Share This Article
Tes darah adalah salah satu prosedur yang dapat membantu mendeteksi kanker. Kanker sendiri adalah suatu kondisi yang ditandai dengan perkembangan sel abnormal yang membelah secara tidak terkendali. Ketahui selengkapnya mengenai tes darah deteksi kanker di sini.
Baca juga: Gejala Leukimia pada Orang Dewasa dan Anak-anak, Ini yang Perlu Diwaspadai
Kenali tes darah deteksi kanker
Deteksi kanker sejak dini penting untuk dilakukan. Sebab, deteksi kanker pada tahap yang paling awal dapat membantu meningkatkan peluang kesembuhan.
Perlu kamu tahu bahwa ada beberapa pemeriksaan untuk membantu mendeteksi kanker sejak dini, salah satunya adalah tes laboratorium yang dapat meliputi tes darah.
Sampel yang dikumpulkan pada tes darah untuk deteksi kanker akan dianalisis di laboratorium untuk mengetahui tanda dari kanker, misalnya saja sel kanker, protein, atau zat lain yang dibuat oleh kanker.
Berbagai tes darah untuk deteksi kanker
Agar kamu lebih memahami tes darah untuk mendeteksi kanker, berikut ini adalah penjelasan selengkapnya.
1. Complete blood count (CBC)
Tes darah untuk deteksi kanker ini dilakukan dengan cara mengukur jumlah berbagai jenis sel darah dalam sampel darah. Berdasarkan laman Cancer.Net, CBC adalah tes darah umum yang direkomendasikan untuk beberapa kondisi.
Hal tersebut dapat meliputi membantu mendiagnosis kanker tertentu, seperti leukemia dan limfoma, mengetahui apakah kanker telah menyebar ke sumsum tulang atau tidak, memantau kondisi pasien ketika menjalani pengobatan kanker, hingga mendiagnosis kondisi non-kanker.
CBC mengukur jumlah 3 jenis sel dalam darah, ini termasuk sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Meskipun demikian, kanker darah dapat dideteksi melalui tes ini jika telalu banyak atau terlalu sedikit jenis sel darah atau sel abnormal yang ditemukan.
Maka dari itu, diperlukan tes lain untuk membantu memastikan diagnosis kanker darah, seperti biopsi sumsum tulang.
2. Blood protein testing
Tes yang juga dikenal sebagai elektroforesis ini dilakukan untuk memeriksa berbagai protein dalam darah, yang mana dapat membantu mendeteksi protein sistem kekebalan atau immunoglobulin yang terkadang dapat meningkat pada seseorang dengan multiple myeloma.
Multiple myeloma adalah kanker yang terbentuk dalam salah satu jenis sel darah putih yang dikenal sebagai sel plasma. Sama halnya seperti CBC, tes lain seperti biopsi sumsum tulang juga diperlukan untuk memastikan diagnosis.
3.Tumor marker
Tumor marker adalah zat yang ditemukan dalam darah, urine, atau jaringan sebagai penanda adanya tumor atau kanker. Akan tetapi, tumor marker juga diproduksi oleh beberapa sel normal di dalam tubuh, dan kadarnya dapat meningkat dalam kondisi non-kanker.
Dikutip dari Medline Plus, karena tumor marker juga dapat muncul dalam kondisi non-kanker tertentu, tes ini biasanya tidak digunakan untuk mendiagnosis kanker. Tes ini terkadang digunakan pada seseorang yang sudah didiagnosis menderita kanker.
Tes ini dapat membantu mengetahui apakah kanker telah menyebar ke jaringan lain, keberhasilan pengobatan, serta memeriksa apakah kanker muncul kembali setelah menyelesaikan pengobatan. Adapun beberapa jenis dari tes ini di antaranya adalah:
- CA 125 (cancer antigen 125): Kanker ovarium
- CA 15-3 dan CA 27-29 (cancer antigen 15-3 and 27-29): Kanker payudara
- PSA (prostate-specific antigen): Kanker prostat
- CEA (carcinoembryonic antigen): Kanker kolorektal (usus besar), paru-paru, tiroid, dan pankreas
- AFP (Alpha-fetoprotein): Kanker hati, kanker ovarium serta kanker testis
- B2M (Beta 2-microglobulin): Multiple myeloma, beberapa limfoma, dan leukemia
Baca juga: Pentingnya Deteksi Dini Kanker: Jenis dan Cara Pemeriksaannya
Prosedur tes darah untuk deteksi kanker
Seperti yang sudah diketahui bahwa prosedur tes darah untuk deteksi kanker terdiri dari beberapa tes. Meskipun demikian, prosedur yang dilakukan hampir serupa, yakni dengan cara mengambil sampel darah.
Pengambilan sampel darah biasanya dilakukan melalui vena (pembuluh darah) di lengan atau tangan. Kemudian, pita tourniquet akan dipasangkan di sekitar lengan. Pasien akan diminta untuk mengepalkan tangan agar pembuluh darah lebih mudah terlihat.
Jarum berukuran kecil akan dimasukkan ke dalam pembuluh darah, kemudian sejumlah kecil darah akan dikeluarkan. Darah akan dikumpulkan ke dalam tabung. Setelah itu, darah yang sudah terkumpul akan dikirimkan ke laboratorium untuk diperiksa.
Kelebihan dan kekurangan tes darah deteksi kanker
Dilansir dari Mayo Clinic, tes darah dapat membantu memberikan petunjuk pada dokter mengenai apa yang terjadi di dalam tubuh. Dengan pengecualian kanker darah, tes darah umumnya tidak dapat menentukan secara pasti apakah seseorang menderita kanker.
Di sisi lain, tes darah juga dapat memberikan gambaran kepada dokter mengenai seberapa baik organ tetap berfungsi.
Akan tetapi, tes darah untuk deteksi kanker juga memiliki kekurangannya lain. Meskipun tes ini dapat membantu memberikan petunjuk pada dokter, tes lain tetap diperlukan untuk memastikan diagnosis.
Hasil tes juga harus diinterpretasikan dengan hati-hati. Sebab, beberapa faktor dapat memengaruhi hasil tes, termasuk apa yang kamu konsumsi. Tak hanya itu, kondisi non-kanker terkadang juga dapat menyebabkan hasil tes yang tidak normal.
Dalam kasus tertentu, kanker mungkin terdeteksi meskipun hasil tes darahnya normal. Maka dari itu, tes untuk deteksi kanker lainnya diperlukan.
Berapa tingkat akurasinya?
Berdasarkan penjelasan Standford Health Care, evaluasi terhadap pasien biasanya memerlukan riwayat menyeluruh dan pemeriksaan fisik bersamaan dengan pengujian diagnostik.
Untuk mendiagnosis kanker biasanya diperlukan beberapa pemeriksaan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Dalam kebanyakan kasus, prosedur biopsi adalah satu-satunya cara untuk mendiagnosis kanker secara pasti.
Punya pertanyaan lain seputar tes deteksi kanker? Silakan chat mitra dokter kami melalui Aplikasi Good Doctor. Mitra dokter kami siap membantumu dengan akses layanan 24/7. Jangan ragu untuk berkonsultasi, ya!