Share This Article
Setiap jenis pengobatan pasti akan menimbulkan reaksi yang berbeda-beda pada setiap orang, begitu juga pada pengobatan kanker anak yang akan memiliki beberapa efek jangka panjang (late effect) khususnya terhadap kondisi fisik.
Dampak jangka panjang pada anak-anak yang telah selesai melakukan pengobatan kanker disebut juga sebagai late effect.
Apa saja yang timbul setelah menjalani pengobatan kanker?
Umumnya, anak-anak yang telah menjalankan pengobatan kanker memang akan mengalami beberapa efek jangka pendek seperti nyeri, mual, kelelahan, ruam kulit, dan masih banyak lagi. Efek yang timbul pada setiap anak biasanya akan berbeda-beda tergantung pada kondisi tubuh dan jenis pengobatan yang diterima.
Namun, tidak hanya itu saja, ada juga beberapa efek yang bisa timbul selama bertahun-tahun setelah dinyatakan sembuh dari kanker. Ini merupakan efek samping jangka panjang atau disebut juga sebagai late effect.
Kondisi apa saja yang timbul pada anak akibat late effect?
Diskusi dengan dokter sangat dibutuhkan untuk memastikan rencana perawatan seperti apa yang akan dilakukan setelah dinyatakan sembuh dari kanker. Pasalnya late effect dari pengobatan kanker akan berbeda-beda pada setiap anak.
Sama seperti pengobatan kanker, melakukan perawatan late effect ini juga membutuhkan pendekatan khusus. Kondisi yang mungkin timbul pada tubuh anak akibat late effect bisa ringan hingga parah.
Di bawah ini adalah beberapa kondisi late effect yang timbul di bagian tubuh anak setelah dinyatakan sembuh dari kanker:
1. Bagian otak
Beberapa perawatan yang digunakan untuk mengatasi tumor di otak ternyata dapat menyebabkan late effect. Timbulnya late effect pada bagian otak disebabkan oleh pengobatan yang harus melibatkan pembedahan, terapi radiasi, dan kemoterapi.
Sel-sel otak normalnya memang tumbuh dengan cepat dalam beberapa tahun pertama kehidupan, dan ini membuatnya sensitif terhadap radiasi. Biasanya dokter berusaha menghindari penggunaan terapi radiasi di kepala atau menundanya pada anak di bawah 3 tahun untuk membatasi kerusakan yang mungkin memengaruhi perkembangan otak.
Tetapi pada anak yang berusia lebih besar pun, pengobatan menggunakan radiasi juga dapat menyebabkan masalah seperti ketidakmampuan belajar.
Oleh karena itu, dokter akan mencoba menggunakan radiasi seminim mungkin, tetapi ini perlu diimbangi dengan risiko kanker tumbuh atau kembali. Karena terapi radiasi dapat menjadi pengobatan paling efektif dalam beberapa kasus.
Late effect pada bagian otak ini bisa menyebabkan gangguan kognitif yaitu membuat anak:
- Bermasalah dengan memori dan perhatiannya
- Koordinasi tangan-mata yang buruk
- Mengalami keterlambatan pada tumbuh kembang
- Bermasalah dengan perilaku.
2. Bagian mata
Perawatan kanker dapat memengaruhi penglihatan atau mata. Masalah yang biasa timbul pada penyintas kanker adalah gangguan retinoblastoma, yaitu sensitif terhadap cahaya (retina). Terapi radiasi dapat merusak bagian dalam mata. Selain itu, juga bisa menyebabkan katarak yang mengaburkan lensa mata seiring waktu.
Late effect lainnya pada mata sering timbul adalah:
- Mata kering
- Mata berair
- Iritasi mata
- Sklera berubah warna (bagian putih mata)
- Penglihatan yang buruk
- Sensitivitas cahaya
- Penglihatan malam yang buruk
- Tumor di kelopak mata
- Kelopak mata terkulai.
3. Bagian telinga
Obat kemoterapi dan antibiotik serta radiasi yang diberikan ke otak dapat menyebabkan gangguan pendengaran. Risiko ini mungkin lebih tinggi pada anak-anak yang telah menjalani pengobatan kanker di usia muda.
Kondisi late effect yang bisa terjadi pada bagian telinga yaitu:
- Berdenging di telinga
- Kesulitan mendengar kata-kata saat tingkat kebisingan latar belakang tinggi
- Pusing
- Kotoran telinga yang keras dan berkerak.
