Share This Article
Tuberkukosis (TBC atau TB) seringkali dikaitkan dengan kondisi yang memengaruhi orang dewasa. Namun, tahukah Moms bahwa tuberkulosis juga dapat terjadi pada anak? Lantas, apa penyebab TBC pada anak? Bagaimana pengobatannya? Simak selengkapnya di sini.
Tuberkulosis adalah infeksi kronis yang disebabkan oleh bakteri. Kondisi ini biasanya memengaruhi paru-paru, akan tetapi tuberkulosis juga bisa mempengaruhi organ lain, seperti ginjal ataupun otak.
Baca juga: Moms, Ini 4 Jenis Penyakit Jantung Bawaan pada Anak yang Penting Diperhatikan
Apa penyebab tuberkulosis pada anak?
Tuberkulosis pada anak disebabkan oleh bakteri. Adapun bakteri yang menyebabkan TBC yakni Mycobacterium tuberculosis (M. tuberculosis). Pada kebanyakan kasus, anak yang terinfeksi bakteri M.tuberculosis tidak pernah memicu TB aktif dan tetap dalam stadium TB laten.
Perlu Moms ketahui bahwa bakteri penyebab tuberkulosis pada anak dapat menyebar melalui udara ketika seseorang batuk, bersin, atau bahkan berbicara. Seorang anak dapat terinfeksi ketika menghirup bakteri tersebut.
Perlu diingat bahwa, tuberkulosis tidak menyebar melalui barang pribadi, misalnya saja seperti pakaian, cangkir, ataupun barang lain yang disentuh oleh penderita tuberkulosis.
Tahapan infeksi tuberkulosis
Perlu diketahui bahwa terdapat 3 tahap infeksi dari tuberkulosis, berikut adalah penjelasan selengkapnya.
- Tahap paparan: Ini terjadi ketika seorang anak melakukan kontak dengan seseorang yang mengidap TBC. Namun, anak masih memiliki hasil tes darah atau kulit yang negatif. Pada tahap ini, biasanya tidak menimbulkan gejala
- Infeksi TB laten: Ini terjadi ketika terdapat bakteri TBC di dalam tubuh anak. Namun tidak menimbulkan gejala apapun. Sistem kekebalan tubuh menyebabkan bakteri menjadi tidak aktif. Pada tahap ini, seorang anak tidak dapat menyebarkan infeksi ke orang lain
- Penyakit TB atau aktif: Ini terjadi ketika seorang anak mengalami gejala TBC. Pada tahap ini, seorang anak dapat menyebarkan infeksi jika terdapat di dalam paru-paru dan tidak diobati.
Gejala tuberkulosis pada anak
Berdasarkan buku Petunjuk Teknis Manajemen dan Tatalaksana TB Anak, gejala tuberkulosis pada anak dapat berupa gejala umum atau sesuai dengan organ yang terpengaruh. Berikut ini adalah gejala dari TB anak.
Gejala umum:
- Berat badan turun atau tidak terjadi pertambahan berat badan dalam kurun waktu 2 bulan sebelumnya
- Demam yang berlangsung lama atau terjadi secara berulang tanpa penyebab yang jelas
- Batuk persisten yang berlangsung lebih dari 2 minggu
- Lesu atau malaise, anak kurang aktif bermain
Gejala spesifik terkait dengan organ:
Tuberkulosis kelenjar
Pembesaran kelenjar getah bening yang tidak nyeri, konsitensinya kenyal, multiple dan terkadang saling melekat.
Tuberkulosis sistem saraf pusat
- Meningitis TB: Gejala meningitis, misalnya saja seperti sakit kepala, rewel, atau demam yang seringkali disertai dengan gejala akibat keterlibatan saraf otak yang terkena.
- Tuberkuloma otak: Gejalanya termasuk adanya lesi desak ruang
Tuberkulosis tulang
- Tulang belakang: Penonjolan tulang belakang
- Pada tulang panggul: Masalah pada kemampuan berjalan hingga adanya tanda peradangan di daerah panggul
- Tulang lutut: Terjadinya pembengkakan pada lutut tanpa penyebab yang jelas
Tuberkulosis kulit
Ditandai dengan adanya ulkus atau luka dengan disertai jembatan kulit antar tepi luka.
Baca juga: Bayi Alergi Detergen? Jangan Panik, Ini Tips Mengatasinya!
Apakah tuberkulosis pada anak menular?
Perlu Moms ketahui bahwa TBC adalah infeksi menular. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa infeksi ini dapat menyebar ketika seseorang dengan kondisi ini batuk atau bersin, yang mana tetesan cairan dapat menyebar di udara.
Pengobatan tuberkulosis pada anak
Tuberkulosis adalah kondisi yang dapat disembuhkan. Namun, penting bagi seseorang untuk melakukan pengobatan sejak dini. Menurut Centers for Disease Control and Prevention, pengobatan tuberkulosis dibedakan menjadi pengobatan TB laten dan penyakit TB aktif.
Berikut ini adalah penjelasan selengkapnya mengenai pengobatan tuberkulosis pada anak.
1. Infeksi TB laten
Pengobatan pada TB laten dimaksudkan untuk mencegah pemgembangan penyakit TB aktif. Anak-anak yang berusia di atas 2 tahun yang menderita TB laten dapat diobati dengan obat isoniazid-rifapentin selama 12 minggu.
Pengobatan alternatif untuk infeksi TB laten pada anak-anak termasuk pemberitan obat antituberkulosis (OAT), seperti rifampisin selama 4 bulan atauisoniazid selama 9 bulan.
2. Penyakit TB aktif
Sementara itu, untuk pengobatan penyakit tuberkulosis aktif pada anak dapat ditangani dengan OAT selama 6 hingga 9 bulan.
Konsumsi obat-obatan harus selalu mengikuti instruksi dari dokter. Sebab, jika anak berhenti minum obat sebelum pengobatan selesai, anak dapat kembali terserang TBC.
Selain itu, jika obat-obatan tidak dikonsumsi sesuai dengan petunjuk atau anak berhenti minum obat lebih cepat tanpa mengikuti anjuran dokter, bakteri yang masih hidup bisa menjadi resisten terhadap obat tersebut.
TB yang resisten terhadap obat lebih sulit untuk diobati, tak hanya itu pengobatan pun dapat berlangsung lebih lama, yakni 18-24 bulan.
Itulah beberapa informasi mengenai tuberkulosis pada anak. Jika Moms memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait dengan kondisi ini, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter, ya.
Konsultasikan masalah kesehatan kamu dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!