Share This Article
Memiliki jantung yang sehat juga mampu meningkatkan fungsi otak dan kognitif dari waktu ke waktu. Simak penjelasannya yuk.
Penelitian tentang kesehatan jantung yang berdampak pada kemampuan kognitif
Orang dengan struktur dan fungsi jantung yang lebih sehat tampaknya memiliki kemampuan kognitif yang lebih baik. Termasuk peningkatan kapasitas untuk memecahkan masalah logika dan waktu reaksi yang lebih cepat.
Hal tersebut berdasarkan penelitian University of London dan Radcliffe Department of Medicine di University of Oxford, seperti dilansir dari laman Medical News Today.Â
Misalnya, satu penelitian besar jangka panjang sejak 2017 menunjukkan bahwa orang paruh baya dengan faktor risiko penyakit jantung akibat merokok, obesitas, atau diagnosis diabetes serta hipertensi, lebih berisiko tinggi mengalami demensia.
Hasil penelitian
Melalui penelitian itu, diketahui bahwa sekelompok besar orang sehat dengan jantung yang sehat memiliki kinerja kognitif yang lebih baik.
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membantu menetapkan strategi pencegahan dini dan mengurangi beban penyakit jantung dan otak di masa mendatang.
Otak sebelumnya telah diusulkan sebagai target kerusakan akibat penyakit jantung, dan faktor risiko yang menyebabkan penyakit jantung juga telah dikaitkan dengan demensia vaskular dan Alzheimer.
Namun, mekanisme terjadinya asosiasi ini tidak dipahami dengan baik, dan penelitian belum dilakukan pada kelompok besar orang atau mereka yang tidak menderita penyakit.
Bukti penelitian tentang hubungan jantung yang sehat dengan kemampuan kognitif
Para peneliti menggunakan data dari 29.763 partisipan dari UK Biobank, database biomedis yang berisi informasi genetik dan kesehatan yang mendalam dari setengah juta partisipan.
Usia rata-rata peserta adalah 63 tahun. Secara keseluruhan, para peserta lebih sehat dan lebih kaya daripada rata-rata nasional di Inggris.
Untuk penelitian tersebut, para peneliti menilai kesehatan jantung dengan memeriksa pemindaian MRI jantung peserta, sementara mereka menilai fungsi kognitif dengan tes kecerdasan cairan.
Tes kognitif ini mengukur kapasitas individu untuk memecahkan masalah menggunakan logika dan penalaran daripada pengetahuan yang dipelajari sebelumnya. Para peneliti juga menguji waktu reaksi.
Hasilnya menunjukkan bahwa, dalam kelompok besar yang sebagian besar terdiri dari individu yang sehat, mereka yang memiliki struktur dan fungsi jantung yang lebih sehat memiliki kinerja yang jauh lebih baik dalam tes kemampuan kognitif.
Para peneliti menemukan hubungan antara kinerja kognitif yang lebih baik dan ukuran yang mewakili jantung lebih sehat. Pengukuran ini terdiri dari:
- Volume rongga ventrikel yang lebih besar
- Volume stroke ventrikel kiri dan kanan yang lebih besar
- Massa ventrikel kiri yang lebih tinggi
- Distensibilitas aorta yang lebih besar.
Para peneliti mengamati hubungan antara kesehatan otak dan jantung yang tetap signifikan bahkan setelah penyesuaian untuk berbagai faktor kardiometabolik, gaya hidup, dan demografis.
Baca juga: Tidur Siang bisa Tingkatkan Kemampuan Kognitif, Lho! Ini Penjelasannya!
Apa hubungan antara kesehatan jantung dan kemampuan kognitif?
Untuk menyelidiki mekanisme yang mendasari hubungan yang diamati, tim peneliti juga mempertimbangkan apakah hubungan antara kesehatan jantung dan otak mungkin terkait dengan faktor risiko untuk penyakit vaskular, seperti diabetes, merokok, tekanan darah tinggi, dan obesitas.
Kemudian ditemukan bahwa meskipun faktor-faktor ini penting dalam menentukan kesehatan jantung dan otak, mereka tidak memberikan penjelasan lengkap untuk asosiasi yang diamati.
Ini menunjukkan bahwa mekanisme alternatif mungkin penting dalam memediasi interaksi di seluruh jantung dan otak.
Misalnya, penelitian lain menunjukkan bahwa protein yang disimpan secara tidak normal di otak pada penyakit Alzheimer juga dapat menumpuk dan menyebabkan penyakit pada otot jantung.
Kemungkinan lain adalah bahwa kesehatan otak dan jantung yang lebih buruk mungkin sama-sama disebabkan oleh penuaan yang dipercepat.
Para peneliti mengingatkan bahwa, karena ini adalah studi observasional, tidak mungkin membuat kesimpulan pasti tentang kausalitas dan tidak dapat dinyatakan bahwa penyakit jantung menyebabkan gangguan kognisi, atau sebaliknya.
Konsultasikan masalah kesehatan kamu dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!