4. Bagian kelenjar tiroid
Kelenjar tiroid merupakan bagian penting dari sistem endokrin. Hormon dari tiroid memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada anak, serta membantu mengatur metabolisme tubuh. Namun, fungsi tiroid ini dapat terganggu akibat terapi radiasi atau pembedahan di daerah kepala dan leher.
Dengan fungsi tiroid yang rendah (hipotiroidisme) dapat membuat anak merasa cepat kelelahan yang ekstrem, kulit kering, penambahan berat badan, sembelit, pertumbuhan tulang lambat, ingatan buruk, depresi, hingga rambut menipis.
5. Bagian otot dan tulang
Perawatan radiasi dapat memiliki efek serius pada pertumbuhan tulang dan otot. Tulang, jaringan lunak, otot, dan pembuluh darah sangat sensitif terhadap radiasi selama masa pertumbuhan.
Seiring dengan pertumbuhan tulang yang terhambat, akan ada beberapa kondisi lain yang mungkin timbul akibat late effect seperti:
- Pertumbuhan yang tidak merata
- Sakit tulang
- Sendi- sendi yang kaku
- Perubahan cara berjalan pada anak
- Kondisi tulang yang lemah
- Penurunan kalsium dalam tulang
- Peningkatan risiko memiliki tumor tulang berkembang.
6. Bagian sistem jantung atau kardiovaskular
Penyakit jantung bisa menjadi salah satu kondisi akibat late effect setelah menjalani pengobatan kanker tertentu. Kerusakan jantung sebenarnya dapat terjadi selama perawatan, tetapi efeknya mungkin baru akan timbul setelah bertahun-tahun atau bahkan beberapa dekade kemudian.
Besarnya kerusakan berkaitan dengan dosis total obat yang diberikan dan usia anak pada saat pengobatan. Terapi radiasi pada dada atau tulang belakang ke seluruh tubuh dapat merusak otot jantung atau menyebabkan masalah pada ritmenya.
Radiasi juga merusak katup jantung atau pembuluh darah (arteri koroner) yang memasok oksigen ke otot jantung. Jadi, dosis total dan jenis radiasi serta usia anak pada saat pengobatan memengaruhi risiko ini.
7. Bagian paru-paru
Masalah paru-paru dapat terjadi pada anak-anak yang telah menjalani terapi radiasi ke dada atau seluruh tubuh. Risiko masalah tergantung pada dosis radiasi, seberapa banyak paru-paru mendapatkan radiasi, dan usia pasien.
Berikut beberapa kondisi late effect yang mungkin timbul pada bagian paru-paru, seperti:
- Volume paru-paru berkurang
- Sesak napas
- Batuk terus menerus
- Jaringan paru-paru yang menjadi parut dan menebal disebut fibrosis paru. Ini adalah kondisi seberapa besar paru-paru dapat mengembang.
- Jaringan paru-paru yang meradang atau pneumonitis.
- Peningkatan risiko infeksi paru-paru
- Peningkatan risiko kanker paru-paru di kemudian hari.
8. Bagian gigi
Kemoterapi atau terapi radiasi di area yang melibatkan gigi dan rahang dapat menyebabkan late effect. Biasanya efek ini akan dialami oleh anak-anak yang menjalani pengobatan kanker sebelum usia 5 tahun.
Late effect yang timbul pada bagian gigi yaitu:
- Ukuran gigi kecil
- Keterlambatan perkembangan gigi
- Enamel gigi yang tidak normal
- Peningkatan risiko gigi berlubang
- Gigi yang terlalu sensitif terhadap panas atau dingin
- Penyakit gusi
- Akar gigi pendek.
9. Memengaruhi kesehatan seksual
Anak-anak yang telah dinyatakan selamat dari kanker, ternyata banyak mengalami disfungsi seksual ketika mereka memasuki usia dewasa muda. Beberapa penyintas dewasa muda melaporkan masalah seksual disertai dengan gangguan kesehatan psikologis dan kualitas hidupnya.
Keterlambatan perkembangan seksual dan masalah kesuburan biasanya timbul akibat dari pengobatan kemoterapi dan radiasi. Late effect ini timbul karena adanya kerusakan pada sistem endokrin atau pada organ seksual itu sendiri.
Penyintas kanker akan mengalami late effect di beberapa titik bagian tubuh. Namun, dengan adanya diagnosis dini dan perawatan tindak lanjut yang tepat, sebagian besar late effect dapat diobati atau disembuhkan.
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!
Sudah punya asuransi kesehatan dari perusahaan tempatmu bekerja? Ayo, manfaatkan layanannya dengan menghubungkan benefit asuransi milikmu ke aplikasi Good Doctor! Klik link ini, ya.