Share This Article
Baru-baru ini ramai diberitakan bahwa Fritz Frederik Seegers, suami dari Kartika Soekarno yang merupakan putri dari Pesiden Soekarno, meninggal dunia akibat mengalami insulin shock.
Istilah tersebut sepertinya masih terdengar asing di kalangan masyarakat awam. Tak heran jika kamu pun bertanya-tanya apa yang dimaksud dengan insulin shock itu sendiri.
Mari kenali hal-hal seputar insulin shock, mulai dari arti, penyebab, hingga langkah pencegahan yang bisa kamu lakukan lewat ulasan berikut.
Baca juga: Cara Mencegah Nefropati Diabetik, Komplikasi Diabetes yang Merusak Ginjal
Definisi insulin shock
Istilah insulin shock umum digunakan untuk menggambarkan kondisi kadar gula darah rendah, atau hipoglikemia. Ini bisa terjadi apabila tubuh memiliki terlalu banyak insulin di dalam darah.
Tingkat gula darah yang mengarah kepada gejala insulin shock cukup bervariasi, tetapi umumnya kurang dari 70 mg/dL.
Seseorang yang mengalami kondisi ini akan melepaskan hormon epinefrin, yang juga disebut adrenalin, dan inilah yang menjadi gejala awal dari insulin shock.
Jika tidak ditangani dengan segera, kondisi ini dapat menyebabkan koma diabetes, kerusakan otak, dan bahkan kematian.
Apa yang menyebabkan insulin shock?
Penyebab utama dari insulin shock adalah kadar gula darah yang terlalu rendah, sehingga tubuh tidak memiliki cukup bahan bakar untuk menjalankan fungsi rutinnya.
Adapun penyebab lainnya bisa meliputi:
- Tidak cukup makan
- Berolahraga lebih dari biasanya
- Pompa insulin tidak bekerja dengan baik
- Trauma, pembedahan, atau masalah kesehatan lainnya, seperti gagal jantung
- Sengaja melewatkan makan atau tidak menggunakan insulin yang diresepkan dokter
- Minum alkohol atau menggunakan obat-obatan terlarang.
Siapa yang lebih berisiko?
Penderita diabetes lebih rentan mengalami insulin shock, karena penyakit ini dapat menyebabkan perubahan kadar gula darah yang tidak normal.
Insulin shock umum terjadi pada penderita diabetes tipe 1, tetapi juga bisa dialami oleh penderita diabetes tipe 2 yang mengonsumsi insulin.
Gejala yang ditimbulkan
Jika gula darah dalam tubuh turun sedikit di bawah normal, kamu mungkin akan mengalami gejala ringan hingga sedang, termasuk:
- Pusing
- Gemetar
- Berkeringat
- Kelaparan
- Gugup atau kecemasan
- Lekas marah
- Denyut nadi cepat
- Pingsan
- Koordinasi tubuh menjadi buruk
- Tremor otot
- Kejang, dan
- Koma.
Baca juga: Manfaat Teh Bawang Putih bagi Penderita Diabetes & Cara Membuatnya
Mengobati insulin shock
Dilansir dari Webmd, American Diabetes Association mengajarkan “Aturan 15-15”, sebagai langkah pertolongan pertama hipoglikemia.
Caranya adalah dengan mengonsumsi 15 gram karbohidrat untuk menaikkan gula darah, dan memeriksa kembali levelnya setelah 15 menit.
Pendekatan ini akan membantu menaikkan tingkat gula darah secara perlahan sehingga tidak melonjak terlalu tinggi. Kamu bisa mendapatkan karbohidrat dalam jumlah kecil ini melalui:
- Tablet glukosa atau tabung gel
- 4 ons (1/2 cangkir) soda non-diet biasa
- 1 sendok makan gula, madu, atau sirup jagung
- 8 ons susu tanpa lemak atau 1 persen susu.
Jika setelah melakukan cara di atas kadar gula darah masih rendah, segera hubungi rumah sakit terdekat, terutama jika orang tersebut tidak sadarkan diri.
Langkah-langkah pencegahan
Insulin shock bukanlah pengalaman yang menyenangkan. Tetapi ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk mencegahnya terjadi.
- Simpan tablet glukosa atau permen keras untuk berjaga-jaga saat-saat gula darah turun terlalu rendah
- Makan setelah disuntik insulin
- Makan camilan jika gula darah di bawah 100 miligram per desiliter sebelum berolahraga atau jika kamu berencana melakukan olahraga lebih banyak dari biasanya.
- Bawalah camilan karbohidrat saat berolahraga
- Berkonsultasilah dengan dokter terlebih dulu tentang hal-hal terbaik untuk dimakan sebelum berolahraga.
- Berhenti meminum minuman beralkohol
- Berhati-hatilah setelah berolahraga berat, karena dapat menurunkan gula darah selama berjam-jam setelah berolahraga.
- Uji gula darah sesering mungkin
- Jika kamu mengalami gejala saat mengemudi, segera menepi
- Beri tahu keluarga dan teman tentang gejala hipoglikemia agar mereka dapat membantu jika kamu mulai mengalaminya.
- Tanyakan kepada dokter tentang glukagon, karena semua orang yang menggunakan insulin harus selalu memiliki glukagon.
Dengan tindakan pencegahan yang tepat, kamu dapat mengelola diabetes dan obat insulin untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Punya pertanyaan lain seputar penyakit diabetes? Konsultasikan masalah kesehatan kamu dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!
Lakukan upaya pencegahan diabetes dengan deteksi dini. Yuk, cek risiko prediabetes melalui GrabHealth atau selengkapnya di aplikasi Good Doctor.