Share This Article
Selain penting bagi pemenuhan nutrisi bayi pada 1000 hari kehidupan pertama anak, ternyata menyusui juga bisa membawa manfaat untuk Moms lho.
Saat tubuh memproduksi ASI dan menyusui anak secara eksklusif memiliki banyak manfaat bagi kesehatan Moms. Semakin banyak Moms menyusui, semakin besar manfaatnya.
Apa saja masalah kesehatan yang bisa diatasi atau dicegah dengan menyusui anak? Berikut pembahasannya.
Baca Juga: Wajib Tahu! Ini Dampak Psikologis Bagi Ibu dan Anak saat Menyusui
1. Turunkan berat badan dan cegah obesitas
Saat hamil, tubuh wanita cenderung menyimpan lemak di area perut atau disebut lemak visceral. Lemak visceral tumbuh di rongga perut dan menyelimuti organ penting di dalam perut dan dapat membuat orang lebih berisiko terkena jantung dan jenis penyakit lainnya.
Melansir Scientific American, studi hasil CT scan menemukan bahwa, dari 351 wanita berusia 45 hingga 58 tahun, mereka yang memiliki anak dan tidak disusui memiliki lemak visceral 28 persen lebih banyak daripada mereka yang secara konsisten menyusui.
Wanita menyusui tampaknya lebih baik dalam memobilisasi simpanan lemak baru ini daripada ibu baru yang memberikan susu formula pada anaknya.
Tidak membuang berat badan ekstra pascakehamilan dapat membuat wanita berisiko mengalami komplikasi pada kehamilan selanjutnya serta sindrom metabolik dan masalah kesehatan terkait,
2. Dorong kesehatan jantung
Wanita yang melaporkan riwayat laktasi yang lebih lama memiliki tingkat faktor risiko penyakit kardiovaskular yang lebih rendah secara signifikan, bahkan setelah menyesuaikan variabel sosiodemografi dan gaya hidup, riwayat keluarga, dan kategori BMI.
Moms yang menyusui selama lebih dari 12 bulan memiliki kemungkinan sekitar 10 persen lebih kecil untuk mengembangkan penyakit kardiovaskular dibandingkan dengan wanita yang tidak menyusui.
Temuan ini menunjukkan bahwa menyusui anak lebih dari sekadar mengurangi simpanan lemak, tapi juga membawa manfaat kesehatan yang lebih baik.
3. Menyusui meningkatkan penyembuhan luka
Melansir Nature, sebuah penelitian yang dilakukan pada tikus menunjukkan bahwa menyusui mempercepat penyembuhan luka dan menurunkan stres pada tikus.
Sang peneliti yakni Tara Craft dari Ohio State University menyebut sangat mungkin Moms yang menyusui bayinya akan mempercepat penyembuhan kerusakan jaringan dibandingkan dengan Moms yang memberi susu botol.
Para peneliti memberi tikus luka kulit kecil sehari setelah mereka melahirkan anak mereka. Lima hari kemudian, luka mereka 30 persen lebih kecil daripada hewan yang tidak menyusui.
Dalam hal ini hormon mungkin terlibat. Setelah seorang ibu melahirkan, kadar prolaktin dan oksitosinnya meningkat. Prolaktin meningkatkan jumlah sel kekebalan yang bersirkulasi, yang dapat mempercepat perbaikan. Oksitosin yang mendorong laktasi juga menurunkan kadar hormon stres.
4. Jaga kesehatan mental ibu
Pengalaman menyusui yang baik dapat melakukan hal-hal yang luar biasa bagi kesejahteraan Moms. Menyusui membantu ibu merasa berdaya, percaya diri, dan juga bantu menyembuhkan trauma kelahiran.
Hormon menyusui bahkan dianggap membantu mengurangi dampak stres dan kurang tidur pada tubuh. Tidak heran jika banyak penelitian menemukan bahwa ketika menyusui berjalan dengan baik, risiko wanita mengalami depresi setelah melahirkan menjadi lebih rendah .
Tapi untuk bisa mendapatkan ini, ibu yang baru melahirkan dan masuk ke periode menyusui harus mendapat dukungan yang baik dari lingkungan keluarganya. Sebab jika tidak, menyusui justru bisa jadi beban bagi ibu baru.
Lebih dari dua pertiga ibu yang berhenti menyusui dalam beberapa minggu pertama melakukannya karena mereka membutuhkan lebih banyak dukungan, mengalami nyeri, atau kesulitan untuk menyusui bayinya.
Baca Juga: Moms, Begini Cara Mengencangkan Payudara yang Aman Setelah Menyusui
5. Turunkan risiko kanker
Menyusui juga bisa menurunkan risiko ibu terkena kanker payudara dan ovarium. Sebuah penelitian mencatat ibu yang menyusui selama 2 bulan mengalami penurunan risiko terkena kanker payudara sebesar 4,3 persen.
Dan bagi wanita yang memiliki riwayat keluarga kanker payudara, menyusui tampaknya menurunkan risiko terkena kanker payudara, menurut analisis data dari lebih dari 60.000 wanita yang diterbitkan di Archives of Internal Medicine.
Mekanisme di balik statistik ini masih belum jelas. Wanita yang telah minum obat untuk menekan laktasi juga tampaknya memiliki risiko lebih rendah terkena kanker payudara dibandingkan dengan wanita yang melahirkan tetapi tidak menyusui.
Penemuan ini mengisyaratkan bahwa perubahan pada payudara yang membengkak dengan ASI yang tidak keluar dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kanker payudara.
Risiko kanker ovarium juga tampaknya sebagian terkait dengan menyusui. Jika dibandingkan dengan wanita yang telah menyusui setidaknya selama 18 bulan, ibu yang tidak pernah menyusui memiliki risiko 1,5 kali lipat terkena kanker ovarium.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!