Share This Article
Di tengah bulan Ramadan yang suci, muncul berita viral tentang anak-anak yang melakukan gerakan sujud ‘freestyle’ ketika ibadah salat tarawih.
Bukan saja tidak pantas, namun gerakan yang lebih menyerupai handstand ketimbang sujud ini juga sangat berbahaya bagi kesehatan tulang mereka.
Ingin tahu penjelasan lebih lengkapnya? Teruskan membaca ulasannya lewat artikel di bawah ini.
Baca juga: Intip 5 Menu MPASI yang Baik untuk Perkembangan Tulang si Kecil
Tren handstand ketika sujud
Ibadah salat tarawih sudah seharusnya dilakukan dengan khusuk dan penuh khidmat. Melakukannya di luar gerakan seharusnya, bukan hanya mengurangi pahala yang bisa diperoleh. Namun, juga bisa menimbulkan cedera serius.
Seperti yang baru-baru ini viral di berbagai media sosial. Gerakan handstand yang dilakukan anak-anak tersebut, berisiko membuat mereka mengalami cedera tulang. Bahkan instruktur yoga terlatih pun perlu melakukan latihan berkali-kali agar bisa melakukannya dengan benar.
“Banget (bahaya), jelas. Itu sudah jelas ya. Risikonya pertama di bahu dan di tangan, sudah jelas itu. Lalu kemudian kepala karena tangan dan bahunya nggak kuat, kepalanya bisa kejedot ke lantai pecah kan,”
Ujar instruktur yoga Astrid Amalia saat dihubungi Detik Health, Selasa (20/4/2021).
Perbedaan kondisi tulang anak-anak dan orang dewasa
Dilansir dari CHOA.org, anak-anak bukan hanya sebatas orang dewasa kecil. Berikut adalah beberapa perbedaan tulang anak dan remaja dari tulang orang dewasa.
- Bayi memiliki lebih banyak tulang daripada orang dewasa.
- Tulang anak terus tumbuh.
- Tulang anak lebih fleksibel dibanding tulang orang dewasa.
- Anak-anak sembuh lebih cepat daripada orang dewasa dan dapat mengubah atau membentuk kembali tulang mereka.
- Anak-anak seringkali lebih aktif daripada orang dewasa.
- Tulang anak-anak lebih kecil dari tulang orang dewasa.
Mengapa tulang anak perlu diperlakukan berbeda?
Tulang orang dewasa lebih keras, rapuh dan lebih mungkin patah. Sementara tulang anak lebih fleksibel karena komposisi kimianya berbeda dengan tulang orang dewasa.
Ini berarti tulang anak mungkin bengkok atau “membungkuk” bukannya patah. Adapun kondisi tulang bengkok sebenarnya bisa lebih sulit diobati saat patah tulang.
Hal tersebut membuat setiap orangtua harus lebih cermat dalam menjaga kondisi kesehatan tulang anak-anak mereka.
Mengapa handstand berbahaya bagi si Kecil?
Gerakan handstand pada dasarnya melibatkan seluruh anggota tubuh mulai dari bahu, lengan, inti, dan punggung.
Bergantung pada tingkat kesulitan dan kesempurnaannya, dibutuhkan waktu berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan untuk menyempurnakan gerakan handstand tersebut.
Ini menjadi rentan membuat si Kecil terkena cedera, karena umumnya mereka melakukannya tanpa latihan secara profesional.
Pertolongan pertama jika terjadi cedera
Apabila si Kecil mengalami cedera pada pergelangan tangan, leher, dan kepalanya akibat handstand. Berikut adalah beberapa tips pertolongan pertama yang bisa dilakukan.
Cedera pergelangan tangan
Dilansir dari Mott Childern org, perawatan pertama di unit gawat darurat ketika anak mengalami cedera pergelangan tangan mungkin termasuk pemberian obat-obatan, balut-bidai atau gips, sampai terapi fisik, dan dalam beberapa kasus, pembedahan. Perawatan tergantung pada:
- Lokasi, jenis, dan tingkat keparahan cedera.
- Sudah berapa lama cedera itu terjadi.
- Usia, kondisi kesehatan, dan aktivitas si Kecil
Cedera leher
Hindari menggerakkan lokasi terjadinya cedera pada si Kecil karena ini bisa membuatnya semakin parah. Segera hubungi dokter untuk mendapatkan tindakan pertolongan pertama meliputi:
- Terapi fisik,
- Terapi manipulatif (seperti chiropractic atau osteopathic),
- Obat-obatan, dan
- Dalam beberapa kasus operasi.
Cedera kepala
Jika kepalanya cedera saat melakukan handstand, dia harus berhenti bermain untuk menghindari cedera kedua. Apabila cederanya tampak ringan, bungkus kantong es atau kantong kacang polong beku dengan handuk tipis dan tempelkan pada area tersebut untuk mengurangi pembengkakan.
Jangan berikan ibuprofen kepada anak yang mengalami cedera kepala. Obat tersebut dapat meningkatkan pendarahan, yang bisa berbahaya bila ada potensi risiko (bahkan yang sangat kecil) dari cedera otak.
Jika dia tampaknya telah melukai lehernya akibat dia jatuh di kepala, atau memiliki kelemahan atau kesemutan di lengannya, biarkan dia diam dan hubungi layanan rumah sakit dengan segera. Juga hubungi rumah sakit jika dia pingsan setelah terjatuh dan sulit bangun.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!