Share This Article
Perkembangan kasus COVID-19 sekarang ini memunculkan anggapan baru bahwa ruangan ber-AC (air conditioner) memiliki peran penting dalam penyebaran virus. Hal ini dikarenakan beberapa kasusnya terjadi di ruangan tertutup yang ber-AC, seperti restoran.
Perputaran sirkulasi udara pada ruangan yang memiliki AC diketahui sebagai pemicu utama mudahnya virus menyebar dari satu orang ke orang lain. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut yuk simak penjelasan berikut.
Baca juga: Meski Sudah Pulih Total, Ini Beberapa Efek Corona Jangka Panjang yang Mungkin Terjadi!
Benarkah COVID-19 bisa menular lewat AC?
Dilansir Web MD, jika seseorang dalam gedung menyebarkan virus corona baru, maka virus tersebut dapat menumpuk di udara yang disirkulasi ulang. Perlu diketahui, AC akan menghilangkan kelembapan dari udara sementara virus lebih menyukai udara kering.
Dalam situasi tertentu, kombinasi faktor tersebut dapat menciptakan kondisi yang sempurna untuk penularan. Studi tentang AC muncul ketika lebih banyak bukti tentang penyebaran COVID-19 di udara.Â
Berdasarkan penilaian tentang wabah, pengambilan sampel udara, dan studi hewan, diketahui bahwa sudah banyak bukti. Bukti tersebut menunjukkan bahwa penularan melalui udara terjadi seperti halnya penularan di permukaan.
Sebuah analisis studi menemukan bahwa tidak ada pasokan udara dan jendela yang tidak beroperasi bisa menyebabkan penularan virus lebih mudah. Penularan aerosol dari SARS-CoV-2 karena ventilasi yang buruk bisa menyebabkan penyebaran virus COVID-19.
Peran putaran udara AC dalam penularan virus corona
Sejauh ini, baru ada beberapa penelitian yang menunjukkan peran AC dalam penyebaran COVID-19. Para peneliti mengatakan bahwa diperlukan lebih banyak penelitian untuk membuktikan penyebab utama penyebaran virus di dalam ruangan.
Pada bulan Juli, para ilmuwan tiongkok menerbitkan studi singkat yang merinci hasil penyelidikan terhadap sekelompok kasus COVID-19 terkait dengan penularan virus di restoran. Diketahui bahwa, sepuluh pengunjung yang jatuh sakit semuanya duduk di meja sisi ruangan yang sama.
Meja restoran tersebut berjarak lebih dari tiga kaki di mana menunjukkan bahwa virus menyebar di udara dengan cukup cepat.
Tak hanya itu, aliran udara yang kuat dari AC di dinding mungkin menyebarkan aerosol atau tetesan mikro dari satu orang penderita COVID-19 tanpa gejala dan menginfeksi tiga keluarga.
Cara mendapatkan udara yang aman dari virus dalam ruangan
Hal termudah yang bisa dilakukan untuk mencegah virus menumpuk adalah membawa lebih banyak udara dari luar. Hal ini dapat diartikan bahwa, sebaiknya membuka jendela dan pintu secara teratur di dalam ruangan tertutup atau rumah untuk membiarkan udara segar masuk.
Rekomendasi terbaik untuk meminimalkan penyebaran virus dalam ruangan tertutup adalah menyediakan 100 persen udara segar dari luar. Nah, strategi lain yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko penularan adalah membunuh virus dengan kotak khusus.
Kotak yang terpasang di dinding atau langit-langit ini akan memancarkan radiasi UV jarak pendek. Jenis sinar UV ini tidak akan merusak kulit seperti halnya sinar matahari, namun akan membunuh kuman berbahaya.
Sistem pembasmi kuman ini telah berhasil mengendalikan wabah patogen di udara lainnya, seperti tuberkulosis.
Cara terakhir untuk mendapatkan udara yang aman dalam ruangan, yakni membeli pembersih udara. Pilihlah pembersih udara yang tepat dan bekerja dengan baik pada kantor atau rumah agar terbebas dari penyebaran virus COVID-19.
Baca juga: Perlu Kamu Tahu! Ini Manfaat Daun Seledri untuk Kesehatan Ginjal
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!