Share This Article
Apakah kamu tahu bahwa menurut data dari Riset Kesehatan Dasar atau Riskesdas pada 2018, karyawan kantoran ternyata paling rentan terkena diabetes? Berikut ini penyebab diabetes pada karyawan lebih rentan dialami.
Diabetes pada karyawan
Menurut World Health Organization (WHO), diabetes adalah penyakit metabolik kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah. Di mana nantinya dari waktu ke waktu penyakit metabolik ini dapat menyebabkan kerusakan serius pada bagian tubuh lain seperti jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, dan saraf.
Umumnya, diabetes lebih berisiko dialami oleh orang-orang yang telah berusia di atas 40 tahun dan disebabkan oleh beberapa faktor. Namun menurut data Riskesdas, ternyata para pekerja kantoran lebih rentan mengalami penyakit satu ini.
Seperti dilansir dari Detik Health, Dr dr Suharko Soebardi, SpPD-KEMD dari Divisi Metabolik Endokrin Departemen Ilmu Penyakit Dalam di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, menjelaskan bahwa penyebab diabetes pada karyawan, diakibatkan oleh rutinitas bekerja dari pagi hingga malam hari.
Tanpa disadari rutinitas tersebut membuat karyawan cenderung melupakan hidup sehat seperti berolahraga dan juga makan-makanan dengan gizi seimbang. Pasalnya kurang berolahraga dan kelebihan berat badan memang menjadi salah satu faktor risiko yang menyebabkan diabetes.
Penyebab karyawan lebih rentan alami diabetes
Penjelasan dari Health Grid, berikut ini beberapa penyebab karyawan lebih rentan alami diabetes:
1. Melakukan pekerjaan lembur secara terus-menerus
Penyebab pertama, karena melakukan pekerjaan lembur secara terus-menerus. Jika hal ini dibiarkan, tentu akan sangat berisiko terkena diabetes. Seperti yang kita tahu, ketika lembur bekerja, kamu akan terbiasa melakukan kebiasaan buruk, seperti begadang. Padahal nyatanya, kurang tidur juga berkaitan dengan diabetes, lho.
Menurut Sleep Foundation, penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur meningkatkan kebiasaan makan berlebihan dan membuat seseorang cenderung membuat pilihan makanan yang kurang sehat. Regulasi hormon lapar (ghrelin) dan kenyang (leptin) yang tidak seimbang sepertinya menjadi penyebab hal ini.
Kurang tidur menyebabkan hormon ghrelin meningkat dan hormon leptin berkurang, sehingga nafsu makan meningkat dan jika terjadi dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan diabetes.
2. Kurang bergerak
Penyebab kedua, kurang bergerak. Gaya hidup para pekerja kantoran saat ini adalah malas bergerak, karena mereka cenderung menghabiskan waktu sepanjang hari dengan duduk di depan komputer.
Tak hanya itu saja, beberapa kegiatan lain seperti lebih memilih naik lift dibanding naik tangga, dan menghubungi teman kantor melalui chat dibanding mengunjunginya langsung juga membuat kamu kurang bergerak saat bekerja. Hal itu pun juga dapat meningkatkan risiko diabetes atau memperparah kondisi bagi mereka yang sudah menderitanya.
Seperti penjelasan dari American Diabetes Association, gaya hidup malas gerak atau sedenter dapat mengganggu metabolisme glukosa. Saat tubuh jarang bergerak, maka kemampuan tubuh dalam mengolah glukosa darah jadi energi akan terganggu.
3. Sering tidak makan sarapan
Penyebab ketiga, sering tidak makan sarapan. Berdasarkan The Journal of Nutrition, telah ditemukan bahwa melewati sarapan sekali seminggu cenderung akan menaikkan 6 persen risiko mengalami diabetes tipe 2. Sedangkan, saat melewati 4 sampai 5 kali setiap minggu dapat menaikkan risiko hingga 55 persen.
Menurut dr. Michael Roizen, dalam artikel yang dilansir oleh Cleveland Clinic, baik bagi kita untuk mengonsumsi karbohidrat pada pagi hari saat sarapan, karena pagi hari adalah waktu di mana insulin paling sensitif untuk bekerja.
Oleh karena itulah, ada baiknya untuk tidak melewatkan sarapan pagi sebelum berangkat ke kantor atau melakukan aktivitas. Alasannya karena, hal ini dapat membuat kamu cenderung makan berlebihan saat siang, dan justru memilih makanan tidak sehat.
4. Cenderung lebih sering jajan makanan dan minuman manis
Penyebab keempat atau yang terakhir adalah lebih sering jajan makanan dan minuman manis. Jika sedang melakukan pekerjaan, tentu paling nikmat sambil menyantap kudapan atau minuman, bukan? Namun, perlu diperhatikan, pekerja kantoran cenderung mencicipi jajanan yang lagi viral dengan rasa manis.
Lalu, bagaimana cara mencegah diabetes di usia muda?
Melansir penjelasan dari Mayo Clinic, berikut ini beberapa cara mencegah diabetes di usia muda:
1. Pastikan untuk lebih aktif secara fisik
Cobalah untuk lebih aktif secara fisik atau tidak malas bergerak. Berikut manfaat jika kamu aktif bergerak:
- Menurunkan berat badan.
- Menurunkan gula darah.
- Meningkatkan sensitivitas terhadap insulin yang membantu menjaga gula darah dalam kisaran normal.
2. Jagalah berat badan tubuh
Kemudian, pastikan kamu menjaga berat badan tubuh. Hal ini dapat mengurangi risiko diabetes. Dalam sebuah penelitian, 60 persen orang yang berhasil mengurangi risiko terkena diabetes adalah mereka yang kehilangan sekitar 7 persen dari berat badan dengan olahraga dan diet sehat.
Tak hanya itu saja, pastikan kamu juga menjaga gaya hidup sehat seperti menjaga pola tidur, makan dan aktivitas. Hal-hal tersebut yang juga akan membantu mengurangi risiko diabetes di usia muda.
Baca juga: Jangan Abaikan Gejala Diabetes Anak: Mudah Lapar dan Sering Buang Air Kecil
Oleh karena itulah, kini saatnya kamu memastikan kesehatan tetap terjaga dan mulai berkomitmen untuk menjadi karyawan dengan gaya hidup sehat dan seimbang.
Ayo, siapkan solusi kesehatan fleksibel dan cerdas bagi karyawan Anda melalui layanan Good Doctor, hubungi: corporate@gooddoctor.co.id untuk info lebih lanjut, ya.