Share This Article
Melahirkan bayi yang sehat dan normal tentu memberi kebahagian tersendiri bagi pasangan suami istri tersebut. Kadang kelahiran bayi yang berukuran besar dikaitkan dengan bayi yang sehat, namun kita perlu tahu ukuran berat bayi normal saat lahir. Kelahiran bayi besar dapat dikaitkan dengan kondisi kesehatan pada ibu saat kehamilan. Moms juga harus waspada risiko prediabetes yang berpeluang besar dimiliki beberapa tahun setelah melahirkan bayi berukuran besar.
Jika tidak dikelola dengan baik, prediabetes sangat mungkin untuk berkembang menjadi diabetes tipe 2 yang akan lebih sulit untuk dikembalikan ke kondisi gula darah normal. Sejumlah komplikasi penyakit pun mengintai.
BACA JUGA: Efek Diabetes Gestasional pada Moms dan Bayi yang Perlu Diketahui!
Kondisi Bayi Berukuran Besar dan Penyebabnya
Di Indonesia, pada sebuah penelitian yang dilakukan di Klinik Atikah di Kota Bogor, Jawa Barat, angka kelahiran bayi dengan makrosomia mencapai 15 kasus (19.73 persen) pada periode 2018-2020.
Memiliki istilah medis makrosomia, yakni ketika bayi lahir memiliki bobot tubuh 4 kg bahkan lebih, akibat pertumbuhannya yang terlalu besar selama dalam kandungan sang ibu.
Salah satu penyebab ini dapat terjadi karena ibu mengalami diabetes gestasional, yakni jenis diabetes yang berkembang selama masa kehamilan, terdiagnosis pada 24 hingga 28 minggu usia kehamilan melalui tes gula darah.
Ibu hamil lebih berisiko mengalami jenis diabetes ini karena saat hamil tubuh memproduksi hormon-hormon yang dapat meningkatkan resistensi insulin. Misalnya seperti hormon HPL (human placental lactogen), yakni hormon untuk mempertahankan kehamilan.
Ibu Memiliki Diabetes Gestasional, Ini Dampaknya bagi Janin/Bayi
Penelitian yang dipubliskasi di National Library of Medicine pada Februari 2023 menyebutkan, diperkirakan sebanyak 16,2 persen bayi di seluruh dunia dilahirkan oleh ibu dengan kadar gula darah tinggi, di mana sebanyak 86,4 persen adalah penderita diabetes gestasional.
Penyakit diabetes gestasional yang dialami ibu selama masa kehamilannya, memberikan peluang janin atau bayi mengalami gangguan kesehatan seperti:
1.Bayi lahir dengan makrosomia
Yakni ketika janin tumbuh terlalu besar atau sekitar lebih dari 4 kilogram. Jika janin terlalu besar, Moms mungkin perlu menjalani persalinan melalui operasi caesar karena berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi melalui jalan lahir normal seperti distosia, yakni kondisi di mana kepala bayi sudah keluar, namun bahunya menyangkut di jalur lahir.
Yakni kondisi kadar gula darah janin terlalu rendah sehingga harus ditangani segera dengan penanganan khusus oleh tim Neonatologi saat kelahiran. Perawatan yang dibutuhkan bayi dalam keadaan ini mulai dari pemberian ASI hingga memerlukan pengobatan tambahan melalui infus untuk menstabilkan gula darahnya.
3.Kelahiran prematur
Yakni bayi lahir sebelum kehamilan memasuki minggu ke-37. Penelitian oleh Mahidol University di Bangkok, Thailand, menunjukkan ibu hamil dengan diabetes gestasional memiliki risiko lebih tinggi melahirkan bayi prematur ketimbang ibu hamil tanpa diabetes (17,5 persen). Penelitian melibatkan 120 ibu hamil dengan diabetes dan 480 ibu hamil dengan kondisi kesehatan normal.
Ibu Melahirkan Bayi Besar Berisiko Memiliki Diabetes Tipe 2 dan Prediabetes setelah Melahirkan
Meskipun sebagian besar wanita dengan diabetes gestasional akan kembali normal setelah melahirkan, namun tetap meningkatkan risiko diabetes tipe 2 pada 5-10 tahun mendatang.
Ibu yang pernah melahirkan bayi dengan berat 4 kg atau lebih, memiliki peluang 20 persen lebih tinggi untuk mengalami diabetes tipe 2 dibanding mereka yang tidak memiliki bayi makrosomia. Temuan tersebut berdasarkan penelitian data Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional (NHANES) 2007–2016 terhadap 10.089 perempuan yang melahirkan. Penelitian dilakukan Universitas Hawaii di Amerika Serikat dan dipublis di PubMed Central (PMC) Journal, pada Mei 2021.
Perempuan dengan riwayat diabetes gestasional, juga memiliki peluang lebih besar terkena prediabetes setelah persalinan. Risiko tertinggi berada di 3-4 tahun pertama pasca-melahirkan.
