Share This Article
Jamur merupakan salah satu makanan yang kaya akan kandungan vitamin, nutrisi, dan antioksidan yang sangat baik untuk kesehatan. Berkat kandungan ini, penelitian menyebut konsumsi jamur yang lebih banyak bahkan bisa menurunkan risiko kamu terkena kanker.
Kok bisa? Mari simak ulasan soal manfaat jamur dalam menurunkan risiko terkena kanker di bawah ini!
Penelitian soal jamur dan cegah kanker
Sebuah tinjauan sistematis dan meta-analisis dari Penn State, yang diterbitkan pada 16 Maret di Advances in Nutrition terhadap 17 studi kanker yang diterbitkan sejak 1966 hingga 2020 menemukan temuan baru soal manfaat jamur.
Tinjauan ini menganalisis data dari lebih dari 19.500 pasien kanker, para peneliti mengeksplorasi hubungan antara konsumsi jamur dan risiko kanker.
Menurut tinjauan ini, orang yang makan 18 gram jamur setiap hari memiliki risiko 45 persen lebih rendah terkena kanker dibandingkan dengan mereka yang tidak makan jamur.
Saat melakukan pememeriksa asosiasi kanker menggunakan meta-analisis dan hanya menemukan pengurangan risiko relatif gabungan yang signifikan sebesar 35% untuk kanker payudara.
Kandungan nutrisi jamur
Temuan dari tinjauan ini menemukan bahwa makanan super ini juga dapat membantu mencegah kanker. Manfaat ini bisa didapatkan, terlepas dari jenis jamur apa yang kamu konsumsi. Jamur kaya akan vitamin, nutrisi, dan antioksidan.
Para peneliti menemukan bahwa orang yang memasukkan berbagai jenis jamur ke dalam makanan sehari-hari mereka memiliki risiko lebih rendah terkena kanker.
Berikut beberapa kandungan nutrisi penting lainnya yang ada pada jamur:
1. Tinggi antioksidan
Jamur adalah sumber makanan tertinggi dengan kandungan ergothioneine, yang merupakan antioksidan dan pelindung seluler yang unik dan kuat.
Konsentrasi ergothioneine pada setiap jamur berbeda-beda. Jamur tiram, shiitake, maitake, dan jamur tiram raja memiliki konsentrasi yang lebih tinggi daripada jamur crimini, portobello, atau kancing putih.
Asam amino ergothioneine ini merupakan antioksidan kuat dan dapat membantu melawan radikal bebas dan mengurangi peradangan.
2. Selenium
Selain antioksidan, jamur juga kaya akan kandungan selenium alami. Selenium adalah antioksidan yang telah diteliti kemungkinan berperan dalam mengurangi risiko kanker dan penyakit kronis lainnya.
3. Potasium
Kandungan potasium dalam jamur memiliki peran yang yang penting untuk kesehatan jantung, otot, dan fungsi saraf.
Kandungan potasium pada 2/3 cangkir jamur Portobello yang dimasak hampir sama dengan potasium pada pisang berukuran sedang.
4. Vitamin B
Jamur juga mengandung berbagai jenis vitamin B seperti riboflavin, niasin, dan asam pantotenat. Kombinasi ini sangat baik untuk melindungi kesehatan jantung.
Selain itu kandungan riboflavinnya juga mendukung kesehatan sel darah merah dan niasin baik untuk sistem pencernaan dan untuk menjaga kesehatan kulit.
5. Vitamin D
Selain vitamin B, jamur juga kaya akan vitamin D. Dengan cara kerja yang mirip dengan manusia, jamur secara alami menghasilkan vitamin D setelah mereka terkena sinar matahari.
Sterol tanaman jamur yakni ergosterol, diubah menjadi vitamin D saat terkena cahaya. Meskipun jamur sudah mengandung beberapa vitamin D, biasanya jamur juga disinari dengan lampu ultraviolet untuk meningkatkan kadar nutrisi utama mereka.
Penelitian telah menghubungkan kekurangan vitamin D dengan banyak kondisi kesehatan, seperti diabetes, penyakit kardiovaskular, penyakit radang usus, dan beberapa jenis kanker.
Menambahkan lebih banyak makanan yang kaya vitamin D seperti jamur ini ke dalam menu makan kamu, dapat bantu menurunkan risiko penyakit tersebut.
Cara mengonsumsi jamur yang aman
Berdasarkan penelitian baru tersebut, mengonsumsi 18 gram jamur setiap hari dapat menurunkan risiko terkena kanker hingga 45 persen. Ukuran 18 gram ini sekitar 1/8 hingga 1/4 cangkir.
Selama jamur yang kamu pilih aman untuk dikonsumsi manusia, tidak ada batasan soal bagaimana cara mengonsumsi jamur ini.
Jamur adalah tambahan yang enak dan mudah untuk salad, sup, dan sandwich. Jamur juga bisa jadi alternatif pengganti daging untuk makanan berbahan dasar daging seperti steak atau isian burger.
Namun kamu perlu perhatikan bagaimana cara mengolahnya. Sebab penelitian menemukan metode persiapan tertentu dapat memengaruhi manfaat nutrisi sayuran.
Kandungan fenolik (antioksidan) jamur tidak berubah saat digoreng atau microwave, tetapi metode pengeringan menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam kandungan fenoliknya.
Punya pertanyaan lebih lanjut seputar kesehatan? Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!