Share This Article
Christian Eriksen, gelandang tim nasional Denmark, kolaps saat menjalani pertandingan dalam gelaran EURO 2021 melawan Finlandia, 12 Juni lalu. Beruntung, Eriksen bisa diselamatkan dengan resusitasi jantung paru (CPR), meski diprediksi tak dapat merumput lagi.
Lantas, apa yang sebenarnya terjadi pada Eriksen kala itu? Apa fungsi CPR hingga dapat menyelamatkannya? Yuk, temukan jawabannya dengan ulasan berikut ini!
Apa yang terjadi pada Eriksen?
Bertanding dalam laga pembuka Grup B, Eriksen tiba-tiba terjatuh di menit ke-43. Pemain yang juga memperkuat Inter Milan itu kolaps saat akan menerima bola lemparan ke dalam. Pertandingan langsung dihentikan saat itu juga oleh wasit Anthony Taylor.
Menurut Morten Boesen, dokter timnas Denmark, Eriksen sadar dari pingsannya setelah mendapat pertolongan darurat berupa pijat jantung (cardiac message) atau yang lebih dikenal dengan CPR. Eriksen disebut-sebut mengalami cardiac arrest, kondisi saat jantung berhenti berdetak.
Meski bisa diselamatkan dengan melakukan CPR di waktu yang tepat, Eriksen diprediksi tidak bisa merumput lagi di lapangan.
Baca juga: 8 Penyebab Jantung Berhenti Mendadak yang Jarang Diketahui
Apa itu CPR?
CPR adalah kependekan dari cardiopulmanory resuscitation, juga dikenal dengan resusitasi jantung paru (RJP), yaitu teknik penyelamatan nyawa dalam keadaan darurat, di mana pernapasan atau detak jantung seseorang telah berhenti.
Dikutip dari Healthline, tujuan dari dilakukannya CPR adalah untuk menjaga darah dan oksigen tetap mengalir ke seluruh tubuh, terutama ketika terjadi henti napas dan jantung berhenti berdetak. CPR harus dilakukan sesegera mungkin begitu ada orang yang membutuhkannya.
CPR yang dilakukan enam menit pertama pada seseorang yang mengalami cardiact arrest bisa meningkatkan peluang hidupnya sampai bantuan medis tiba.
Kapan harus melakukan CPR?
American Heart Ascociation merekomendasikan untuk segera melakukan CPR saat menemukan seseorang yang diduga mengalami henti jantung dan henti napas. Seperti yang telah disebutkan, cara ini berfungsi untuk mengalirkan atau memompa darah dan oksigen ke seluruh tubuh terutama ke otak.
Tanpa keduanya, otak dapat mengalami kerusakan permanen jika tidak menerima pasokan darah dan oksigen lebih dari 8 menit. Keadaan ini bisa meningkatkan risiko kematian yang sangat tinggi. CPR dapat dilakukan pada seseorang yang mengalami:
- Henti napas
- Henti jantung atau denyut nadi tidak teraba
- Hilang kesadaran
Persiapan pelaksanaan CPR
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah memeriksa tempat kejadian dan faktor yang dapat membahayakan, misalnya kebakaran, bencana, kecelakaan, dan lain sebagainya sebelum memberikan CPR.
Periksa kesadaran orang tersebut sambil menegur dan tepuk-tepuk pundaknya. Pada korban yang mengalami hilang kesadaran, tidak dibenarkan untuk memberi minuman atau makanan apapun sampai setelah korban kembali sadar.
Jika tidak ada respons dari orang itu, segera hubungi layanan darurat atau tim bantuan medis, kemudian langsung lakukan CPR sambil menunggu tim medis datang.
CPR merupakan prosedur medis yang sangat dibutuhkan untuk mengatasi kondisi henti jantung dan pernapasan.
Baringkan dan buka jalan napasnya
Saat menolong orang lain yang sedang mengalami masalah pada jantung atau pernapasan, baringkan dan duduklah di samping dadanya. Miringkan kepalanya sedikit ke belakang sambil mengangkat dagunya.
Buka mulut orang itu, periksa apakah ada sesuatu penghalang seperti makanan atau cairan atau tidak. Singkirkan apa pun penghalang itu agar jalan napasnya menjadi terbuka.
Periksa pernapasan
Posisikan telingamu di sebelah mulut orang yang sedang mengalami masalah jantung atau pernapasan. Lalu, dengarkan kurang dari 10 detik, apakah terdapat suara sumbatan, apakah ada embusan napas atau tidak sembari meraba denyut nadi di leher nya. Jika nadi tidak teraba atau tidak ada napas, atau anda menduga terjadi henti jantung, mulailah memberikan CPR.
Namun, jika orang itu masih bernapas normal dan nadi nya teraba, meski tidak sadarkan diri, tidak perlu melakukan CPR. Terus pantau kondisi orang tersebut sampai bantuan medis datang.
Langkah-langkah CPR
Persiapan di atas harus dilakukan secepat mungkin, agar CPR bisa segera diberikan jika dibutuhkan. Berikut adalah langkah-langkah CPR yang dapat kamu lakukan:
Kompresi dada
Tempatkan satu telapak tanganmu di atas telapak yang lain dengan posisi siku lurus. Dorong keras dan cepat di bagian tengah dada (sedikit di bawah puting susu) orang yang sedang mengalami gangguan jantung atau pernapasan. Dorong dengan kecepatan minimal 100 kali per menit.
Bantuan napas
Pastikan mulut orang tersebut bersih, miringkan kepalanya sedikit ke belakang dan angkat dagunya. Tutup hidung orang itu, posisikan mulutmu sepenuhnya di atas hidungnya lalu tiup hingga dadanya naik.
Jika dada orang itu tidak naik dengan napas pertama, miringkan kembali kepalanya. Periksa apakah terdapat sumbatan jalan napas. Jika dadanya masih tidak naik dengan napas kedua, orang itu mungkin terdapat sumbatan di jalan napasnya.
Ulangi siklus kompresi dada dan dua bantuan napas sampai orang tersebut mulai bernapas atau hingga pertolongan medis tiba. lakukan siklus ini dengan perbandingan 30 : 2 yakni, 30 kali kompresi dada, diikuti dengan 2 kali napas buatan.
Nah, itulah ulasan tentang CPR dan beberapa kondisi yang membutuhkan pertolongan dengan teknik tersebut. Agar tidak salah langkah, lakukan CPR sesuai dengan seperti yang disebutkan di atas, ya!
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!