Orang dengan tekanan darah tinggi atau hipertensi, ternyata berisiko dua kali lebih besar terkena penyakit diabetes. Jika tidak segera ditangani, hipertensi dan diabetes bahkan dapat memicu terjadinya penyakit jantung maupun stroke.
Baca terus artikel berikut untuk mengetahui hubungan antara hipertensi, diabetes, dan efeknya pada kesehatan jantung.
Mengenal hipertensi dan diabetes
Dilansir dari WHO, hipertensi adalah kondisi di mana pembuluh darah terus-menerus meningkatkan tekanan. Semakin tinggi tekanan tersebut, semakin keras pula jantung harus memompa.
Ada beberapa tes sederhana yang bisa digunakan untuk mengetahui apa kamu menderita hipertensi atau tidak. Salah satunya adalah dengan memakai alat pengukur tekanan darah yang disebut tensimeter.
Sementara itu diabetes adalah kondisi kesehatan di mana tubuh gagal mengendalikan gula darah, atau kadar glukosa darah. Untuk mendeteksinya, kamu dapat menggunakan alat tes glukosa darah yang bisa dipakai secara mandiri di rumah.
Baca juga: Mandi Air Panas Perburuk Hipertensi dan Kardiovaskular? Simak Penjelasan Ahli
Hubungan hipertensi dan diabetes
Dilansir dari Medical News Today, penelitian mengungkapkan bahwa kedua penyakit ini bisa jadi saling berkaitan satu sama lain. Baik itu dari segi faktor risiko, penyebab, kontribusi pemburukan gejala, sampai cara pengobatannya.
Dari sisi penyebab misalnya, sebuah studi 2012 mencatat bahwa diabetes dan hipertensi sama-sama disebabkan oleh kegemukan, peradangan, stres oksidatif, dan resistensi insulin.
Tak hanya itu, kedua gangguan kesehatan ini juga memiliki faktor risiko serupa seperti kebiasaan merokok, dan kadar vitamin D yang rendah.
Dapatkah diabetes menyebabkan hipertensi dan sebaliknya?
Jawabannya adalah ya. Pada penderita diabetes, alih-alih memproses glukosa ke dalam sel untuk menyediakan energi, tubuh justru akan memasukkannya ke dalam aliran darah.
Akibatnya saat darah dengan kadar glukosa tinggi mengalir ke seluruh tubuh, itu dapat menyebabkan kerusakan, termasuk pada pembuluh darah dan ginjal.
Kedua organ tersebut berperan menjaga tekanan darah dan jika mengalami kerusakan, hal ini bisa memicu tekanan darah tinggi.
Di sisi lain sebuah analisis 2015 juga menyimpulkan bahwa dari data 4 juta orang dewasa yang diteliti, penderita hipertensi terbukti memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2. Jadi bisa dikatakan bahwa kedua penyakit ini bisa menjadi faktor penyebab bagi satu sama lain.
Pengaruh diabetes dan hipertensi terhadap kesehatan jantung
Penyakit jantung sering terjadi pada penderita diabetes. Data menunjukkan 65 persen penderita diabetes meninggal karena beberapa jenis penyakit jantung atau stroke.
Ini bisa terjadi karena seiring waktu kadar gula darah tinggi akibat diabetes dapat merusak pembuluh darah di jantung, dan membuatnya lebih mungkin untuk mengembangkan timbunan lemak.
Tekanan darah tinggi juga bisa memicu penyakit jantung. Ini karena meningkatnya kekuatan darah rentan merusak dinding arteri dan membuatnya menjadi keras. Kondisi ini akan menghambat pasokan darah ke otot jantung dan mengembangkan serangan jantung.
Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), orang yang memiliki tekanan darah tinggi dan diabetes dapat sangat meningkatkan risiko penyakit jantung. Ya, dampak gabungan diabetes dan hipertensi dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Pengobatan penyakit jantung pada penderita diabetes
Alternatif pengobatan gangguan jantung pada penderita diabetes akan sangat tergantung kepada tingkat keparahan penyakit jantungnya. Ini bisa meliputi beberapa pilihan seperti:
- Terapi aspirin, untuk mengurangi risiko penggumpalan darah yang menyebabkan serangan jantung dan stroke.
- Diet
- Olahraga tidak hanya untuk menurunkan berat badan, tetapi untuk meningkatkan kadar gula darah, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol dan untuk mengurangi lemak perut, faktor risiko penyakit jantung.
- Obat-obatan tertentu, dan
- Operasi.
Cara terbaik untuk mencegah penyakit jantung adalah dengan menerapkan pola hidup yang sehat. Jaga gula darah senormal mungkin, kontrol tekanan darah dengan obat-obatan jika perlu. Dan yang tak kalah penting, hentikan kebiasaan merokok dan belajar untuk mengurangi stres sehari-hari.
Baca juga: Amankah Penderita Penyakit Jantung Melakukan Hubungan Seksual? Ini Jawabannya!
Jaga kesehatan kamu dan keluarga sekaligus konsultasi rutin bersama mitra dokter kami, dengan download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!
Lakukan upaya pencegahan diabetes dengan deteksi dini. Yuk, cek risiko prediabetes melalui GrabHealth atau selengkapnya di aplikasi Good Doctor.