Share This Article
Ketika kamu mengalami flu dan batuk, pasti kamu langsung mencari obat bebas untuk meredakannya. Tetapi memilih obat flu dan batuk untuk bayi tidak boleh sembarang.
Memang, pasti Moms sebagai orang tua merasa sedikit panik dan sedih ketika si kecil mengalami flu dan batuk dan ingin segera membuatnya kembali merasa membaik dengan memberikan obat. Lalu bagaimana memilih obat flu dan batuk untuk bayi?
Baca Juga: Anti Panik Saat Perut Anak Kembung dengan 5 Langkah Penanganan Ini
Memilih obat flu dan batuk untuk bayi
Memberikan obat flu dan batuk untuk bayi perlu memerhatikan beberapa hal. Karena jika memberikan sembarang obat, bayi bisa mengalami beberapa masalah di kemudian hari, bahkan juga berujung pada kematian.
Sebagai orang tua, kita harus memerhatikan dan mengerti mengenai dosis dan kandungan yang terdapat dalam obat tersebut sebelum memberikannya kepada si kecil.
Berikut ini tips memilih obat flu dan batuk untuk bayi.
1. Hindari memberikan obat bebas
Sebaiknya, ketika bayi kamu sedang flu dan batuk, jangan berikan obat yang dijual bebas. Hal ini bahkan dilarang oleh Food and Drug Administration (FDA), menyarankan untuk menghindari obat flu yang dijual bebas sampai anak berusia minimal 4 tahun.
Obat flu dapat memiliki efek samping yang serius, seperti memperlambat pernapasan, yang dapat sangat berbahaya bagi anak-anak dan bayi.
2. Sebaiknya pilih yang mengandung satu bahan dalam obat flu dan batuk untuk bayi
Tidak sedikit obat flu dan batuk mengandung lebih dari satu bahan. Kombinasi bahan-bahan ini dapat mengganggu atau berinteraksi dengan penggunaan obat lain pada anak kecil.
Saat memilih obat, pilihlah yang menargetkan gejala spesifik si kecil, seperti demam, pilek, atau batuk.
3. Perhatikan penggunaan antibiotik
Jika si kecil ternyata mengalami infeksi bakteri, bukan hanya karena virus flu, penggunaan antibiotik yang diresepkan bisa menjadi obat yang tepat.
Seperti diketahui antibiotik tidak akan membunuh virus dan malah membuat tubuh membangun kekebalan terhadap antibiotik yang akan membuat antibiotik kurang efektif di masa depan.
Tanyakan lebih lanjut kepada dokter jika Moms takut flu akan berlangsung lebih lama, bagaimana penangan yang aman.
4. Jika dibarengi demam bisa pilih parasetamol
Jika bayi mengalami demam, Moms bisa menggunakan parasetamol, yang lebih aman daripada ibuprofen, dan naproxen. Tapi, penting untuk memerhatikan dosisnya, karena sering karena dianggap ampuh, orang tua jadi meningkatkan dosis parasetamol.
Penggunaan berlebihan parasetamol bisa menjadi racun bagi hati. Dosis yang benar selalu tercantum pada botol, dan penting untuk tidak melebihi jumlah yang disarankan.
Jika ragu, tanyakan kepada dokter, apoteker, atau profesional kesehatan lainnya tentang keamanan parasetamol untuk bayi. Bayi yang masih berusia 3 bulan atau mengalami muntah terus-menerus, sebaiknya hindari memberikan parasetamol.
5. Obat flu dan batuk untuk bayi sebaiknya pilih bahan alami
Kamu bisa memilih pengobatan rumahan untuk meredakan flu dan batuk pada si kecil. Bisa dengan memberikan cairan seperti ASI yang membuat bayi tetap terhidrasi dan memberikan perlindungan ekstra dari virus penyebab flu.
Selain itu juga, cairan dapat mengencerkan lendirnya sehingga hidungnya tidak terlalu kaku dan dia akan batuk dengan lebih mudah.
Jika bayi kamu di atas 6 bulan, memberikan air, jus, dan sup masih terbilang aman. Tapi, jika kurang, kamu hanya boleh memberikannya ASI atau susu formula dengan kadar yang lebih banyak.
Perlu diketahui juga, terkadang saat flu bayi tidak memerlukan obat karena ini bisa menjadi proses imun melawan peradangan.
6. Jenis obat yang tidak direkomendasikan
Ada empat jenis obat yang sebaiknya tidak diberikan kepada anak di bawah umur 4 tahun, yaitu:
- Batuk ekspektoran (guaifenesin)
- Penekan batuk (dekstrometorfan, DM)
- Dekongestan (pseudoefedrin dan fenilefrin)
- Antihistamin tertentu seperti brompheniramine, chlorpheniramine maleate, dan diphenhydramine.
7. Jangan berikan aspirin
Moms jangan sekali-kali memberikan aspirin ya saat bayi mengalami flu dan batuk. Ini karena dapat memicu kelainan yang jarang serius yang disebut sindrom Reye. Sindrom ini adalah suatu kondisi yang dapat menyebabkan pembengkakan otak dan hati.
8. Tidak perlu berikan obat pilek
Menurut Food and Drug Administrator, bayi yang berusia 2 bulan atau kurang, tidak membutuhkan obat pilek. Hingga saat ini, belum ada penelitian yang menjelaskan bahwa obat tersebut efektif untuk menyembuhkan flu dan batuk.
Hal yang paling bijak ketika bayi mengalami flu dan batuk dalam jangka waktu yang lama adalah membawanya ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!