Share This Article
Kemungkian besar nama penyakit legionnaire masih terdengar asing di telinga kamu. Namun, muncul klaim yang menyebutkan bahwa penyakit tersebut dapat dipicu oleh pemakaian masker jangka panjang.
Lalu apakah klaim tersebut benar? Nah, untuk menemukan jawabannya, yuk simak ulasan mengenai penyakit legionnaire di bawah ini.
Baca Juga: Begini Saran WHO Soal Pemakaian Masker untuk Anak saat Pandemi COVID-19
Apa itu penyakit legionnaire?
Dilansir dari Webmd, penyakit legionnaire merupakan bentuk pneumonia atau radang paru-paru yang sudah masuk kategori berat. Ia disebabkan oleh bakteri yang dinamakan Legionella pneumophila.
Kebanyakan orang yang didiagnosis penyakit ini, terserang karena menghirup bakteri tersebut dari air ataupun tanah.
Orang lanjut usia, perokok, dan penderita penyakit autoimun juga lebih rentan mengalami gangguan kesehatan ini.
Baca juga: Praktis dan Mudah Diolah, Apa Kandungan Gizi yang Dimiliki Telur?
Gejala penyakit legionnaire
Menurut Mayoclinic, penyakit legionnaire biasanya menunjukkan gejala pertama dalam rentang waktu 2 sampai 10 hari sejak terinfeksi bakteri.
Umumnya tanda-tanda yang terlihat adalah sakit kepala, nyeri otot, dan demam sampai 40 derajat Celsius. Tak hanya itu, sesak napas, sakit dada, mual, muntah, diare, sampai gangguan mental juga dapat muncul pada penderita penyakit ini.
Gejala ini akan terus berlangsung sampai hari kedua dan ketiga, lalu berkembang menjadi batuk yang disertai dahak atau bahkan darah.
Penyebab terjadinya penyakit legionnaire
Penyebab utama dari penyakit ini adalah bakteri Legionella pneumophila. Bakteri ini banyak terdapat di perairan, seperti danau, sungai, dan sejenisnya serta dapat bertahan hidup dalam jangka waktu yang lama di dalam tanah.
Sebenarnya penyakit ini ditularkan melalui udara. Namun mengingat ukurannya sangat kecil, ia bisa bersembunyi di tetesen air seperti kabut atau uap air.
Hal ini yang membuat manusia tanpa sadar rentan menghirup bakteri tersebut sehingga masuk ke dalam paru-paru.
Apa kaitan pemakaian masker dengan penyakit legionnaire?
Seperti yang kita tahu, saat ini masker merupakan salah satu alat pelindung yang wajib dipakai selama beraktivitas. Tujuannya adalah untuk melindungi diri, sekaligus mencegah terjadinya penularan virus COVID-19.
Pada bulan Agustus kemarin sempat muncul unggahan media sosial yang cukup viral di masyarakat.
Dilansir dari Snopes, unggahan tersebut menyebutkan bahwa kamu bisa terkena penyakit legionnaire karena kebiasaan memakai masker yang sama secara berulang.
Adanya klaim tersebut tentu menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat umum. Mengingat masyarakat yang termasuk dalam kategori non-medis, memang disarankan untuk memakai masker kain yang bisa dipakai lebih dari satu kali.
Baca juga: Manfaat Buah Plum untuk Kesehatan, Atasi Sembelit sampai Cegah Osteoporosis
Penyakit legionnaire tidak disebabkan oleh pemakaian masker
Untuk memastikan apakah klaim tersebut benar atau salah, Legionella, sebuah organisasi yang khusus meneliti penyakit ini menyampaikan beberapa hal berikut.
Dalam halaman khusus tanya jawab dengan ahli seputar penyakit ini, disebutkan bahwa klaim tersebut adalah salah. Pemakaian masker pada wajah tidak akan menyebabkan seseorang terkena penyakit legionnaire.
Penyakit ini hanya bisa terjadi karena seseorang meminum air atau menghirup percikan air yang mengandung bakteri Legionella pneumophila. Gangguan kesehatan ini juga tidak bisa menular dari satu orang ke orang lainnya melalui percikan dari sistem pernapasan manusia.
Hal yang sama juga berlaku ketika bakteri tersebut bertahan pada permukaan benda-benda yang kering. Jadi secara ilmiah dapat disimpulkan bahwa masker bukan merupakan media penularan bakteri penyebab penyakit legionnaire.
Bakteri penyebab penyakit legionnaire tidak bisa hidup di masker
Bantahan atas unggahan di media sosial yang viral tersebut juga didukung oleh ahli pulmonologi.
Dilansir dari Apnews, Dr. Jonathan Parsons, dari The Ohio State University Wexner Medical Center, Amerika Serikat mengatakan tidak ada bukti ilmiah yang bisa mendukung klaim bahwa masker menyebabkan penyakit legionnaire.
Pada dasarnya kelembapan pada masker tidak akan bisa menjadi lingkungan yang kondusif bagi bakteri Legionella untuk tumbuh dan menyebabkan penyakit legionnaire.
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!