Share This Article
Pernah terpikir ingin memasukkan anak ke les bela diri? Jika iya, kini Moms jangan ragu-ragu lagi untuk melakukannya.
Sebab ada banyak manfaat yang bisa didapatkan anak dari belajar martial arts atau seni bela diri. Tak hanya kesehatan fisik, tapi juga kesehatan psikis atau mental anak.
Seni bela diri memang ada banyak ragamnya, tapi pada umumnya nilai-nilai yang diajarkan punya benang merah yang sama. Berikut beberapa manfaat fisik dan psikis yang bisa anak dapat dari belajar bela diri.
Manfaat fisik
Aktivitas fisik yang menguras energi dan mencurahkan banyak keringat saat latihan martial arts pastinya punya dampak positif pada kesehatan tubuh anak. Berikut beberapa di antaranya:
1. Menjaga kekuatan fisik
Olahraga rutin dengan bela diri berpengaruh pada kekuatan dan juga perkembangan otot secara keseluruhan. Dari latihan seluruh tubuh dan latihan inti hingga pengembangan kekuatan kardiovaskular, manfaat kesehatan fisik dari seni bela diri tidak tertandingi oleh olahraga lainnya.
Berlatih terus menerus dan pengulangan setiap gerakan menyebabkan otot kelelahan, yang setelah periode istirahat mengarah pada pertumbuhan dan peningkatan kekuatan.
2. Berat badan yang sehat
Pola makan anak yang sulit diatur bisa menyebabkan obesitas. Nah jika anak Moms mulai terlihat kelebihan berat badan, bisa ajak untuk ikut seni bela diri nih.
Olahraga lain seperti lari atau berenang mungkin terkesan membosankan karena rutinitas itu-itu saja.
Namun bela diri punya banyak gerakan yang menarik dan membakar ratusan kalori dalam waktu singkat, yang mengarah pada penurunan berat badan yang sehat dan fisik yang lebih baik.
Baca Juga : Serba-serbi Obesitas pada Anak dan Bahayanya bagi Kesehatan
3. Fleksibilitas
Belajar menggunakan otot sedari muda bisa menjaga kelenturan fisik. Menjaga kelenturan fisik penting karena berbagai alasan termasuk peningkatan sirkulasi darah dan tingkat energi.
Koordinasi otot yang lebih besar, ketegangan otot yang lebih sedikit, dan rentang gerakan yang meningkat menurunkan kemungkinan cedera dan nyeri punggung.
Ternyata fleksibilitas ini juga tak melulu soal fisik tapi juga keadaan di kehidupan nyata. Melansir Psychology Today, seni bela diri mengajarkan anak untuk menjadi kuat namun tetap fleksibel.
4. Keseimbangan
Masih dari Psychology Today, latihan keseimbangan pada martial arts dapat meningkatkan mobilitas sendi, mengurangi cedera dan jatuh, meningkatkan kendali atas dan kesadaran akan posisi tubuh seseorang.
Meningkatkan kinerja olahraga secara keseluruhan, waktu reaksi, kekuatan dan kelincahan, dan bahkan meningkatkan kemampuan memori kognitif.
5. Stamina
Pada martial arts anak akan diajak belajar cara menyelesaikan serangkaian gerakan ledakan pendek dalam periode waktu yang lebih lama. Teknik-teknik ini dirancang untuk meningkatkan daya tahan, memungkinkan tubuh tetap berenergi.
Saat belajar bela diri seluruh tubuh mereka terlibat, memicu kelompok otot besar dan kecil.
Tindakan berkelanjutan ini membangun stamina dan kapasitas paru-paru mereka, memberi mereka kekuatan untuk berbuat lebih banyak.
Manfaat psikis
Selain berpengaruh pada kesehatan fisik, ternyata bela diri juga bisa mendorong kesehatan psikis anak menjadi lebih baik lho, seperti pada bela diri Judo misalnya.
Judo berfokus pada membangun harga diri, menghormati orang lain termasuk lawan, dan menghormati guru. Ini mampu memupuk kepercayaan diri dan penilaian anak, sehingga mereka dapat tumbuh sebagai orang dewasa muda yang seimbang dan sehat secara emosional.
Selain itu, masih ada manfaat bela diri lainnya terhadap kesehatan psikis anak, berikut beberapa di antaranya:
1. Disiplin
Latihan seni bela diri secara teratur membantu anak mengasah kemampuan untuk mengendalikan emosi, keinginan, dan reaksi. Martial arts mengajarkan anak untuk berpikir sebelum bertindak, mengatur gerakan,, dan fokus pada tindakan daripada reaksi.
Disiplin bukan hanya soal aturan dan hukuman yang mereka dapat saat melanggar. Latihan bela diri dirancang untuk membuka pikiran anak tentang cara terbaik mereka menangani situasi dan skenario tertentu.
Baca Juga : Ini 15 Tanda Moms Sudah Terlalu Keras Pada Anak
2. Fokus dan konsentrasi
Banyaknya distraksi seperti penggunaan gadget, bisa menurunkan tingkat konsentrasi anak. Melalui latihan bela diri terus-menerus dan pengulangan yang berkelanjutan, anak dapat belajar bagaimana cara menjernihkan pikiran mereka dan fokus pada satu tugas pada satu waktu.
Melansir British Judo Organization, penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak yang hiperaktif atau yang menderita gangguan defisit perhatian mendapat banyak manfaat dari lingkungan judo yang disiplin.
Konsentrasi anak-anak meningkat secara eksponensial setelah mereka mulai berlatih judo karena mereka terbiasa mengikuti instruksi yang sangat rinci dan spesifik dari guru mereka.
3. Percaya diri
Dalam seni bela diri biasanya ada semacam level dari pemula sampai mahir. Dengan belajar martial arts, mereka bisa lebih percaya pada diri mereka sendiri dengan setiap pencapaian baru dan merasa lebih percaya diri saat tubuh mereka saat menjadi lebih bugar.
Selain itu kepercayaan diri juga bisa timbul saat anak berinteraksi dengan anak-anak sebayanya dalam komunitas yang sama. Aspek sosial ini akan membuat anak lebih percaya diri pada kemampuannya untuk berbicara dan berkomunikasi dengan orang lain.
4. Menghormati orang lain
Seperti nilai menghormati orang lain pada Judo, seni bela diri lain juga mengajarkan hal yang sama. Setiap seni bela diri biasanya punya bentuk pengucapan salam yang berbeda pada guru atau lawannya.
Pelatihan semacam ini mengajarkan anak soal pentingnya kerendahan hati dan kehormatan. Mengembangkan rasa hormat membuat semua aspek seni bela diri lainnya lebih mudah termasuk disiplin, fokus, dan kepercayaan diri seperti yang disebutkan di atas.
Konsultasi kesehatan bisa ditanyakan pada dokter ahli di Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!