Share This Article
Kamu pasti tidak asing dengan istilah fluoride ketika hendak memilih pasta gigi. Ya, senyawa yang satu ini memang sangat umum terdapat dalam berbagai produk untuk menjaga kebersihan dan kesehatan gigi.
Tak banyak yang tahu bahwa di masyarakat sempat berkembang informasi tentang fluoride bisa memicu kanker. Hal ini tentu perlu ditelusuri lebih lanjut kebenarannya agar tidak menjadi informasi yang simpang siur.
Baca juga: Jangan Lalai, Berikut Tips Menjaga Kesehatan Gigi Anak
Apa itu fluoride?
Dilansir dari Healthline, fluoride adalah sekelompok senyawa yang terbuat dari unsur kesembilan dalam tabel periodik, fluor, ditambah satu atau lebih unsur lainnya.
Senyawa tersebut bisa ditemukan secara alami di dalam air, tumbuhan, batuan, udara, dan tanah. Proses fluoridasi atau penambahan fluoride ke dalam air, umum dilakukan untuk meningkatkan kesehatan gigi.
Bagaimana kamu bisa terpapar fluoride?
Sumber utama fluoride bagi kebanyakan orang berasal dari air dan minuman lainnya. Selain itu beberapa jenis makanan, serta produk perawatan gigi seperti pasta gigi, atau obat kumur juga bisa membuat kamu terpapar senyawa ini.
Jika paparan fluoride melalui minuman cukup membuat masyarakat resah karena takut terkena kanker, penggunaan fluoride melalui produk perawatan gigi umumnya tidak menimbulkan respons yang sama.
Bisa jadi ini karena pemakaian produk-produk tersebut kemungkinan besar tidak akan tertelan, kecuali oleh anak-anak yang masih kecil.
Awal mulai klaim fluoride memicu kanker
Sejarah pertama kalinya isu ini berkembang datang dari Amerika Serikat, tepatnya di era tahun 1940-an. Pada saat itu jumlah kasus gigi berlubang pada anak-anak maupun orang dewasa sangatlah banyak.
Untuk mengatasinya, pada tahun 1962 the United States Public Health Service kemudian merekomendasikan agar air minum publik diberikan senyawa fluoride untuk mencegah terjadinya kasus gigi berlubang.
Semula hal ini dianggap sebagai sebuah strategi yang berhasil. Sampai sebuah penelitian tahun 1991 pada tikus menunjukkan adanya kemungkinan hubungan antara air ber-fluoride dan jenis kanker tulang yang dikenal sebagai osteosarcoma.
Sejak saat itu orang kemudian mulai mempertanyakan keamanan kandungan fluoride dalam air minum publik tersebut.
Baca juga: Lidah Putih pada Bayi Apakah Normal? Berikut Penyebab dan Cara Mengatasinya!
Studi ilmiah terkini
Selama 30 tahun terakhir, para ahli di seluruh dunia telah meninjau bukti yang tersedia tentang fluoridasi air, dan apakah itu terkait dengan peningkatan risiko kanker atau tidak.
Kesimpulannya para ahli sepakat bahwa tidak ada cukup bukti yang menunjukkan hubungan antara fluoridasi air dan semua jenis kanker.
The National Health and Medical Research Council, Australia, menerbitkan sebuah makalah pada Juli 2017 mengenai hal ini. Isinya kurang lebih menjelaskan bahwa fluoridasi air terbukti membantu mengurangi kerusakan gigi pada anak-anak dan orang dewasa.
Disebutkan juga bahwa tidak ada bukti yang dapat dipercaya bahwa hal tersebut terkait dengan kanker, Down syndrome, penurunan kecerdasan, disfungsi kognitif, penyakit ginjal, tekanan darah tinggi, berat lahir rendah, dan osteoporosis.
Ringkasan
Fluoridasi dianggap oleh banyak orang sebagai pencapaian kesehatan masyarakat, terutama di abad ke-20. Penambahan fluorida ke air minum terbukti telah menyebabkan penurunan kasus gigi berlubang secara signifikan.
Jadi bisa disimpulkan bahwa fluoridasi air aman dan bermanfaat bagi kesehatan gigi. Jika kamu masih memiliki kekhawatiran tentang risiko kesehatan yang terkait dengan fluoride dalam produk gigi atau air minum, bicarakan dengan dokter atau dokter gigi ya!
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!