Share This Article
Bagi penderita diabetes mungkin tidak asing dengan penggunaan insulin sebagai salah satu perawatan. Secara umum, diketahui jika insulin disuntikan ke tubuh untuk membantu penderita diabetes menstabilkan gula darah.
Tapi apa sebenarnya insulin dan apakah ada jenis yang berbeda untuk perawatan bagi penderita diabetes? Berikut ulasan tentang insulin, termasuk jenis-jenisnya dan juga efek samping penggunaannya.
Apa itu insulin?
Insulin adalah hormon yang dilepaskan pankreas untuk menyerap gula darah, kemudian bisa dipecah menjadi energi yang digunakan atau disimpan di dalam tubuh.
Keberadaan insulin juga menjaga gula darah tetap stabil. Karena gula darah yang berlebih atau kekurangan gula darah dapat menyebabkan masalah. Gula darah berlebih menjadi diabetes dan kekurangan gula darah disebut hipoglikemia.
Baca Juga: Waspada, Inilah Komplikasi yang Bisa Disebabkan Diabetes
Mengapa bagi penderita diabetes membutuhkan insulin?
Bagi penderita diabetes membutuhkan insulin untuk menyeimbangkan kadar gula darah, karena gula darah berlebih dapat menyebabkan masalah pada tubuh.
Pada orang normal insulin dihasilkan oleh pankreas, namun pada orang dengan diabetes, insulin yang dihasilkan pankreas tidak mampu mengimbangi kelebihan gula darah. Itulah sebabnya orang membutuhkan insulin tambahan.
Namun ada beberapa jenis insulin yang dapat digunakan. Penggunaan tiap jenis ini tergantung dari kondisi atau tingkat keparahan diabetes yang dialami seseorang. Secara umum ada 6 jenis insulin yang bisa digunakan untuk menstabilkan gula darah.
6 jenis insulin bagi penderita diabetes
Insulin biasanya digunakan untuk penderita diabetes tipe satu yang kekurangan insulin atau sudah tidak menghasilkan insulin sama sekali.
Sementara tidak semua penderita diabetes tipe 2 tahap awal menggunakan insulin. Tapi jika pengobatan jenis lain dirasa belum membantu, penderita diabetes tipe dua juga dapat menggunakan insulin. Berikut keenam jenis insulin yang umum digunakan untuk penderita diabetes.
1. Rapid acting insulin
Sesuai namanya, insulin ini mulai bekerja dengan cepat setelah masuk ke dalam tubuh. Hanya butuh sekitar 15 menit untuk mulai bekerja, sementara puncaknya dalam waktu 30 hingga 90 menit. Efeknya bertahan hingga 3 sampai 5 jam.
Insulin jenis ini penggunaannya dapat dihirup atau lewat suntikan. Bisa digunakan sesaat sebelum atau setelah makan, tergantung dari rekomendasi dokter. Menurut Mayoclinic.org, berikut beberapa insulin yang termasuk jenis rapid acting:
- Insulin aspart – novolog, fiasp
- Insulin glulisine – apidra
- Lispro – humalog, admelog
- Dan insulin human – afrezza inhalation
2. Short acting insulin
Insulin jenis ini membutuhkan waktu sekitar 30 hingga 60 menit sebelum aktif di dalam darah. Sedangkan puncaknya dapat bekerja dalam 2 hingga 4 jam. Sementara efeknya bisa berlangsung mulai dari 5 hingga 8 jam.
Jenis short acting insulin digunakan sebelum makan, menggunakan suntikan. Setidaknya digunakan sekitar 25 menit sebelum makan. Insulin ini juga disebut dengan insulin bolus, yang berarti insulin yang digunakan sekitar waktu makan.
Yang termasuk jenis insulin ini yaitu insulin regular seperti humulin dan novolin.
3. Intermediate acting insulin
Lebih lama dari jenis short acting, jenis intermediate acting ini dapat bertahan mulai dari 12 hingga 16 jam. Tapi mulai bekerjanya juga membutuhkan waktu yang lebih panjang.
Setelah masuk ke dalam tubuh lewat suntikan, butuh waktu mulai dari satu hingga tiga jam sampai insulin ini bekerja. Sementara untuk jenis ini, waktu maksimal bekerja ada di kisaran 4 hingga 12 jam.
Jenis ini juga dikenal dengan insulin basal, yang berarti bekerja seharian. Biasanya digunakan sekali atau dua kali sehari. Yang termasuk dalam jenis ini antara lain; humulin isophane, isulatard dan insuman basal.
4. Long acting insulin
Seperti namanya, jenis ini bekerja dan bertahan cukup lama. Tapi membutuhkan jeda yang lama juga untuk mulai bekerja. Dilansir dari Healthline, insulin jenis ini membutuhkan waktu hingga 4 jam untuk masuk ke aliran darah dan mulai bekerja.
Sementara itu, untuk jenis ini tidak ada waktu puncak bekerja. Tapi insulin jenis ini dapat bertahan mulai dari 14 hingga 24 jam.
Biasanya insulin jenis ini digunakan satu kali sehari lewat suntikan, digunakan setiap hari di waktu yang sama. Yang termasuk jenis ini yaitu insulin glargine dan insulin detemir.
5. Ultra long acting insulin
Jenis ultra long acting insulin adalah yang paling lama bertahan. Mulai dari 36 hingga 40 jam bekerja di dalam tubuh. Tapi setelah disuntikkan, waktu mulai bekerjanya dimulai dari satu hingga enam jam.
Tidak ada waktu puncak dalam penggunaan ultra long acting insulin, dan yang termasuk insulin ini yaitu insulin degludec dan insulin glargine toujeo.
6. Insulin campuran
Ini adalah kombinasi dari short dan long acting insulin. Keduanya digunakan karena memiliki fungsi yang berbeda, satu jenis digunakan untuk mengontrol gula darah saat makan dan satu lagi untuk mengontrol gula darah di antara waktu makan.
Baca Juga: Jangan Ditunda, Cara Mencegah Diabetes Ini Perlu Dicatat Anak Muda
Efek samping penggunaan insulin
Efek samping penggunaan insulin adalah terjadinya hipoglikemia atau rendahnya kadar gula darah. Orang yang mengalaminya dapat menunjukkan gejala seperti:
- Pusing
- Panas dingin
- Mata kabur
- Lemah
- Sakit kepala
- Hingga pingsan.
Sementara efek samping lainnya lebih ringan seperti efek bekas suntikan yang merah, bengkak dan juga rasa nyeri.
Demikian informasi 6 jenis insulin untuk penderita diabetes dan kemungkinan efek samping dari penggunaannya.
Punya pertanyaan lain seputar kesehatan? Konsultasikan masalah kesehatan kamu dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!
Lakukan upaya pencegahan diabetes dengan deteksi dini. Yuk, cek risiko prediabetes melalui GrabHealth atau selengkapnya di aplikasi Good Doctor.