Share This Article
Salah satu kanker yang juga memiliki penderita terbanyak di dunia adalah kanker kolorektal. Kanker ini akan menyerang bagian usus besar dan usus bawah (anus). Namun, kanker kolorektal disebut bisa mulai dideteksi dini melalui diameter feses. Berikut penjelasan.
Apa itu kanker kolorektal?
Kanker kolorektal adalah penyakit yang berasal dari jaringan usus besar dan rektum. Rektum sendiri merupakan saluran yang menghubungkan usus besar dengan anus. Terkadang kanker kolorektal juga disebut sebagai kanker usus besar.
Kanker ini terjadi karena adanya pertumbuhan abnormal yang disebut polip dan terbentuk di usus besar atau rektum. Seiring waktu, beberapa polip tersebut dapat berubah menjadi kanker.
Kamu bisa mengetahui keberadaan polip ini sebelum berubah menjadi kanker dengan melakukan tes skrining. Ini juga dapat membantu menemukan kanker kolorektal pada tahap awal.
Ukuran tinja bisa mendeteksi dini kanker kolokteral?
Penjelasan dr Fajar Firsyada selaku konsultan bedah saluran cerna, di mana kamu bisa mendeteksi kanker kolorektal sejak dini melalui feses. Yakni adanya perubahan diameter (menjadi lebih kecil) feses bisa menjadi gejala kanker kolorektal.
Bagi kamu yang sering merasakan buang air besar (BAB) tidak tuntas hingga mengeluarkan kotoran dengan ukuran kecil-kecil seperti kotoran kambing atau disertai darah bisa menjadi tanda adanya kanker kolorektal.
Perubahan bentuk feses bisa terjadi karena BAB yang tertahan selama berhari-hari. Apalagi jika dibarengi dengan adanya bercak darah pada tinja yang berlangsung cukup lama, maka kamu harus langsung berkonsultasi dengan dokter terkait.
Tes tinja sebagai skrining kanker kolorektal
Feses memang diketahui bisa mendeteksi kanker kolokteral. Tes skrining dengan memeriksa tinja atau feses untuk melihat tanda-tanda adanya kanker kolorektal atau polip. Biasanya tes feses memang bisa dilakukan di rumah saja, sehingga banyak orang merasa lebih mudah daripada harus menjalani tes seperti kolonoskopi.
Namun, perlu kamu ketahui bahwa tes ini perlu dilakukan secara rutin atau sering. Apabila hasil dari salah satu tes feses positif abnormal, maka kamu harus tetap melanjutkan pemeriksaan kolonoskopi. Tujuannya untuk memastikan apakah kamu benar-benar menderita kanker atau tidak.
Tes feses ini sendiri dibagi menjadi tiga bagian:
- Guaiac-based Fecal Occult Blood Test (gFOBT) dilakukan menggunakan guaiac kimia untuk mendeteksi darah dalam tinja. Tes ini perlu kamu jalani sebanyak sekali dalam setahun.
- Fecal Immunochemical Test (FIT) ini menggunakan antibodi untuk mendeteksi darah dalam tinja. Tes ini hanya perlu dilakukan sekali dalam setahun dengan cara yang sama seperti gFOBT.
- FIT-DNA Test atau juga disebut sebagai tes DNA tinja ini akan menggabungkan FIT dengan tes yang mendeteksi DNA. Berbeda dengan dua jenis tes sebelumnya, untuk FIT-DNA Test kamu perlu melakukannya setiap tiga tahun sekali.
Tes visual (struktural)
Selain tes tinja, juga ada tes visual. Tes dilakukan dengan memeriksa struktur usus besar dan rektum di setiap area abnormal. Ini dilakukan dengan menggunakan scope atau alat seperti tabung dengan kamera video kecil dan ringan di ujungnya.
Nantinya scope tersebut akan dimasukkan ke dalam rektum atau dengan rontgen. Meskipun tes visual ini tidak dilakukan sesering tes feses, namun kamu akan membutuhkan lebih banyak persiapan sebelumnya. Selain itu, juga memiliki beberapa risiko yang tidak terlihat. Jenis pemeriksaan visual meliputi:
- Kolonoskopi, adalah tes yang memungkinkan untuk melihat seluruh usus besar dan rektum. Sebelum tes, kamu akan diminta untuk mengosongkan usus besar lebih dulu karena termasuk dalam prosedur yang disebut bowel prep.
- Sigmoidoskopi, tes yang dilakukan untuk melihat bagian bawah usus besar.
- Kolonoskopi virtual, adalah jenis x-ray yang menggunakan CT scan (Computed Tomography) untuk mengambil gambar 3 dimensi dengan detail dari seluruh usus besar dan rektum. Sama halnya dengan tes kolonoskopi biasa, di mana membutuhkan prosedur bowel prep untuk mengosongkan usus besar terlebih dahulu sebelum tes dimulai.
Baca juga: Kanker Usus Stadium 4 Bisa Bahayakan Nyawa, Kenali Gejalanya Berikut!
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!
Sudah punya asuransi kesehatan dari perusahaan tempatmu bekerja? Ayo, manfaatkan layanannya dengan menghubungkan benefit asuransi milikmu ke aplikasi Good Doctor! Klik link ini, ya.