Share This Article
Pandemi COVID-19 belum berakhir. Menjaga kesehatan dan mematuhi protokol kesehatan, harus terus dilakukan sebagai bentuk pencegahan tertularnya virus ini. Karena virus ini dapat menyebabkan kondisi yang serius. Dilansir dari situs WHO, 1 dari setiap 5 orang yang terinfeksi COVID-19 mengalami kesulitan bernapas dan membutuhkan perawatan. Tidak cuma itu, virus juga bisa menyebabkan komplikasi yang membahayakan saat terinfeksi COVID-19. Berikut adalah daftar komplikasi yang disebabkan oleh infeksi COVID-19.
10 komplikasi yang bisa terjadi saat terinfeksi COVID-19
Orang yang terinfeksi COVID-19 umumnya akan menunjukkan gejala batuk, demam, merasa lelah dan diikuti sesak napas. Jika tidak ditangani dengan tepat, dapat menimbulkan komplikasi, seperti:
1. Kelelahan kronis
Saat terserang virus COVID-19 seseorang akan menunjukkan gejala awal kelelahan. Namun, lelah bisa berkembang menjadi kondisi kronis, dan akan menyebabkan rasa nyeri pada tubuh, sulit berpikir, dan pusing.
Selain itu, juga dapat menyebabkan munculnya kondisi kabut otak. Yaitu kondisi saat seseorang mengalami penurunan fokus dan kesulitan untuk mengingat.
2. Pneumonia
Infeksi COVID-19 berhubungan erat dengan kondisi paru-paru. Dalam tahap yang lebih serius, pasien akan mengalami pneumonia atau peradangan pada jaringan dan kantung udara di paru-paru.
Peradangan kemudian akan menyebabkan kantung udara dipenuhi cairan ataupun nanah. Saat mengalaminya kamu akan menunjukkan gejala kesulitan bernapas atau napas menjadi lebih pendek dari biasanya.
3. Kegagalan fungsi beberapa organ
Organ yang paling terpengaruh akibat COVID-19 selain paru-paru adalah hati. Bisa menyebabkan cedera hati atau gagal hati dan dapat mengancam nyawa.
Selain itu, organ lain yang juga ikut terpengaruh adalah ginjal. Komplikasi pada ginjal umum ditemukan pada pasien yang terinfeksi COVID-19. Beberapa cara seperti dialisis atau penyaringan darah dari zat merusak dilakukan untuk membantu mengembalikan kondisi ginjal.
4. Penyakit jantung
Selain gagal hati dan ginjal, komplikasi lainnya yang mungkin terjadi adalah penyakit jantung. Dilansir dari Webmd, bahwa pasien COVID-19 di Washington diketahui mengalami penyakit jantung.
Namun, peneliti masih memastikan mengenai komplikasi ini. Riset masih menyelidiki apakah ini terjadi akibat pengaruh langsung dari virus atau akibat COVID-19 menyebabkan stres pada tubuh dan memicu penyakit jantung pada pasien.
5. Acute respiratory distress syndrome (ARDS)
Komplikasi terjadi saat kondisi paru-paru yang terinfeksi COVID-19 sudah sangat parah. Dalam tahap ini, paru-paru sudah tidak bisa lagi mengalirkan oksigen ke aliran darah.
Di sinilah biasanya pasien COVID-19 akan mendapatkan alat bantu pernapasan berupa ventilator. Ventilator akan digunakan sampai kondisi paru-paru pulih.
6. Penggumpalan darah
Hampir sepertiga orang yang berada di unit perawatan intensif (ICU) karena COVID-19 mengalami pembekuan darah. Kondisi tersebut dapat terjadi di bagian paru-paru atau arteri.
7. Infeksi virus dan bakteri lainnya
Infeksi lain dapat terjadi saat kamu terkena COVID-19. Dalam dunia medis kondisi ini juga disebut dengan istilah infeksi sekunder. Bisa disebabkan oleh virus atau bakteri lain. Namun, komplikasi ini tidak selalu terjadi pada pasien COVID-19.
8. Syok septik
Tubuh yang sehat akan melawan infeksi yang terdeteksi di dalam tubuh, tetapi perlawanan itu tidak tepat. Bukannya mengatasi infeksi, tetapi justru merusak organ tubuh.
Jika ini dibiarkan maka orang tersebut akan mengalami yang disebut dengan syok septik. Kondisi ini dapat memengaruhi tekanan darah dan dapat berakibat fatal.
9. Rhabdomyolysis
Komplikasi ini terbilang langka, tetapi mungkin terjadi. Di mana terjadinya pelepasan protein yang merusak ke dalam darah. Jika dibiarkan akan memengaruhi ginjal dan menyebabkan kerusakan ginjal.
10. Sindrom peradangan multisistem pada anak
Dokter masih mempelajari lebih lanjut mengenai kondisi ini. Namun, kondisi ini dianggap terkait dengan COVID-19. Gejalanya berupa demam, sakit perut, muntah, diare, ruam, sakit kepala yang terjadi pada anak dan remaja.
Selain itu, jika pasien memiliki penyakit lain seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung atau penyakit pernapasan, juga mungkin mengembangkan komplikasi lain terkait penyakit yang sudah dialami sebelum terkena COVID-19.
Dari ke-10 komplikasi tersebut, beberapa komplikasi mungkin terjadi jika adanya badai sitokin. Badai sitokin adalah kondisi saat infeksi memicu sistem kekebalan tubuh membanjiri darah dengan sitokin. Di mana kondisi tersebut kemudian akan merusak jaringan dan organ.
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!