Share This Article
Thalasemia pada anak merupakan kelainan bawaan sejak lahir. Karena itu, ketika salah satu orang tua memiliki penyakit tersebut, maka anak juga bisa mengalaminya.
Untuk mengatasinya, penderita harus mendapatkan pengobatan dengan dokter. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai thalasemia pada anak, yuk simak penjelasan lengkapnya berikut!
Baca juga: Cara Mendeteksi Gangguan Pendengaran pada Anak, Kenali dari Gejalanya!
Apa itu thalasemia?
Dilansir Healthline, thalasemia adalah kelainan darah bawaan di mana tubuh membuat bentuk hemoglobin yang tidak normal. Hemoglobin sendiri merupakan molekul protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen.
Gangguan tersebut mengakibatkan penghancuran sel darah merah yang berlebih dan kemudian menyebabkan anemia. Anemia adalah suatu kondisi ketika tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah yang normal dan sehat.
Thalasemia dapat diturunkan kepada anak, artinya salah satu dari orang tua harus menjadi pembawa kelainan tersebut. Ini disebabkan oleh mutasi genetik atau penghapusan fragmen gen kunci tertentu.
Gejala thalasemia pada anak
Anak-anak dapat mulai menunjukkan gejala thalasemia selama dua tahun pertama kehidupan. Beberapa tanda yang paling terlihat, antara lain kelelahan, kulit pucat atau kuning, nafsu makan buruk, dan pertumbuhan yang lambat.
Selain itu, terdapat beberapa gejala lain yang menandakan thalasemia pada anak. Gejala yang dimaksud, seperti perut yang menonjol, kelainan bentuk tulang wajah, dan urine berubah menjadi gelap.
Jenis-jenis thalasemia pada anak
Terdapat beberapa jenis thalasemia pada anak yang mungkin dapat terjadi. Perlu diketahui, tipe thalasemia biasanya dibedakan berdasarkan gejala serta penyebabnya, antara lain sebagai berikut:
Thalasemia beta
Thalasemia beta terjadi ketika tubuh tidak dapat memproduksi beta globin. Dua gen, satu dari setiap orang tua diwariskan untuk membuat globin beta. Jenis thalasemia ini dibagi ke dalam dua subtipe serius, yakni:
- Thalasemia mayor. Tipe ini merupakan bentuk thalasemia beta yang paling parah di mana berkembang ketika gen globin beta hilang. Bentuk thalasemia satu ini biasanya sangat parah sehingga membutuhkan transfusi darah teratur.
- Thalasemia intermedia. Tipe ini termasuk bentuk yang kurang parah di mana berkembang karena perubahan pada kedua gen globin beta. Untuk kondisi ini, penderita tidak memerlukan transfusi darah.
Thalasemia alfa
Thalasemia alfa terjadi ketika tubuh tidak dapat membuat globin alfa. Untuk membuat globin alfa, kamu harus memiliki empat gen, dua dari setiap orang tua. Jenis thalasemia ini juga memiliki dua jenis serius, yaitu:
- Hemoglobin H. Jenis ini berkembang ketika seseorang kehilangan tiga gen globin alfa atau mengalami perubahan pada gen. Kondisi tersebut bisa menyebabkan masalah pada tulang.
- Hidrops fetalis. Jenis ini merupakan bentuk thalasemia yang sangat parah di mana biasanya terjadi sebelum kelahiran. Kondisi tersebut berkembang ketika keempat gen globin alfa diubah atau hilang.
Thalasemia minor
Dalam kasus alfa minor, dua gen hilang. Sementara dalam beta minor, satu gen hilang. Orang dengan thalasemia minor biasanya tidak memiliki gejala apapun. Kondisi ini diklasifikasikan sebagai thalasemia alfa atau beta minor.
Bagaimana penanganan terhadap thalasemia?
Pengobatan thalasemia pada anak tergantung pada jenis yang dimiliki dan tingkat keparahan gejalanya. Namun, jika gejalanya cukup ringan maka mungkin memerlukan sedikit pengobatan. Sementara untuk thalasemia sedang hingga berat, terdapat beberapa perawatan seperti:
Transfusi darah
Bentuk thalasemia yang lebih parah biasanya membutuhkan transfusi darah yang sering, yakni setiap beberapa pekan. Namun, transfusi darah seiring waktu bisa menyebabkan penumpukan zat besi dalam darah yang akan merusak jantung, hati, dan organ lainnya.
Terapi khelasi
Terapi ini merupakan perawatan untuk menghilangkan zat besi dari darah. Tak hanya akibat transfusi, beberapa orang dengan thalasemia yang tidak mendapatkan transfusi darah teratur juga bisa mengalami kelebihan zat besi.
Transplantasi sel induk (stem cell)
Transplantasi sel induk atau disebut juga transplantasi sumsum tulang mungkin menjadi pilihan dalam beberapa kasus. Prosedur ini umumnya melibatkan penerimaan infus sel punca dari donor yang kompatibel seperti saudara kandung.
Baca juga: Moms, Begii Lho Cara Mengeluarkan Dahak pada Bayi!
Pastikan untuk mengecek kesehatan kamu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!