Share This Article
Tahukah Moms, berdasarkan data dari WHO pada 2018, Indonesia masuk sebagai 10 negara dengan angka kelahiran prematur tertinggi. Setidaknya ada 15,5 kasus kelahiran prematur dari setiap 100 kelahiran hidup. Hal ini juga yang meningkatkan angka kematian bayi di Indonesia.
Meski begitu, tidak sedikit bayi yang lahir prematur dan masih bisa tumbuh dewasa. Lalu sebenarnya seberapa besar kemungkinan bayi prematur bertahan hidup? Bagaimana kondisi kesehatannya di masa depan? Begini penjelasan medisnya.
Rentang kelahiran bayi prematur
Secara umum bayi dikatakan prematur bila waktu kelahirannya kurang dari 40 minggu. Namun, kondisi prematur juga dapat dilihat lebih spesifik. Berikut kategori kelahiran prematur yang umum digunakan:
- Prematur ekstrim (sebelum 28 minggu)
- Sangat prematur (28 hingga 32 minggu)
- Prematur sedang (32 sampai 34 minggu)
- Prematur terlambat (34 sampai 37 minggu)
Baca juga: Fakta-fakta Tentang Bayi Lahir Prematur yang Perlu Moms Ketahui
Faktor yang memengaruhi kemampuan bayi bertahan hidup
Ketika bayi lahir dalam kondisi prematur, ada banyak faktor yang dapat memengaruhi keselamatannya.
Pertama, berat badan bayi. Pada bayi yang prematur dan memiliki berat badan rendah, risiko kecacatan dan masalah kesehatan yang dihadapi akan lebih tinggi. Sehingga kemungkinan bertahan hidup lebih rendah.
Kemudian, bila kelahiran prematur terjadi akibat induksi atau operasi caesar karena kondisi medis maka hal ini juga dapat memengaruhi kesehatan dan kelangsungan hidup bayi.
Faktor lainnya adalah pemberian steroid oleh dokter sebelum bayi lahir. Hal ini penting untuk mempercepat perkembangan paru-paru. Steroid biasanya diberikan pada sang ibu dalam bentuk injeksi agar kemudian tersalurkan pada bayi dalam kandungan.
Bayi yang sangat prematur dan sempat diobati dengan steroid sebelum lahir akan memiliki ketahanan hidup lebih baik daripada bayi yang lahir prematur secara tidak terduga.
Selain itu, jenis kelamin juga berpengaruh. Anak perempuan diketahui memiliki ketahanan dan kemungkinan selamat yang lebih tinggi dari kelahiran prematur.
Kemungkinan bayi prematur bertahan hidup
Berdasarkan data statistik dari Quint Boenker Preemie Survival Foundation dan March of Dimes, berikut adalah kemungkinan bertahan hidup yang dimiliki oleh bayi prematur.
- Bayi usia 23 minggu: 17%
- Bayi usia 24 minggu: 39%
- Bayi usia 25 minggu: 50%
- Bayi usia 26 minggu: 80%
- Bayi usia 27 minggu: 90%
- Bayi usia 28 -31 minggu: 90 hingga 95%
- Bayi usia 32 -33 minggu: 95%
- Bayi usia 34< minggu: Hampir sama dengan bayi tidak prematur
Perlu dicatat, data di atas tidak bisa memprediksi kelangsungan hidup setiap bayi, karena ada banyak faktor yang dapat memengaruhinya.
Bayi prematur 24 minggu
Melalui laporan ahli di University of Utah Health, seorang bayi yang lahir sebelum 24 minggu diketahui memiliki peluang kurang dari 50 persen untuk bertahan hidup.
Meski begitu ada sebagian bayi yang lahir sebelum 24 minggu dan tetap dapat bertahan hidup. Namun, bayi-bayi tersebut kemungkinan besar mengalami masalah kesehatan jangka panjang yang parah.
Beberapa gangguan kesehatan mungkin terjadi segera setelah lahir atau di kemudian hari. Masalah kesehatan yang mungkin terjadi meliputi beberapa area tubuh seperti:
- Pernapasan
- Kulit
- Penglihatan
- Pendengaran
- Saraf dan otak
Bayi prematur 26 minggu
Bayi yang lahir pada usia 26 minggu ditemukan memiliki tingkat kelangsungan hidup yang jauh lebih tinggi daripada usia 24 minggu.
Meski begitu, sekitar 20 persen bayi yang lahir pada usia 26 minggu mungkin memiliki beberapa masalah kesehatan yang meliputi:
- Penglihatan
- Pendengaran
- Pemahaman
- Kemampuan belajar
- Tingkah laku
- Keterampilan sosial
- Masalah jantung
Bayi prematur 28 minggu
Ketika sudah memasuki usia 28 minggu, bayi prematur akan memiliki organ tubuh yang lebih berkembang dari pada bayi prematur yang lebih muda. Tingkat ketahanan hidupnya pun jauh lebih tinggi.
Di samping itu, hanya 10 persen bayi yang lahir pada usia 28 minggu yang berisiko mengalami masalah kesehatan jangka panjang, seperti:
- Gangguan pernapasan
- Infeksi
- Gangguan pencernaan
- Kelainan darah
- Gangguan ginjal
- Gangguan otak dan sistem saraf
Bayi prematur 30-32 minggu
Meski masih dianggap prematur, bayi dengan usia 30-32 minggu memiliki peluang hidup yang sangat besar. Meski begitu, bayi memiliki risiko komplikasi kesehatan dan perkembangan yang sangat rendah di kemudian hari.
Bayi prematur 34-36 minggu
Bayi prematur dengan usia 34-36 minggu adalah kasus yang paling umum terjadi. Namun kabar baiknya, bayi prematur yang lahir pada usia tersebut memiliki peluang hampir 100 persen untuk bertahan hidup serta peluang kesehatan jangka panjang yang sama dengan bayi yang lahir cukup bulan.
Namun, tinggi atau berat bayi prematur mungkin akan lebih rendah dibandingkan dengan bayi yang lahir dengan usia cukup. Sehingga bayi prematur di usia ini tetap membutuhkan perawatan sementara di dalam inkubator.
Bila Moms memiliki bayi yang lahir prematur atau memiliki tanda kelahiran prematur, jangan ragu untuk berkonsultasi pada dokter. Dengan begitu, Moms bisa melakukan persiapan yang lebih baik dalam menyambut kelahiran si Kecil.
Punya pertanyaan lebih lanjut seputar seks? Silakan chat langsung dengan dokter kami untuk konsultasi melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!