Share This Article
Penyakit diabetes dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi. Dilansir Mayo Clinic, komplikasi dapat terjadi berupa penyakit kardiovaskular, kerusakan saraf, kerusakan mata, dan salah satu yang paling umum adalah nefropati diabetik.
Nefropati diabetik juga disebut dengan kerusakan ginjal, yang dapat dialami para penderita diabetes. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kondisi ini dan mencari tahu cara pencegahannya, yuk simak ulasannya berikut ini!
Apa itu nefropati diabetik?
Nefropati diabetik adalah jenis penyakit ginjal yang dapat terjadi pada penderita diabetes. Penderita diabetes tipe 1 dan 2 dapat mengalaminya.
Risiko meningkat seiring dengan lamanya penyakit dan faktor risiko lain, seperti tekanan darah tinggi dan riwayat anggota keluarga yang memiliki penyakit ginjal.
Dilansir Healthline, diperkirakan sekitar 180 ribu orang hidup dengan gagal ginjal yang disebabkan oleh komplikasi diabetes. Diabetes juga merupakan penyebab paling umum terjadinya penyakit ginjal stadium akhir atau end-stage renal disease (ESRD).
ESRD adalah tahap kelima sekaligus tahapan akhir dari penyakit tersebut. Sebelum terlambat, kondisi ini bisa diatasi dengan pengobatan. Pengobatan dapat memperlambat atau bahkan menghentikan perkembangan penyakit.
Tapi, tidak semua orang yang mengalami nefropati diabetik akan berkembang menjadi gagal ginjal atau ESRD. Selain itu, tidak semua penderita diabetes akan mengalami kondisi ini.
Apa yang menyebabkan nefropati diabetik?
Tidak diketahui pasti apa yang menyebabkan kondisi ini, namun kadar gula darah tinggi pada penderita diabetes dan tekanan darah tinggi diduga yang berkontribusi sebagai penyebab nefropati diabetik.
Pada penderita diabetes, nefron ginjal yang berfungsi menyaring limbah dari darah mengalami penebalan dan luka. Itu membuat fungsi nefron berkurang.
Berkurangnya kemampuan nefron dalam menyaring limbah itu membuat tubuh mengeluarkan sejenis protein yang disebut albumin. Keberadaan albumin ini dapat dideteksi melalui urine.
Kandungan albumin ini juga yang akan membantu diagnosis penentu kondisi nefropati diabetik pada pasien.
Faktor risiko nefropati diabetik
Selain dapat terjadi pada penderita diabetes, berikut beberapa faktor lain yang membuat seseorang semakin berisiko mengalami nefropati diabetik:
- Memiliki riwayat penyakit ginjal dalam keluarga
- Mengidap diabetes tipe 1 sebelum berusia 20 tahun
- Merokok
- Kelebihan berat badan atau obesitas
- Mengalami komplikasi diabetes lain, misalnya penyakit mata atau kerusakan saraf
Apakah ada cara untuk mencegahnya?
Untuk menurunkan risiko terkenanya penyakit tersebut pada penderita diabetes, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:
- Jaga kadar gula darah dalam kisaran yang disarankan
- Jaga tekanan darah dan lakukan perawatan tekanan darah tinggi
- Jika merokok, berhentilah. Coba cari bantuan jika kesulitan berhenti merokok. Dokter dapat membantu perencanaanmu untuk berhenti merokok.
- Jika mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, jaga pola makan untuk mendapatkan berat badan yang ideal.
- Jaga pola makan sehat, termasuk yang rendah natrium. Batasi asupan makanan olahan yang sarat garam dan tidak berkalori.
- Rutin berolahraga. Pastikan juga kamu telah berkonsultasi dengan dokter untuk menemukan olahraga yang terbaik yang sesuai dengan kondisi kesehatanmu. Olahraga dengan teratur dapat membantu mempertahankan berat badan ideal dan menurunkan tekanan darah.
- Jangan sembarangan minum obat. Obat pereda nyeri yang dijual bebas seperti aspirin dan ibuprofen dapat menyebabkan kerusakan ginjal pada penderita diabetes.
Meskipun sudah melakukan tindakan pencegahan, dokter biasanya akan tetap melakukan tes darah dan tes urin tahunan untuk memeriksa tanda-tanda awal kerusakan ginjal.
Perlu diketahui, erat hubungannya pasien diabetes mengalami masalah pada ginjal. Menurut data, ada lebih dari 40 persen kasus gagal ginjal disebabkan oleh diabetes.
Pengobatannya
Apabila seorang penderita diabetes didiagnosis mengalami nefropati, biasanya akan disarankan melakukan pengobatan tahap awal dengan cara-cara yang mirip dengan tindakan pencegahan.
Cara itu berupa mengelola gula darah dan tekanan darah, mengelola kolesterol dan meningkatkan kesehatan tulang.
Jika sudah dalam tahapan yang lebih parah, akan menjalani proses pengobatan berupa dialisis atau pembersihan darah dari limbah atau rekomendasi untuk melakukan transplantasi ginjal.
Demikian informasi tentang nefropati diabetik dan cara pencegahannya untuk penderita diabetes. Semoga bisa membantu hidup kamu lebih sehat, ya!
Punya pertanyaan lain seputar kesehatan ginjal? Konsultasikan masalah kesehatan kamu dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!
Lakukan upaya pencegahan diabetes dengan deteksi dini. Yuk, cek risiko prediabetes melalui GrabHealth atau selengkapnya di aplikasi Good Doctor.