Share This Article
Banyak pakar kesehatan meyakini air susu ibu (ASI) sebagai pilihan nutrisi terbaik bayi. Namun menyusui dengan ASI, belum tentu memungkinkan dilakukan oleh semua Moms, dan susu formula untuk bayi pun jadi pilihan.
Bagi banyak Moms, keputusan untuk menyusui dengan ASI atau memberi susu formula, biasanya didasari pada tingkat kenyamanan, gaya hidup, dan situasi medis tertentu.
Misalnya, jadwal kerja yang tidak memungkinkan dengan pemompaan ASI, bayi tidak dapat menyusui efektif, masalah seperti keterlambatan pasokan ASI, puting susu bermasalah, pasokan ASI tidak memadai, dan sejumlah alasan lainnya.
Jadi, untuk Moms yang tidak bisa menyusui dengan ASI, dan memutuskan menggunakan susu formula, ketahuilah bahwa susu formula juga alternatif sehat untuk bayi. Formula juga memberi bayi nutrisi yang mereka butuhkan untuk tumbuh dan berkembang.
Susu formula untuk bayi
Susu formula biasanya dibuat dari susu sapi, yang telah diolah khusus agar lebih cocok untuk bayi.
Ada berbagai merek dan jenis susu formula yang tersedia di pasaran. Pastikan selalu periksa label dengan hati-hati untuk memastikan Moms membeli susu yang cocok untuk bayi Moms.
Susu formula hadir biasanya dalam 2 bentuk berbeda yakni bubuk kering yang dibuat dengan air dan formula cair siap saji. Meskipun susu formula siap saji bisa memudahkan, namun cenderung lebih mahal, dan ketika dibuka, perlu digunakan lebih cepat.
Meski demikian, susu formula tidak dapat melindungi bayi Moms dari infeksi, namun, susu formula tetap memberi nutrisi yang dibutuhkan untuk bayi tumbuh dan berkembang.
Susu formula komersial biasanya berupaya menduplikasi ASI dengan menggunakan kombinasi kompleks protein, gula, lemak, dan vitamin, yang tidak mungkin dibuat di rumah sendiri.
Jadi, jika Moms tidak menyusui bayi dengan ASI, penting untuk menggunakan susu formula yang disiapkan khusus, dan tidak membuatnya sendiri.
Banyak ibu menyusui juga menggunakan susu formula. Faktanya, 42,6 persen anak usia 6 bulan yang disusui, ternyata juga dilengkapi dengan susu formula.
Kelebihan menggunakan susu formula untuk bayi
Selain masalah medis, ada juga hal-hal yang tidak memungkinkan Moms untuk menyusui dengan ASI, dan berikut adalah alasan atau kelebihan Moms dapat memilih untuk memberi susu formula:
Kenyamanan
Pemberian susu formula pada bayi cenderung bisa dilakukan oleh siapa saja kapan saja. Suami Moms dapat membantu memberi susu di malam hari, dan ikut berbagi pengalaman dengan bayi.
Begitu juga dengan ibu atau ayah Moms, pengasuh, hingga sahabat Moms. Botol susu formula kadang bisa menjadi tiket bagi Moms untuk sejenak istirahat dan melakukan pemulihan.
Fleksibilitas
Memompa ASI bisa dilakukan oleh beberapa Moms, namun bagi yang lain, bisa juga menambah stres khususnya bagi Moms baru, atau yang perlu mulai masuk kerja.
Dalam hal ini susu formula dapat meringankan beban, karena Moms tidak harus memasukkan jadwal pompa ke dalam jadwal kerja. Sebagai gantinya, Moms bisa meninggalkan susu formula kepada pengasuh anak.
Susu formula tidak dicerna secepat asi
Dalam hal waktu dan frekuensi menyusui, susu formula boleh dibilang tidak dicerna secepat ASI. Sehingga bayi yang diberi susu formula, tidak perlu makan sesering mungkin, terutama dalam beberapa bulan pertama.
Tidak perlu khawatir apa yang dimakan
Kopi, makanan pedas, susu, bisa Moms konsumsi saat Moms tidak menyusui. Sebab tidak ada apapun makanan yang Moms konsumsi akan masuk ke sistem bayi, jadi Moms tidak perlu khawatir.
Menjaga kesehatan fisik dan mental
Menyusui tak dipungkiri bisa melelahkan dan membuat stres. Bisa menyakitkan, juga membuat frustasi.
Keputusan untuk tidak menyusui dengan ASI perlu mempertimbangkan dan menyesuaikan dengan kesehatan fisik dan mental Moms. Sebab Moms tidak bisa menjadi ibu terbaik untuk bayi, jika Moms sendiri stres dan tidak sehat.
Kekurangan menggunakan susu formula untuk bayi
Ada juga beberapa kekurangan atau tantangan yang perlu dipertimbangkan ketika memutuskan untuk memberi susu formula:
Kurangnya asupan antibodi
Tidak ada antibodi yang biasa ditemukan dalam ASI, dalam susu formula yang umumnya diproduksi. Jadi susu formula tidak bisa memberikan bayi perlindungan tambahan terhadap infeksi dan penyakit, seperti yang diberikan ASI.
Tidak bisa menandingi kompleksitas ASI
Kandungan susu formula yang diproduksi belum bisa menduplikasi kompleksitas ASI, yang berubah seiring dengan perubahan kebutuhan bayi.
Perencanaan dan pengorganisasian suplai
Tidak seperti ASI, yang selalu tersedia, tidak terbatas, dan disajikan pada suhu yang tepat, pemberian susu formula bayi perlu perencanaan dan pengaturan dari Moms.
Moms perlu memastikan bahwa Moms memiliki apa yang Moms butuhkan saat dibutuhkan, misalnya memastikan suplai susu formula selalu tersedia.
Memastikan perangkat pendukung susu formula tersedia
Perangkat pendukung, seperti botol dan lainnya, perlu tersedia selalu bersih, mudah diakses, dan siap jika dibutuhkan.
Jika tidak, ketika bayi lapar, bayi bisa sangat rewel. Dengan 8-10 kali pemberian susu dalam setiap 24 jam, Moms dapat dengan cepat mencegah kerewelan si kecil.
Biaya susu formula bisa mahal
Susu formula bubuk pada umumnya paling murah, diikuti dengan susu konsentrat, kemudian dengan susu siap-saji, menjadi yang paling mahal. Dan susu formula khusus (seperti kedelai dan hipoalergenik), harganya terkadang jauh lebih mahal.
Susu formula menghasilkan gas dan sembelit
Bayi yang diberi susu formula mungkin memiliki lebih memiliki banyak gas, dan buang air besar yang lebih kencang, daripada bayi yang disusui dengan ASI.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!