Share This Article
Kanker darah, atau yang kerap disebut dengan leukemia, tak hanya bisa menyerang orang dewasa, tapi juga anak-anak. Pengobatan kanker darah pada anak pun juga sebenarnya tak jauh berbeda seperti perawatan pada orang dewasa.
Lantas, bagaimana pengobatan kanker darah pada anak dilakukan? Apa saja jenis-jenisnya? Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Kanker darah pada anak
Secara umum, leukemia terjadi ketika sel darah dilepaskan ke sirkulasi sebelum terbentuk sempurna. Sehingga, jumlah sel darah sehat di dalam tubuh lebih sedikit. Sel darah yang belum ‘matang’ tersebut tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Lama-kelamaan, jumlahnya bisa melebihi sel darah yang sehat, lalu memengaruhi komponen darah seperti trombosit (keping darah) dan eritrosit (sel darah merah). Umumnya, leukemia berawal dari adanya gangguan pada sumsum tulang yang berfungsi memproduksi sel darah.
Pada anak-anak, leukemia biasanya bersifat akut, yang artinya berkembang dengan cepat dan membutuhkan penanganan sesegera mungkin. Setidaknya ada dua jenis kanker darah yang paling umum diidap oleh anak-anak, yaitu:
Leukemia limfoblastik akut (ALL)
Kanker darah paling umum pada anak-anak (75 persen dari seluruh kasus), biasanya terjadi saat berusia 2 hingga 10 tahun. Sumsum tulang melepaskan sel darah putih yang belum terbentuk sempurna (sel blast). Hal itu membuat kadar sel darah merah dan trombosit menjadi menurun.
Leukemia mieloblastik akut (AML)
Jenis leukemia ini terjadi sekitar 20 persen dari keseluruhan kasus kanker darah pada anak. Kanker darah ini memengaruhi sel darah putih selain limfosit dan berdampak pada sel darah merah dan trombosit.
AML sendiri berawal dari pelepasan mieloid (jenis sel darah putih) yang belum terbentuk sempurna.
Pengobatan kanker darah pada anak
Dikutip dari American Cancer Society, kemoterapi adalah pengobatan kanker darah pada anak paling umum. Pada kasus yang berisiko tinggi, transplantasi sel induk mungkin dilakukan. Berikut beberapa jenis penanganan kanker darah pada anak:
1. Kemoterapi sebagai pengobatan kanker darah pada anak
Kemoterapi dilakukan menggunakan obat antikanker berdosis tinggi, diberikan langsung melalui oral, suntikan ke pembuluh darah, otot, cairan serebrospinal (CSF) di sekitar otak, atau sumsum tulang belakang.
Selain CSF, obat kemoterapi masuk ke aliran darah dan menjangkau seluruh area tubuh, menjadikan pengobatan ini sangat bermanfaat untuk kanker seperti leukemia. Pengobatan untuk AML menggunakan dosis lebih tinggi dalam periode waktu singkat (kurang dari setahun).
Sedangkan untuk kanker darah ALL, dosisnya lebih rendah tapi relatif lama, biasanya dua hingga tiga tahun. Beberapa obat kemoterapi yang biasa digunakan untuk leukemia adalah vincristine, daunorubisin, idarubicin, sitarabin, etoposida, metotreksat, mitoxantrone, dan siklofosfamid.
Baca juga: Proses Kemoterapi: Ketahui Tahapan, Cara Kerja dan Biayanya
2. Terapi radiasi
Terapi radiasi adalah pengobatan kanker darah pada anak yang menggunakan gelombang energi tinggi untuk membunuh sel abnormal. Sebelum dimulai, dokter akan melakukan pemeriksaan demi menentukan sudut yang tepat untuk mengarahkan sinar dan dosis radiasi yang tepat.
Penanganannya sendiri menggunakan x-ray, tapi radiasinya jauh lebih kuat. Proses ini tidak menimbulkan rasa sakit, tapi beberapa anak mungkin perlu obat penenang agar tak bergerak selama prosedur berlangsung. Meski hanya beberapa menit, persiapannya harus dilakukan secara matang.
3. Imunoterapi sebagai pengobatan kanker darah pada anak
Imunoterapi dilakukan dengan cara meningkatkan sistem kekebalan agar bisa menghancurkan sel kanker. Sel T akan dikeluarkan dari darah, diubah secara genetik di laboratorium agar punya reseptor spesifik di permukaannya.
Setelah itu, sel T akan digandakan dan dimasukkan kembali ke dalam darah. Reseptor yang telah terbentuk dapat menempel pada protein dari sel kanker dan bisa membunuhnya.
4. Terapi target
Berbeda dengan kemoterapi, terapi target menggunakan obat yang dirancang khusus untuk langsung mengarah ke sel kanker tanpa memengaruhi sel normal. Obat bekerja dengan menargetkan protein atau enzim yang dapat memblokir atau mematikan sinyal dari sel kanker.
Bahkan, obat tersebut bisa membuat sel kanker pada darah menghancurkan dirinya sendiri. Obat pada terapi target juga mempunyai mekanisme lain, yaitu menyetop pembentukan pembuluh darah baru, sehingga sel kanker tidak mendapatkan makanan lalu akhirnya mati.
Baca juga: 6 Makanan Pemicu Kanker yang Jarang Diketahui, Berikut Daftarnya!
5. Transplantasi sel induk
Kemoterapi berdosis tinggi dapat menghancurkan sumsum tulang, tempat di mana sel darah diproduksi. Hal itu dapat menyebabkan infeksi dan mengancam keselamatan. Transplantasi sel induk biasanya dilakukan untuk memulihkan sel pembentuk darah di sumsum tulang.
Sel induk yang digunakan untuk transplantasi berasal dari darah atau sumsum tulang, bisa juga hasil donor orang lain.
Nah, itulah lima jenis pengobatan kanker darah pada anak yang paling umum dilakukan. Sebelum memutuskan untuk memilih jenis pengobatan kanker darah pada anak, ada baiknya konsultasikan bersama dokter lebih dulu, ya!
Konsultasikan masalah kesehatan kamu dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!