Share This Article
Terapi untuk anak autisme dapat membantu meningkatkan kemampuan dan mengurangi gejala. Memulai terapi lebih awal pun bisa meningkatkan peluang keberhasilan pada prosesnya.
Ada banyak terapi dan dukungan yang bisa diberikan pada anak autisme sejak dini. Nah, untuk mengetahui jenis terapi untuk anak autisme yang cocok yuk simak penjelasan lebih lanjutnya berikut.
Baca juga: Mata Juling Pada Bayi: Pahami Penyebab dan Perawatan Tepat yang Perlu Dilakukan
Apa saja terapi untuk anak autisme?
Dilansir situs National Center for Biotechnology Information atau NCBI, karena tidak adanya penanda medis atau biologis untuk gangguan spektrum autisme atau ASD maka diagnosis didasarkan pada perilaku.
Diagnosis biasanya ditegakkan dengan kombinasi riwayat, observasi, serta pengujian formal termasuk skrining khusus ASD dan instrumen penilaian.
ASD didefinisikan dalam istilah gangguan yang terus-menerus dan signifikan dalam interaksi dan komunikasi sosial serta pembatasan, perilaku, dan aktivitas berulang. Untuk mengatasi gangguan ini, terdapat beberapa beberapa terapi untuk anak autisme yang bisa diberikan yakni:
Occupational therapy
Terapi untuk anak autisme satu ini berhubungan dengan pekerjaan yang biasa dilakukan sehari-hari. Kegiatan yang dapat membantu anak autisme, seperti belajar mengancingkan baju atau memegang garpu dengan benar.
Namun, occupational therapy ini juga bisa melibatkan apapun yang berhubungan dengan sekolah, pekerjaan, atau permainan. Fokus yang dibutuhkan biasanya bergantung pada kebutuhan dan tujuan anak.
Speech therapy
Speech therapy atau terapi berbicara dapat membantu anak-anak berbicara, serta berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Jenis terapi ini dapat melibatkan keterampilan non-verbal, seperti melakukan kontak mata, bergiliran dalam percakapan, dan menggunakan serta memahami gerakan.
Terapi berbicara juga mungkin mengajarkan anak-anak untuk mengekspresikan diri dengan menggunakan simbol gambar, bahasa, isyarat, atau komputer.
Agar efektif, terapis wicara perlu bekerja sama dengan orang tua dan guru untuk mempraktikkan keterampilan ini dalam kehidupan sehari-hari.
Applied behavior analysis atau ABA
Terapi untuk anak autisme ini menggunakan penghargaan untuk memperkuat perilaku positif dan mengajarkan keterampilan baru. Para orang tua dan pengasuh lainnya dilatih agar dapat memberikan umpan balik waktu demi waktu kepada anak autis.
Tujuan pengobatan dengan terapi ini didasarkan pada masing-masing individu. Karena itu, terapis mungkin akan menggunakan komunikasi, keterampilan sosial, perawatan pribadi, dan tugas sekolah.
Anak-anak autisme yang menerima ABA intensif sejak ini dapat memperoleh keuntungan besar dan bertahan lama. Ada berbagai jenis analisis perilaku terapan yang bisa diberikan pada anak autisme, termasuk:
- Discrete Trial Training atau DTT. Terapi ini akan memecah perilaku yang diinginkan menjadi langkah-langkah paling sederhana.
- Early Intensive Behavioral Intervention atau EIBI. Bentuk ABA ini dirancang untuk anak berusia di bawah usia lima tahun.
- Pivotal Response Treatment atau PRT. Fokus terapi ini adalah pada area penting dari perkembangan anak, seperti manajemen diri dan tanggung jawab dalam situasi sosial.
- Intervensi Behavior Intervention atau VBI. tujuan terapi satu ini adalah meningkatkan keterampilan verbal anak.
Social skill class
Jenis terapi untuk anak autisme lainnya adalah social skill class atau kelas keterampilan sosial. Tujuan dari terapi ini adalah untuk meningkatkan cara seorang anak berinteraksi secara sosial dan membentuk ikatan dengan orang lain.
Terapi kelas keterampilan sosial biasanya berarti belajar melalui permainan peran atau praktik. Kunci dari pelatihan ini yaitu membantu anak meningkatkan keterampilan sosialnya.
Therapeutic horseback
Dokter juga menyebutnya hippotherapy di mana seorang anak akan menunggang kuda di bawah bimbingan seorang terapis. Berkuda merupakan salah satu bentuk terapi fisik karena pengendara perlu bereaksi dan menyesuaikan dengan gerakan dari hewan.
Terapi jenis ini dapat membantu anak-anak dari usia 5 hingga 16 tahun untuk meningkatkan keterampilan sosial dan kemampuan berbicara. Tak hanya itu, anak juga diajarkan untuk tidak mudah tersinggung dan hiperaktif.
Picture exchange communication system atau PECS
Bentuk terapi bagi anak autisme ini mengajarkan untuk menukar gambar dengan barang atau aktivitas. Sistem dari PECS dirancang untuk anak yang tidak dapat berbicara, tidak dapat memahami, atau sulit untuk dipahami.
PECS mungkin tidak berhasil untuk anak-anak yang tidak mencoba berkomunikasi atau kurang tertarik pada objek, aktivitas, atau makanan tertentu.
Perlu diketahui juga bahwa anak yang melakukan terapi ini memiliki peningkatan dalam komunikasi namun sedikit atau tidak ada kemajuan dalam berbicara.
Untuk menentukan metode terapi yang paling cocok, lakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter, ya. Terapi akan disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing anak.
Baca juga: Hiperglikemia pada Bayi: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Pastikan untuk mengecek kesehatan kamu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!