sativa sudah digunakan selama berabad-abad sebagai pengobatan topikal untuk berbagai kondisi kulit, termasuk ruam kulit, eritema, luka bakar, gatal, dan eksim. Penelitian membuktikan ekstrak oat menunjukkan aktivitas antioksidan dan antiinflamasi yang dapat memberikan manfaat dermatologis yang diamati saat menggunakan pelembap pelindung kulit.
Berjudul ‘Anti-Inflammatory Activities of Colloidal Oatmeal (Avenasativa) Contribute to the Effectiveness of Oats in Treatment of Itch Associated With Dry, Irritated Skin, penelitian menganalisis sejumlah penelitian lainnya. Salah satunya penelitian yang melibatkan 29 perempuan sehat yang mengalami gatal ringan hingga sedang dengan kondisi kulit kering sedang sampai parah di kaki bagian bawah. Subjek kemudian diobati dengan pelembap berbasis oat dan menunjukkan perbaikan yang signifikan terhadap kondisi kering, kasar dan intesitas gatal pada kulit.
Baca Juga : Lakukan 7 Cara Menjaga Kesehatan Kulit Anak Sejak Bayi agar Tetap Sehat, Halus dan Lembut
Salah pilih pelembap apa dampaknya bagi kulit bayi?
Dalam memilih pelembap atau produk perawatan dan kebersihan bayi yang lainnya penting untuk memastikan bahwa produk-produk tersebut bebas dari kandungan seperti:
1.Pewarna sintetis
Food and Drug AdministrationUS (FDA) mengatur ketat penggunaan perwana sintetis dalam produk perawatan bayi. Namun ada beberapa jenis pewarna yang tanpa perlu sertifikasi, yakni yang berasal dari mineral, tanaman dan sumber hewani.
2.Phthalates
Merupakan bahan kimia yang ada dalam produk kosmetik. Terpapar bahan ini bisa menimbulkan alergi dan berdampak pada perkembangan dan kesehatan reproduksi.
3.Formaldehida
Merupakan bahan pengawet untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Bahan ini bisa menimbulkan iritasi kulit dan reaksi alergi. Paparan jangka panjang bisa meningkatkan risiko asma dan beberapa jenis kanker.
4.Propilen glikol
Merupakan sejenis alkohol yang sifatnya dapat melembutkan kulit. Namun propilen glikol dapat menyebabkan iritasi dan reaksi alergi.
5.Sulfat
Termasuk kandungan yang sulit dihindari, jenis yang umum digunakan adalah sodium lauryl sulfate (SLS) dan sodium laureth sulfate (SLES). Kedua bahan ini tidak selalu aman dan bisa menyebabkan iritasi kulit.
Sehingga dapat disimpulkan apabila salah memilih produk pelembab dapat menyebabkan alergi, iritasi, bahkan hingga gangguan hormon jika terpapar dalam jangka waktu yang panjang.
Pastikan produk perawatan bayi memiliki formula yang low hazard
Melansir Occupational Safety and Health Administration, secara umum low hazard memiliki arti bahwa suatu produk memiliki risiko atau tingkat bahaya yang sangat rendah. Formula Low hazard yakni 0-2, moderate hazard 3-6 dan high hazard yakni 7-10.
Low hazard:
Low hazard dalam tingkat keamanan kimia artinya kesehatan atau bahaya fisik yang ditimbulkan dari penggunaan bahan kimia dalam jumlah minimal. Dalam level ini, tidak ada penggunaan asam atau basa pekat, racun, karsinogen, atau teratogen.
Moderate hazard:
Moderate hazard adalah ketika bahan kimia penyebab bahaya fisik dan kesehatan dalam tingkat sedang. Ada pengunaan asam pekat, basa, racun, bahan kimia berbahaya tinggi lainnya, hingga cairan kriogenik.
High hazard:
Pada high hazard, bahan kimia menyebabkan bahaya fisik dan kesehatan yang tinggi. Penggunaan bahan berbahaya dalam jumlah besar atau tinggi dapat berpotensi signifikan membahayakan nyawa.
Jadi pastikan produk yang digunakan sudah low hazard, di mana kandungannya yang paling safety digunakan khususnya untuk bayi, ini artinya produk tersebut tidak menggunakan bahan kimia, sehingga keamanan kulit bayi yang masih sensitif terjamin.
Mengatasi dan mencegah alergi & iritasi pada kulit bayi dengan perawatan yang memiliki kandungan oat kernel
Oat kernel (Avena Sativa) atau oat oil menurut Healthline, dapat membantu menyembuhkan ruam kulit dan menghilangkan kulit kering serta gatal pada bayi. Produk yang sering kali ditemukan dalam produk sabun dan pelembap itu aman untuk kulit bayi.
Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan Research Gate, oatmeal memiliki berbagai jenis fenol yang melepaskan aktivitas antioksidan dan anti-inflamasi. Mandi menggunakan 10 cc oatmeal juga dapat melembutkan, membersihkan, dan menenangkan kulit yang sensitif.
Berikut beberapa manfaat oatmeal untuk perawatan kulit:
- Mengatasi gatal
- Mengatasi dermatitis atopik ringan pada anak di bawah usia dua tahun
- Mengobati psoriasis karena sifat anti-inflamasinya
- Melindungi kulit yang terpapar ultraviolet A (UVA)
- Melindungi dan melembabkan kulit.
Penelitian yang dimuat laman NCBI National Library of Medicice, terkait pengujian keamanan produk perawatan pribadi yang mengandung oatmeal dengan menilai potensi iritan/alergeniknya. Hasil penelitian menyimpulkan, produk perawatan pribadi yang mengandung oatmeal memiliki potensi iritan yang sangat rendah serta potensi sensitisasi alergi yang sangat rendah.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa oatmeal adalah bahan yang aman dan efektif dalam produk perawatan pribadi. Tidak ada alergi yang dilaporkan oleh konsumen dari 445.820 produk yang terjual selama periode tiga tahun.
Sebaiknya pilih perawatan kulit sensitif dan alergi dengan produk yang terdapat kandungan oat kernel, seperti PUREBB Liquid Soap & PUREBB Soothing Cream untuk perawatan kulit sensitif, kering, gatal, alergi, dan masalah kulit lainnya yang bisa digunakan sejak newborn.
PUREBB Liquid Soap merupakan sabun mandi cair untuk kulit bayi yang sensitif dan atopik dengan formula Low Hazard dan tanpa bahan deterjen SLS (Sodium Lauryl Sulfate) serta sudah teruji dermatology tested.
Produk ini mengkombinasikan ekstrak bahan alami seperti oat kernel untuk menyejukkan dan menenangkan kulit yang gatal dan perih, serta melembapkan kulit; ekstrak chamomile untuk mengobati penyakit kulit seperti inflamasi (peradangan), luka dan gatal pada kulit. Kemudian ada kandungan pathenol untuk memberikan kelembapan serta meregenerasi sel kulit; juga kandungan allantoin untukmengatasi merah-merah akibat iritasi pada kulit bayi.
PUREBB Liquid Soap cocok digunakan pada bayi baru lahir (newborn), bayi lahir prematur dan untuk bayi dengan masalah kulit seperti kulit kering, eksim, alergi, atopik dan lainnya.
Setelah mandi dan dalam kondisi kering, sebaiknya langsung pakai pelembap
IDAI merekomendasikan, pelembap bisa diaplikasikan pada kulit bayi minimal dua kali sehari setelah mandi. Namun saat cuaca dingin atau bayi sedang mengalami eksema dan kulit kering, pelembap bisa diberikan sesering mungkin. Untuk produk pelembap IDAI merekomendasikan pilih yang bentuknya krim tanpa pewangi sintetis.
PUREBB Soothing Moisturizer Cream merupakan pelembap yang sudah teruji hypoallergenic untuk menjaga dan melembapkan kulit sensitif serta membantu menenangkan kulit kering, gatal dan masalah kulit lainnya selama 24 jam.
Aman digunakan di seluruh tubuh dan wajah, krim ini dapat mengatasi eksim ringan, dermatitis atopik dan dermatitis seboroik.
PUREBB Soothing Moisturizer Cream mengkombinasikan ekstrak bahan-bahan alami seperti oat kernel untuk mencegah dan menghilangkan rasa gatal, kemudian mengandung minyak biji bunga matahari yang berfungsi sebagai pelembap untuk membantu proses regenerasi sel kulit; serta kandungan ekstrak olive leaf yang mempunyai efek anti-jamur, anti-bakteri, dan anti-inflamasi.
Pemakaian kedua produk PUREBB Liquid Soap & PUREBB Soothing Moisturizer Cream setiap hari, menjadikan kulit lembut & lembap sehingga terhindar dari masalah kulit seperti : alergi, kering, kemerahan, biang keringat, iritasi atau masalah kulit lainnya. PUREBB Liquid Soap & PUREBB Soothing Moisturizer Cream cocok digunakan bagi newborn, bayi prematur, kulit kering, sensitif atau gangguan kulit lainnya.