Share This Article
Sarapan memiliki banyak sekali manfaat, mulai dari menambah energi hingga meningkatkan konsentrasi. Namun, baru-baru ini penelitian menemukan bahwa sarapan juga dapat menurunkan risiko kondisi medis tertentu, seperti diabetes tipe 2.
Berdasarkan sebuah penelitian yang dipresentasikan secara virtual di ENDO 2021 oleh Endocrine Society, sarapan sebelum pukul 08.30 pagi dapat membantu menurunkan risiko diabetes tipe 2.
Untuk mengetahui fakta selengkapnya mengenai penelitian tersebut, yuk simak ulasannya di bawah ini!
Baca juga: Yuk, Kenali Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2 Berikut Ini
Mengenal diabetes tipe 2
Diabetes tipe 2 adalah suatu kondisi yang terjadi ketika glukosa (gula) darah terlalu tinggi. Glukosa darah adalah sumber energi utama yang berasal dari makanan yang kamu konsumsi.
Insulin atau hormon yang dibuat oleh pankreas membantu glukosa masuk ke dalam sel yang nantinya akan digunakan sebagai energi. Pada diabetes tipe ini, tubuh tidak dapat memproduksi cukup insulin atau tidak mampu menggunakan insulin dengan semestinya.
Akibatnya, glukosa terlalu banyak terdapat dalam darah dan tidak mencapai sel.
Dikutip dari National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease (NIDDK), ada beberapa faktor penyebab dari diabetes tipe ini, seperti kelebihan berat badan, resistensi insulin, dan genetik.
Gejala diabetes tipe 2
Kondisi ini bisa menimbulkan beberapa gejala di antaranya adalah:
- Peningkatan rasa haus
- Frekuensi buang air kecil yang meningkat
- Kelelahan
- Penglihatan kabur
- Penurunan berat badan
- Luka yang sulit untuk sembuh
Gejala pada diabetes tipe 2 cenderung terjadi secara bertahap atau bahkan gejalanya sangat ringan sehingga tidak disadari.
Sebagian orang tidak memiliki gejala, dan sebagian lainnya baru mengetahui bahwa mereka memiliki diabetes pada saat gejala terkait diabetes, seperti penglihatan kabur terjadi.
Sarapan dan kaitannya dengan risiko diabetes tipe 2
Pada penelitian tersebut, para peneliti yang berasal dari Northwestern University, Chicago, Amerika Serikat menganalisis data mengenai kesehatan dan asupan makanan dari 10.575 orang dewasa yang berpartisipasi dalam National Health and Nutrition Examination Survey.
Para peneliti membagi peserta menjadi tiga kelompok bergantung pada total durasi asupan makanan, yakni kurang dari 10 jam, 10-13 jam, serta lebih dari 13 jam per hari.
Kemudian, peneliti membuat enam subkelompok berdasarkan waktu makan, baik itu sebelum atau setelah pukul 08.30 pagi.
Adapun tujuan dari analisis data ini adalah menemukan apakah durasi dan waktu makan terkait dengan kadar gula darah puasa dan perkiraan resistensi insulin atau tidak.
Baca juga: Penderita Diabetes Berisiko Terkena Hipotensi, Benarkah Demikian?
Hasil studi
Peneliti menemukan bahwa kadar gula darah puasa tidak jauh berbeda di antara kelompok interval makan. Akan tetapi, resistensi insulin lebih tinggi pada partisipan yang mengonsumsi makanan dalam durasi interval makan yang lebih pendek.
Sementara itu, resistensi insulin lebih rendah pada semua kelompok yang sarapan atau pertama kali makan sebelum pukul 08.30 pagi.
“Kami menemukan orang yang mulai makan di pagi hari memiliki kadar gula darah yang lebih rendah dan resistensi insulin yang lebih rendah,” kata peneliti utama, Marriam Ali, MD.
Kondisi ini terlepas dari apakah mereka membatasi asupan makanannya menjadi kurang dari 10 jam sehari, atau asupan makanan mereka tersebar lebih dari 13 jam setiap hari.
Apa itu resistensi insulin?
Penting untuk diketahui bahwa resistensi insulin dapat terjadi ketika tubuh tidak merespons dengan baik terhadap insulin yang diproduksi oleh pankreas. Seseorang dengan resistensi insulin memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan diabetes tipe 2.
Baik resistensi insulin maupun kadar gula darah tinggi dapat memengaruhi proses metabolisme. Gangguan metabolik seperti diabetes dapat terjadi ketika proses metabolisme normal terganggu.
Berdasarkan temuan tersebut, peneliti ingin memperluas pemahaman mengenai strategi nutrisi untuk membantu mengatasi masalah yang berkembang tersebut.
Lebih lanjut, Dr. Ali juga mengatakan, temuan ini menunjukkan bahwa waktu makan sangat berkaitan dengan metabolisme jika dibandingkan dengan durasi makan.
Demikianlah beberapa informasi mengenai keterkaitan antara waktu sarapan dan risiko diabetes tipe 2. Jika kamu memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar diabetes tipe 2 atau manfaat sarapan lainnya, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter, ya!
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!
Lakukan upaya pencegahan diabetes dengan deteksi dini. Yuk, cek risiko prediabetes melalui GrabHealth atau selengkapnya di aplikasi Good Doctor.