Penelitian di Tianjin, China yang dipublis di Jurnal PMC pada Juli 2019, mengidentifikasi perempuan dengan riwayat diabetes gestasional memiliki risiko 2,15 kali lipat mengalami prediabetes.
Pengamatan setelah 3,5 tahun menemukan 599 kasus prediabetes. Kasusnya meningkat setelah diamati selama 4,4 tahun yakni menjadi 616 kasus prediabetes. Penelitian melibatkan 1.263 perempuan dengan riwayat diabetes gestasional dan 705 perempuan tanpa penyakit itu.
Memahami Kondisi Prediabetes
Prediabetes adalah kondisi di mana kadar gula darah lebih tinggi dari level normal, namun belum cukup tinggi untuk dikategorikan sebagai diabetes. Prediabetes dikategorikan sebagai kondisi kesehatan yang serius.
Kadar gula darah puasa berada pada level normal jika di bawah 100 miligram per desiliter (mg/dl), sementara prediabetes berada pada level 100-125 mg/dl. Dikatakan sebagai diabetes jika kadar gula darah puasa mencapai 126 mg/dl dan lebih dari itu.
Penyebab prediabetes yakni ketika sel-sel tubuh tidak bisa merespons insulin dengan baik.
Cek Risiko Prediabetesmu agar Tidak Menjadi Diabetes
Ketika seseorang memiliki prediabetes maka ia memiliki risiko lebih besar mengalami diabetes tipe 2. Kondisi ini berpeluang besar menyebabkan komplikasi serius seperti penyakit jantung, ginjal, dan mata. Karenanya penting untuk melakukan tes gula darah bagi perempuan yang pernah menderita diabetes gestasional. Juga jika memiliki faktor risiko prediabetes lainnya, seperti:
1.Obesitas
2.Berusia 45 tahun ke atas
3.Memiliki orang tua atau saudara dengan riwayat diabetes tipe 2
4.Kurang aktivitas fisik.
BACA JUGA: Perut Buncit dan Obesitas, Waspadai sebagai Faktor Risiko Prediabetes
Memiliki bayi yang sehat dan normal tentu membuat bahagia, namun waspada risiko kesehatan yang mengintai bila bayi lahir berukuran besar atau makrosomia. Tidak hanya pada bayi tapi juga sang ibu, salah satunya yakni risiko prediabetes di beberapa tahun setelah melahirkan.
Selalu jaga pola hidup yang sehat termasuk di dalamnya diet yang bergizi dan seimbang. Jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter jika Moms memiliki kekhawatiran akan risiko prediabetes setelah melahirkan. Silakan chat langsung dengan dokter kami untuk konsultasi. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!
ID-NOND-00113-Jan24.
Sumber artikel
1.Good Doctor Indonesia, diakses Desember 2023. Efek Diabetes Gestasional pada Moms dan Bayi yang Perlu Diketahui!
https://www.gooddoctor.co.id/hamil-sehat/kehamilan/efek-diabetes-gestasional-pada-moms-dan-bayi/
2.NCBI, diakses Desember 2023. The risk of diabetes after giving birth to a macrosomic infant: data from the NHANES cohort https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8114492/#:~:text=Results,to%20women%20who%20did%20not
3.NCBI, diakses Desember 2023. Gestational diabetes with diabetes and prediabetes risks: A large observational study https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6009844/#:~:text=Women%20with%20prior%20GDM%20had,compared%20with%20women%20without%20GDM
4.Mayo Clinic, diakses Desember 2023. Gestational diabetes.
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gestational-diabetes/symptoms-causes/syc-20355339
5.Healthline, diakses Desember 2023. Gestational Diabetes: Everything You Need to Know
https://www.healthline.com/health/gestational-diabetes
6.Cleveland Clinic, diakses Desember 2023. Fetal Macrosomia.
https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17795-fetal-macrosomia
7. Good Doctor Indonesia, diakses Desember 2023. Perut Buncit dan Obesitas, Waspadai sebagai Faktor Risiko Prediabetes
https://www.gooddoctor.co.id/penyakit-kronis/diabetes/faktor-risiko-prediabetes/
8.CDC, diakses Desember 2023. Diabetes Risk Factors
https://www.cdc.gov/diabetes/basics/risk-factors.html
9. Approach to hypoglycemia in infants and children (PDF), diakses Desember 2023. file:///D:/My%20Documents/Downloads/default.PDF
10. Factors Related to the Event of Macrosomia in Infants at the Atikah Clinic for
the Period of 2018-2020 (PDF), diakses Desember 2023. file:///D:/My%20Documents/Downloads/358815-factors-related-to-the-event-of-macrosom-d07d00b8.pdf
11.NCBI, diakses Desember 2023, Rate of Spontaneous Preterm Delivery Between Pregnant Women With and Without Gestational Diabetes.