Share This Article
Setiap 17 Mei diperingati sebagai Hari Hipertensi Sedunia. Peringatan ini bertujuan agar masyarakat lebih peduli tentang bahaya hipertensi. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah deteksi dini dengan rutin mengecek tekanan darah. Lalu, bagaimana cara cek tekanan darah secara mandiri di rumah? Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Memahami tekanan darah
Tekanan adalah besaran yang mengukur kekuatan darah yang terus bersirkulasi ke seluruh bagian tubuh melalui pembuluh bernama arteri. Besaran kekuatan tersebut nantinya akan digunakan untuk mencari tahu apakah masuk dalam kategori normal atau tidak.
Ada dua aspek yang diukur dalam pengecekan tekanan darah, yaitu:
- Tekanan sistolik: Tekanan saat jantung memompa darah ke seluruh tubuh
- Tekanan diastolik: Tekanan saat jantung ‘beristirahat’ di antara detak.
Kategori tekanan darah
Dalam pengukuran tekanan darah, ada tiga kategori yang selama ini dijadikan acuan, yaitu tekanan darah rendah, tekanan darah normal, dan tekanan darah tinggi.
Dikutip dari American Heart Association, angka tekanan darah normal adalah kurang dari 120 (sistolik) per 80 (diastolik), atau biasanya ditulis dengan 120/80 mm Hg. Tekanan darah dikatakan rendah atau tinggi apabila ada di bawah atau di atas rentang tersebut.
Pentingnya mengecek tekanan darah secara rutin
Mengecek tekanan darah secara rutin perlu dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan. Bukan tanpa alasan, jika tekanan darah cukup rendah atau bahkan tinggi dalam jangka waktu yang panjang, kondisi itu berpotensi meningkatkan sejumlah gangguan kesehatan.
Jika dibandingkan dengan tekanan darah rendah, tekanan darah tinggi adalah kondisi yang saat ini sangat mendapat perhatian. Sebab, keadaan tersebut dapat meningkatkan risiko munculnya hipertensi, yang lalu bisa berakhir pada komplikasi berupa sakit jantung atau stroke.
Sayangnya, di tahap awal, hipertensi kerap tak terdeteksi karena tidak ada gejala yang muncul. Tanpa pengecekan dan penanganan yang tepat, komplikasi bisa terjadi hingga dampak fatal yang paling dikhawatirkan, yaitu kematian. Itulah alasan mengapa hipertensi disebut sebagai silent killer.
Cara cek tekanan darah mandiri di rumah
Semakin berkembangnya teknologi, pengecekan tekanan darah kini tak lagi harus dilakukan di pusat layanan kesehatan atau apotek. Sudah ada alat pengukur tekanan darah digital yang bisa kamu gunakan secara mandiri di rumah. Cara melakukannya juga cukup mudah, yaitu:
- Posisikan lengan setinggi letak jantung dan taruh di atas meja atau benda lain yang dapat dijadikan penyangga.
- Lilit dan lingkarkan manset di bagian lengan atas, sebisa mungkin langsung menyentuh kulit alias tidak ada penghalang pakaian.
- Beri satu ruang kecil sebesar satu ujung jari pada bagian bawah manset.
- Periksa penempatan manset, tepi bawahnya harus satu inci di atas lipatan siku.
- Tekan tombol on pada alat pengukur tekanan darah digital.
- Setelah itu, manset akan mengembang dengan sendirinya, lalu mengeluarkan udara secara perlahan.
- Lihatlah layar untuk mendapatkan angka tekanan darah kamu. Bagian atas merupakan tekanan sistolik, sedangkan yang bawah adalah diastolik.
- Jika perlu mengulangi pengecekan, tunggu dua hingga tiga menit.
Hal yang perlu diperhatikan
Mengecek tekanan darah memang sudah bisa dilakukan secara mandiri. Namun, tetap ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan sebelum melakukannya, yaitu:
- Jika kamu baru saja mengonsumsi kafein, alkohol, atau produk tembakau, tunggu 30 menit sebelum mengukur tekanan darah
- Buang air kecil untuk mengosongkan kandung kemih
- Istirahat selama tiga hingga lima menit tanpa bicara
- Duduk dalam posisi nyaman dengan kaki dan pergelangan tangan tidak disilangkan serta punggung ditopang.
Baca juga: Apa Beda Amlodipin dan Captopril yang Bisa Mengatasi Hipertensi?
Waspadai tekanan darah tinggi
Jika kamu melakukan pengecekan tekanan darah dalam beberapa hari dan hasilnya selalu di atas 120/80 mm Hg, maka sepatutnya waspadai kondisi hipertensi.
- Hipertensi tahap 1: Tekanan darah 130-139 sistolik atau 80-89 diastolik
- Hipertensi tahap 2: Tekanan darah secara konsisten 140/90 atau lebih tinggi
- Lalu Hipertensi krisis: Tekanan darah di atas 180/120. Jika ini terjadi, tunggu lima menit dan lakukan pengukuran ulang. Seandainya hasilnya sama, segera hubungi dokter karena kondisi ini memerlukan bantuan medis.
Jika tidak mendapat penanganan yang cepat dan tepat, hipertensi dapat meningkatkan berbagai risiko penyakit lain, seperti gangguan kardiovaskular (termasuk gagal jantung dan serangan jantung), gangguan ginjal, sindrom metabolik (diabetes), hingga kerusakan otak.
Nah, itulah ulasan tentang pentingnya mengecek tekanan darah sebagai langkah awal mendeteksi kemungkinan adanya hipertensi. Untuk mencegah kondisi tersebut, terapkan gaya hidup sehat seperti menjaga pola makan bergizi dan rutin olahraga, ya!
Konsultasikan masalah kesehatan kamu dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!
Sudah punya asuransi kesehatan dari perusahaan tempatmu bekerja? Ayo, manfaatkan layanannya dengan menghubungkan benefit asuransi milikmu ke aplikasi Good Doctor! Klik link ini, ya.