Share This Article
Jika diartikan secara harfiah, tongue-tie memiliki makna ‘ikatan lidah’. Kondisi yang biasanya terjadi pada bayi baru lahir ini bisa berdampak pada keterbatasan gerak lidahnya, termasuk saat sedang menyusu.
Mengapa tongue-tie bisa terjadi? Bagaimana kondisi ini memengaruhi proses menyusui bayi? Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Baca juga: Jangan Panik! Ini 7 Cara Efektif Mengatasi ASI Tidak Keluar yang Bisa Kamu Coba
Sekilas tentang tongue-tie
Tongue-tie adalah kondisi saat jaringan frenulum menempel pada lidah dan dasar mulut. Kondisi yang juga disebut dengan ankyglossia ini membuat bayi tak bisa leluasa mengangkat lidahnya ke atas, ke samping, dan ke depan.
Normalnya, pada bayi yang baru lahir, jaringan frenulum sudah terpisah dari lidah dan bagian dasar mulut. Belum diketahui secara pasti apa yang bisa menyebabkan tongue-tie. Hanya saja, menurut Mayo Clinic, besar kemungkinan keadaan ini dipengaruhi oleh faktor genetik.
Mengutip dari Australian Breastfeeding Association, tongue-tie terjadi pada sekitar 4 -11 persen bayi yang baru lahir dan lebih sering dialami oleh anak laki-laki.
Hubungan tongue-tie dengan menyusui
Bayi menggunakan lidah saat sedang menyusu dengan cara menempelkannya ke payudara. Lidah dijulurkan untuk menjangkau puting dan area di sekitarnya yang bernama areola, lalu memasukkannya ke dalam mulut.
Tidak hanya itu, bayi juga menggunakan lidah untuk ‘mengunci’ puting lalu menekannya agar ASI bisa keluar kemudian masuk ke dalam mulut dengan baik.
Dari penjelasan di atas, sudah bisa dipastikan bahwa lidah memainkan peran penting saat bayi sedang menyusu. Lidah yang ‘terikat’ dan mengalami keterbatasan gerak akan menyulitkan si kecil untuk melakukan beberapa proses di atas.
Dampak tongue-tie pada bayi dan ibu
Tongue-tie bisa memberikan dampak serius pada bayi dan sang ibu. Bukan hanya masalah kesehatan fisik, tapi juga mental. Efek dari tongue-tie pada bayi di antaranya adalah:
- Mudah rewel: Hal ini bisa dipicu oleh dua hal, yaitu marah dan lapar.
- Sulit tidur: Bayi yang sedang lapar akan sulit untuk tidur.
- Menolak minum ASI: Kondisi ini bisa terjadi saat bayi sudah merasa frustasi karena kesulitan menjangkau puting.
- Proses tumbuh kembang memburuk: Kurangnya asupan ASI pada bayi bisa menghambat proses tumbuh kembangnya. Salah satu hal yang paling kentara adalah berat badan yang stagnan.
- Sulit menelan: Tongue-tie dapat membuat bayi sulit menelan sesuatu karena keterbatasan gerak lidah.
Selain pada bayi, dampak dari tongue-tie juga bisa dirasakan sang ibu, yaitu:
- Puting sakit: Bayi yang mengalami tongue-tie lebih cenderung memaksa dan memberikan tekanan berlebih pada puting.
- Payudara sakit: Saat bayi tidak bisa menyusu dengan baik, terjadi penumpukan ASI dan dapat memicu pembengkakan payudara. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko mastitis.
- Penurunan ASI: Pengeluaran ASI yang buruk bisa memengaruhi produksi dan suplai susu.
- Stres: Ibu yang kesulitan menyusui bayi-nya cenderung merasakan tekanan batin, perasaan bersalah, dan bersedih.
Baca juga: Mengatasi Perut Kembung pada Bayi Tak Boleh Sembarangan! Berikut Ini Caranya
Tips menyusui bayi yang mengalami tongue-tie
Menyusui bayi yang mengalami tongue-tie memang tidak mudah. Namun, Moms tidak perlu bersedih. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar buah hati tercinta tetap bisa mendapatkan ASI, beberapa di antaranya adalah:
- Posisi menyusui yang benar: Moms bisa mulai mencari posisi yang nyaman agar bayi lebih mudah menjangkau puting.
- Gunakan nipple-shield: Selain mencegah payudara lecet, alat ini bisa mempermudah bayi untuk menjangkau puting. Pilih ukuran yang tepat agar si kecil lebih gampang mengisapnya.
- Gunakan pompa ASI: Moms bisa memompa ASI dan memasukkannya ke dalam botol. Selain mencegah penurunan produksi susu di payudara, bayi juga lebih mudah mendapatkan ASI tanpa kesulitan menempelkan lidahnya ke puting.
- Latih kemampuan bayi: Jangan pernah menyerah untuk melatih kemampuan bayi agar bisa menyusu langsung ke payudara. Tapi, jangan terlalu memaksakan diri hingga membuatnya tak nyaman.
Prosedur medis mengatasi tongue-tie
Mengutip dari Mayo Clinic, pada beberapa kasus,lidah yang ‘kaku’ akibat tongue-tie bisa membaik secara perlahan. Artinya, tanpa prosedur medis, jaringan frenulum dapat mengendur dan memudahkan lidah bayi untuk bergerak.
Namun, jika kondisinya tidak berubah, tongue-tie seharusnya tak dibiarkan begitu saja. Sebab, secara tidak langsung bisa menghambat proses tumbuh kembangnya. Ada dua prosedur medis yang bisa dilakukan, yaitu:
1. Frenotomi
Frenotomi adalah prosedur bedah untuk memotong jaringan frenulum yang menempel di lidah dan bagian bawah mulut. Tindakan ini dilakukan menggunakan gunting steril.
Frenotomi memiliki risiko komplikasi yang sangat kecil, termasuk perdarahan. Sehingga, bayi bisa segera menyusu dengan baik.
2. Frenuloplasti
Frenuloplasti adalah prosedur lebih rumit, biasanya dilakukan jika jaringan frenulum terlalu tebal. Langkah-langkahnya hampir mirip dengan frenotomi, hanya saja membutuhkan tindakan lebih serius.
Tidak hanya memotong, frenuloplasti juga dilakukan untuk memperbaiki struktur jaringan frenulum.
Nah, itulah ulasan tentang tongue-tie dan bagaimana agar Moms tetap bisa memberikan ASI eksklusif pada buah hati tercinta. Jika masih bingung, bicarakan dengan dokter anak untuk mendapatkan solusi terbaik.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!