Share This Article
Makanan setelah kemoterapi yang boleh dan tidak diperbolehkan perlu untuk diketahui. Kemoterapi sendiri merupakan pengobatan kanker yang umum menggunakan satu atau lebih obat untuk melawan sel kanker di tubuh.
Efek samping bisa ditimbulkan setelah melakukan kemoterapi sehingga harus bisa memilih makanan yang tepat. Nah, untuk mengetahui makanan setelah kemoterapi yang direkomendasikan yuk simak penjelasan berikut.
Baca juga: Proses Kemoterapi: Ketahui Tahapan, Cara Kerja dan Biayanya
Apa saja makanan setelah kemoterapi yang direkomendasikan?
Dilansir dari Healthline, kemoterapi dapat menimbulkan beberapa gejala berupa mulut kering, perubahan rasa, mual, dan kelelahan. Karena itu, penting untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang selama dan setelah pengobatan kanker.Â
American Cancer Society dan American Institute for Cancer Research menawarkan rekomendasi untuk diet sehat, termasuk makanan yang dapat dinikmati dan yang perlu dibatasi. Beberapa makanan setelah terapi kemoterapi yang bisa dikonsumsi, antara lain sebagai berikut:
Alpukat
Jika nafsu makan berkurang setelah kemoterapi, alpukat dapat mengemas kalori dan nutrisi yang diperlukan ke dalam makanan.
Buah hijau yang lembut ini sangat tinggi lemak tak jenuh tunggal yang sehat di mana dapat membantu menurunkan kolesterol LDL atau jahat sekaligus meningkatkan kolesterol baik.
Serat dalam alpukat dapat memberi makanan bakteri baik yang ada di usus. Karena efeknya yang mengenyangkan dan ringan, alpukat menjadi pilihan yang bagus jika kamu mengalami mulut kering, sembelit, sariawan, atau penurunan berat badan.
Telur
Kelelahan merupakan efek samping umum dari kemoterapi. Salah satu makanan setelah kemoterapi yang direkomendasikan adalah telur karena dapat melawan rasa lelah akibat kandungan protein dan lemaknya.
Lemak pada telur memberi tubuh energi, sementara protein dapat membantu membangun massa otot yang sangat penting selama dan setelah kemoterapi. Telur bisa direbus atau diorak-arik dan pastikan benar-benar matang untuk mencegah keracunan makanan.
Kacang-kacangan
Kacang-kacangan, seperti almond dan kacang mete termasuk makanan setelah kemoterapi yang direkomendasikan karena mengandung banyak protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral. Almond sendiri merupakan sumber mangan dan tembaga yang kaya.
Kacang juga bisa ditambahkan ke oatmeal atau hidangan lainnya. Namun, konsumsi kacang-kacangan ini mungkin akan sulit jika mengalami sariawan. Dalam kasus ini, pilihlah selai kacang sebagai gantinya.
Ikan
Makanan laut, seperti ikan juga bisa dinikmati selama atau setelah menjalani kemoterapi. Hal ini dikarenakan ikan menyediakan protein dan asam lemak omega-3. Omega-3 merupakan lemak penting yang harus kamu dapatkan melalui makanan.
Sebab, lemak ini dapat mendukung kesehatan otak dan memiliki sifat antiinflamasi. Tak hanya itu, konsumsi banyak protein dan makanan kaya lemak sehat bisa pula membantu menghindari penurunan berat badan yang tidak sehat selama perawatan.
Ikan bisa dikonsumsi dengan cara dikukus, digoreng, atau dipanggang menggunakan tambahan perasan lemon. Gunakan termometer daging untuk memastikan suhu internal mencapai setidaknya 63 derajat Celcius atau 74 derajat Celcius jika ingin memanaskannya kembali.
Adakah makanan yang perlu dihindari setelah kemoterapi?
Penyedia layanan kesehatan mungkin sudah memberitahu kamu tentang makanan yang harus dihindari selama dan sesudah kemoterapi. Perlu diketahui, akan ada saat-saat selama kemoterapi ketika jumlah sel darah putih lebih tinggi atau lebih rendah.
Paling sering, jumlah sel darah putih akan mencapai titik terendah pada 10 hari atau dua minggu setelah infus kemoterapi tetapi hal ini dapat bervariasi. Karena itu, kamu perlu menghindari beberapa makanan setelah kemoterapi, seperti:
- Produk susu yang tidak dipasteurisasi dan telur yang kurang matang. Jika kuning telurnya encer segera hindari.
- Makanan laut mentah. Tiram, sebagian besar jenis sushi, dan jenis makanan laut mentah atau setengah matang harus dihindari.
- Buah dan sayuran segar yang belum dicuci. Bahkan campuran salad dan sayuran siap makan harus dicuci dan dikupas lagi dengan hati-hati.
Jika ingin mengonsumsi makanan kaleng, pastikan kaleng tidak penyok. Hal ini dikhawatirkan memungkinkan terbentuknya bakteri. Hindari juga madu mentah dan produk terkait karena dapat membawa toksin botulisme yang membuat kamu sakit.
Baca juga: Daftar Jenis Makanan Sehat bagi Pasien Kemoterapi: dari Telur hingga Alpukat
Pastikan untuk mengecek kesehatan kamu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!