Share This Article
Lonjakan kasus postif Coronavirus Disease 2019 terus terjadi. Di beberapa negara seperti Singapura dan Indonesia, asrama menjadi salah satu tempat dengan lonjakan kasus positif tercepat dan terbanyak. Hal ini diakibatkan asrama adalah salah satu klaster virus corona.
Selain asrama, ada juga beberapa tempat yang bisa menjadi klaster baru virus corona, karena beberapa tempat ini punya risiko tinggi untuk penyebaran virus. Seperti apa fakta-faktanya?
Apa itu klaster corona?
Pasti belakangan ini ketika kamu melihat atau mendengar tentang corona, ada satu istilah yang sering digunakan yaitu ‘klaster virus corona’. Nah, apa sebenarnya arti dari istilah tersebut?
Klaster virus corona sering digunakan untuk mendefinisikan kejadian infeksi virus dalam satu tempat kepada beberapa orang di waktu yang bersamaan.
Jadi, ketika sebuah tempat dikatakan sebagai klaster virus corona, beberapa orang di tempat tersebut telah terinfeksi virus corona. Selain itu, bisa juga berarti di tempat tersebut telah terjadi penyebaran virus corona dalam jumlah besar.
Asrama dan klaster virus corona
Meski kita telah memasuki era new normal, beberapa tempat dikatakan bisa menjadi klaster penyebaran virus corona secara masif. Salah satunya asrama.
Hal ini karena di beberapa negara, kasus virus corona dalam jumlah besar terjadi di asrama.
Salah satunya di Singapura, lonjakan jumlah kasus corona di negara tersebut paling banyak dari klaster asrama para pekerja migran dari berbagai negara. Termasuk seperti pekerja India dan Bangladesh.
Begitu juga di Indonesia, kasus terbaru penyebaran corona berada di asrama SECAPA, di kota Bandung. Menurut data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, per tanggal 29 Juni 2020berdasarkan hasil penyelidikan epidemiologi ada sebanyak 1.262 kasus positif corona.
Mengapa asrama bisa menjadi klaster virus corona?
Tinggi dan cepatnya penyebaran virus corona di asrama bukan tanpa sebab. Ada dua hal yang menjadi sorotan dari maraknya kasus corona di asrama: masalah kebersihan dan minim ventilasi. Kondisi ini pun rentan membuatnya jadi tempat perkembangan virus yang masif.
WHO mengatakan bahwa penularan melalui aerosol dalam jarak dekat, di ruangan indoor yang penuh sesak, dan minim ventilasi selama periode waktu yang lama, dengan orang yang terinfeksi bisa menjadi penyebab penyebaran corona terjadi di asrama.
Dalam kasus klaster asrama, seseorang tidak bisa mengetahui jika mereka telah melakukan kontak dengan orang yang sudah terinfeksi COVID-19. Ini terutama karena beberapa kasus positif COVID-19 tidak menunjukkan gejala.
Tempat-tempat lain yang bisa menjadi klaster
Sebuah tim di London School of Hygiene and Tropical Medicine telah menyusun database dari 231 klaster kasus COVID-19, yang dibagi menjadi penyebaran dalam ruangan dan luar ruangan.
Klaster di dalam ruangan mendominasi. Hal ini karena ruangan yang minim ventilasi membuat virus dapat bertahan hidup lebih lama. Selain itu, tidak adanya sinar matahari juga membuat klaster ini menjadi lebih berisiko.
Untuk di Indonesia, beberapa tempat yang berpotensi menjadi klaster adalah:
- Klaster jenazah: Penjemputan paksa jenazah pasien oleh pihak keluarga
- Pekerja pabrik: Beberapa kasus yang sudah terjadi seperti di Pabrik Sampoerna dan Unilever
- Pasar
- Pesantren atau asrama
Faktor risiko klaster virus corona dari aktivitas dan pekerjaan
Belum lama ini, Texas Medical Association merilis infografis tentang peringkat beberapa aktivitas berbeda dan seberapa tingginya risiko terkena virus corona.
Infografis ini memberikan kita acuan yang jelas tentang aktivitas-aktivitas mana saja yang berisiko tinggi untuk tertular dan menciptakan klaster virus corona baru. Aktivitas yang aman diberi tanda hijau, sementara yang sangat berisiko berwarna merah.
Agar kamu tetap aman, tidak ada salahnya untuk menghindari beberapa aktivitas yang masuk dalam keterangan high risk alias yang berwarna merah. Misalnya seperti menonton film di bioskop dan berolahraga di gym.
Jika kamu terpaksa untuk pergi dan beraktivitas di ruang publik yang masuk dalam high risk, jangan lupa untuk selalu jaga jarak, gunakan masker, dan segera mandi dan cuci pakaian setelah selesai.
Pantau perkembangan situasi pandemi di Indonesia melalui situs resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!