Share This Article
Umumnya akan ada perbedaan penanganan pada anak-anak dan orang dewasa yang sudah dinyatakan sembuh dari kanker. Hal ini karena anak-anak pasti membutuhkan dukungan secara emosional yang harus dipertimbangkan.
Berikut beberapa tips penanganan untuk anak survivor kanker dengan Survivor Care Plan.
Apa itu Survivor Care Plan?
Ketika anak-anak sudah dinyatakan sembuh dari kanker tentu membutuhkan perawatan kesehatan yang sedikit berbeda. Tahap ini pun juga menjadi tantangan baru setelah menyelesaikan pengobatan kanker, karena mereka bisa mengalami kesulitan untuk terbiasa dengan rutinitas baru.
Ini akan menjadi waktu penyesuaian berkelanjutan, saat anak-anak mulai meninggalkan berbagai macam perawatan. Transisi kehidupan setelah pengobatan kanker ternyata memakan waktu lebih lama.
Oleh sebab itu, kamu akan membutuhkan Survivor Care Plan dengan memberdayakan para penyintas dan penyedia layanan kesehatan untuk bekerja sama memenuhi kebutuhan perawatan masa transisi tersebut.
Plan atau rencananya akan berisi tentang catatan kanker dan riwayat pengobatan, hingga pemeriksaan atau tes lanjutan yang dibutuhkan di masa mendatang. Ini juga dapat mencantumkan kemungkinan efek jangka panjang dari perawatan, serta rencana untuk tetap sehat.
Plan yang wajib ada pada perawatan untuk anak survivor kanker
Dalam melakukan penanganan untuk anak survivor kanker, kamu wajib memiliki catatan yang berisi ringkasan perawatan anak serta rencana perawatan kelangsungan hidup di masa mendatang.
Mintalah rekomendasi ke rumah sakit yang menawarkan jenis perawatan lanjutan atau perawatan kelangsungan hidup sesuai kebutuhan. Berikut ini isi lengkap catatan dari Survivor Care Plan:
1. Ringkasan perawatan untuk anak survivor kanker
Ringkasan perawatan ini mencakup informasi diagnostik dan pengobatan, seperti:
- Jenis kanker, tingkat keparahan (stadium, grade, atau kelompok risiko), tanggal diagnosis, dan laporan patologi.
- Jenis pengobatan yang diterima, termasuk nama dan dosis semua obat, serta jumlah total dan lokasi terapi radiasi yang diterima.
- Tanggal perawatan.
- Laporan dan pemindaian utama, seperti CT scan dan MRI.
- Efek samping atau komplikasi yang dialami selama perawatan.
- Perawatan suportif yang diterima atau disebut perawatan paliatif seperti konseling dan terapi fisik.
- Identifikasi nomor dan judul uji klinis, khusus untuk anak yang memang sedang berada dalam uji klinis.
- Nama dan informasi kontak orang-orang yang masuk dalam tim perawatan untuk mendukung kesehatan anak.
2. Rencana perawatan survivorship
Rencana perawatan kelangsungan hidup atau survivorship, disebut juga sebagai rencana perawatan tindak lanjut yang memang dikembangkan untuk setiap anak. Perawatan survivorship ini akan didasarkan pada jenis kanker serta pengobatan yang diterima anak.
Misalnya, beberapa anak mungkin perlu kembali berkunjung setiap bulan selama tahun pertama setelah mereka menyelesaikan pengobatan. Namun ada juga, sebagian anak yang mungkin tidak perlu kembali sesering itu.
Berikut ini beberapa pemeriksaan yang dibutuhkan dalam perawatan survivorship, seperti:
- Cara untuk mengelola efek samping setelah menjalani pengobatan kanker.
- Jadwal pemutaran dan tes yang diperlukan untuk memeriksa kembalinya kanker dan kondisi lain.
- Kemungkinan efek akhir dan jangka panjang dari pengobatan serta tanda dan gejalanya.
- Efek potensial pada hubungan keluarga, sekolah, dan pekerjaan.
- Rujukan untuk dukungan keluarga dan pekerjaan.
- Masalah pendidikan, asuransi, pekerjaan, dan keuangan.
- Rujukan untuk bantuan keuangan dan hukum.
- Rekomendasi untuk gaya hidup sehat, seperti nutrisi dan aktivitas fisik.
- Konseling dan tes genetik.
- Rujukan ke spesialis yang dibutuhkan untuk perawatan lanjutan.
- Sumber daya terkait kanker.
Efek jangka panjang dan late effect pada anak survivor kanker
Efek samping jangka panjang, seperti kelelahan pada penyintas mungkin memerlukan beberapa waktu untuk hilang. Namun, late effect pada anak survivor kanker baru bisa hilang hingga berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun lamanya setelah perawatan.
Ini adalah beberapa late effect pada anak:
1. Efek pada kondisi fisik
Ini juga melibatkan perubahan pada kondisi fisik anak seperti organ, jaringan, dan fungsi tubuh. Beberapa anak yang telah dirawat karena kanker memiliki banyak late effect pada kondisi fisik, sedangkan yang lain memiliki efek relatif sedikit.
2. Efek emosional
Efek emosional pada late effect ini seperti perubahan suasana hati, perasaan, dan tindakan anak survivor kanker. Banyak anak yang sangat tangguh setelah pengobatan kanker, namun ada juga yang mengalami masalah sosial atau emosional.
Apabila anak sulit tidur dengan nyenyak atau tidak lagi menikmati aktivitas seperti dulu, sangat direkomendasikan untuk konsultasi dengan dokter tentang evaluasi depresi. Beberapa anak memang ada yang mengalami Post Traumatic Stress Disorder (PTSD). Gangguan kecemasan ini muncul sebagai reaksi terhadap cedera fisik atau tekanan mental yang parah.
3. Efek kognitif
Efek kognitif yang mungkin terjadi pada anak seperti perubahan kemampuan untuk menghafal, belajar, dan berpikir. Jenis efek ini biasanya akan terjadi pada anak-anak yang pernah menderita kanker tertentu seperti tumor otak dan sumsum tulang belakang, kanker kepala dan leher, serta beberapa jenis lainnya yaitu leukemia, seperti ALL.
Kondisi ini dialami anak survivor kanker karena sebelumnya mereka harus mendapatkan perawatan seperti terapi radiasi ke kepala dan beberapa jenis kemoterapi yang meningkatkan risiko efek kognitif.
Baca juga: Wanita yang Tidak Pernah Hamil Berisiko Tinggi Terkena Kanker Ovarium, Benarkah?
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!
Sudah punya asuransi kesehatan dari perusahaan tempatmu bekerja? Ayo, manfaatkan layanannya dengan menghubungkan benefit asuransi milikmu ke aplikasi Good Doctor! Klik link ini, ya.