Share This Article
Tahukah kamu kalau penyakit diabetes bisa memengaruhi berbagai bagian tubuh, termasuk kulit? Salah satu gangguan kulit pada penderita diabetes adalah eksim atau yang lebih umum dikenal sebagai dermatitis atopik.
Orang dengan penyakit diabetes juga dikenal lebih rentan mengalami eksim pada kulit. Tidak seperti pada orang tanpa diabetes, kondisi eksim pada pasien diabetes berpotensi menimbulkan sejumlah komplikasi kulit. Bila dibiarkan kondisi ini bisa berbahaya bahkan mengancam nyawa.
Hubungan eksim dan diabetes
Eksim atau dermatitis atopik merupakan kondisi peradangan kulit yang membuat kulit menjadi merah dan gatal. Eksim bisa sangat mengganggu karena selain gatal dan kemerahan, eksim juga menimbulkan benjolan kecil, kulit pecah-pecah, bengkak, dan mengeluarkan cairan ketika digaruk.
Dilansir dari Medical News Today, orang dengan diabetes lebih rentan mengalami dan mengembangkan kondisi eksim.
Ketika kadar gula darah terlalu tinggi dalam jangka waktu yang lama, kulit akan mengalami perubahan. Mulai dari kering, peradangan hingga merangsang respons imun secara berlebihan.
Kerusakan saraf dan pembuluh darah juga bisa mengurangi sirkulasi darah. Aliran darah yang buruk dapat mengubah struktur kulit, terutama kolagennya. Tanpa jaringan kolagen yang sehat, kulit bisa menjadi kaku bahkan rapuh.
Baca juga: 4 Manfaat Yoga untuk Penyandang Diabetes: Cegah Komplikasi hingga Atasi Masalah Stres
Bahaya eksim dan komplikasi kulit pada penderita diabetes
Kondisi eksim pada penderita diabetes seringkali dikhawatirkan berkembang menjadi komplikasi. Komplikasi ini dapat meliputi:
Infeksi bakteri
Infeksi bakteri sangat mudah menyerang kulit yang kering pada kondisi eksim. Biasanya infeksi bakteri akan menimbulkan rasa panas, bengkak, merah, dan nyeri di kulit. Infeksi ini dapat berupa:
- Bintitan (infeksi pada kelenjar kelopak mata)
- Bisul
- Folikulitis (infeksi pada folikel rambut)
- Carbuncles (infeksi dalam pada kulit dan jaringan di bawahnya)
- Infeksi di sekitar kuku.
Berdasarkan penelitian, infeksi bakteri pada penderita diabetes paling sering terjadi di kaki. Jika tidak dirawat dengan baik, infeksi kaki pada penderita diabetes dapat menjadi parah, hingga kemungkinan menyebabkan sepsis, amputasi, atau bahkan kematian.
Namun saat ini kasus infeksi bakteri yang perlu tindakan amputasi hingga menyebabkan kematian sudah jarang terjadi. Hal ini disebabkan oleh pengelolaan gula darah yang baik serta konsumsi antibiotik.
Infeksi jamur
Infeksi jamur dapat menimbulkan ruam gatal pada area merah lembap yang dikelilingi oleh lepuh dan sisik kecil. Candida albicans adalah jenis jamur yang seringkali menjadi penyebab infeksi jamur.
Infeksi ini sering terjadi pada lipatan kulit yang hangat dan lembap. Seperti di bawah payudara, di sekitar kuku, di antara jari tangan dan kaki, di sudut mulut, di bawah kulup (pada pria yang tidak disunat), dan di ketiak dan selangkangan.
Umumnya infeksi jamur berupa kutu air, kurap (tambalan gatal berbentuk cincin), dan infeksi vagina yang menyebabkan gatal.
Gatal – gatal
Kulit gatal, disebut juga pruritus, bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti infeksi jamur, kulit kering, atau aliran darah yang buruk. Gatal yang disebabkan oleh aliran darah yang buruk biasanya menyerang area tungkai bawah dan kaki.
Untuk mengatasi rasa gatal yang parah, gunakan lotion atau krim, hindari mandi air panas, dan gunakan sabun lembut untuk membantu menjaga kulit tetap lembut dan lembap. Pelembap akan mencegah rasa gatal akibat kulit kering.
Mengganggu kepercayaan diri hingga stres
Eksim yang terjadi pada penderita diabetes juga bisa memicu timbulnya stres akibat penurunan kepercayaan diri. Ketika terjadi stres, rasa gatal serta ruam merah pun bisa bertambah parah.
Dilansir dari Healthday, Dr. Doris Day, dokter kulit di Rumah Sakit Lenox Hill, New York, menjelaskan kalau kasus eksim pada penderita diabetes juga seringkali membutuhkan terapi kognitif.
“Eksim dapat berdampak besar pada harga diri dan kesejahteraan pasien secara keseluruhan. Stres seringkali menjadi pemicu, yang menyebabkan memburuknya gatal dan ruam yang mengikutinya,” jelasnya.
Sehingga terapi kognitif akan membantu penderita diabetes untuk memahami cara terbaik untuk menangani eksim. Baik secara fisik maupun emosional.
Baca juga: Dipercaya Bisa Kendalikan Kadar Gula Darah, Ini Manfaat Ginseng Amerika
Tips menjaga kesehatan kulit untuk penderita diabetes
Seperti yang sudah disebutkan, pemilik penyakit diabetes akan lebih rentan terkena eksim. Supaya kondisi eksim tidak bertambah parah dan berkembang jadi infeksi, penting untuk merawat kesehatan kulit dengan cara khusus.
Dilansir dari American Diabetes Association, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan agar kesehatan untuk para pemilik penyakit diabetes dan eksim:
- Jaga kondisi diabetes agar terkelola dengan baik. Ketika kadar glukosa tubuh tinggi, kulit akan lebih mudah kering sehingga tidak mampu melindungi diri dari serangan bakteri berbahaya.
- Pastikan kulit tetap bersih dan kering
- Hindari mandi atau berendam dengan air bersuhu panas
- Jika kulit kering, jangan gunakan sabun berbusa. Pilih sabun yang lembut, setelah itu gunakan lotion. Tapi ingat, jangan menggunakan lotion di sela-sela jari kaki. Area tersebut rentan ditumbuhi jamur.
- Pilih sampo berbahan lembut
- Jangan gunakan cairan kebersihan wanita
- Bila luka, cuci luka kecil dengan sabun dan air kemudian tutupi dengan kain kasa steril.
- Jangan menggaruk kulit yang kering. Menggaruk kulit kering atau gatal dapat membuat kulit terbuka sehingga infeksi lebih mudah terjadi.
- Saat cuaca dingin atau berangin, selalu pastikan kulit dalam keadaan lembap untuk mencegah kulit pecah-pecah. Kurangi juga mandi pada cuaca dingin bila memungkinkan.
- Gunakan krim atau salep antibiotik bila mendapat arahan atau resep dari dokter
- Periksa kondisi kulit setiap hari, pastikan tidak ada luka yang terabaikan
Bila penderita diabetes yang mengalami luka parah, luka bakar, atau infeksi, segeralah berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Pastikan untuk mengecek kesehatan kamu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!
Lakukan upaya pencegahan diabetes dengan deteksi dini. Yuk, cek risiko prediabetes melalui GrabHealth atau selengkapnya di aplikasi Good Doctor.