Share This Article
Penggunaan masker saat ini telah menjadi topik utama dalam mengurangi risiko penularan COVID-19. Centers for Disease Control and Prevention sendiri merekomendasikan agar orang-orang menggunakan masker ketika berada di tempat umum.
Jumlah penderita COVID-19 yang terus bertambah membuat pemerintah semakin gencar dalam mensosialisasikan penggunaan masker. Razia masker pun saat ini masih terus dilakukan. Hal ini dilakukan guna mencegah penularan virus.
Tak hanya di tempat umum saja, banyak orang yang juga mengenakan masker saat mereka berada di dalam mobil. Namun perlukah demikian?
Baca juga: Catat, Ini 3 Standar SNI terkait Masker Kain yang Tepat untuk Cegah COVID-19
Perlukah menggunakan masker saat kita sendirian di dalam mobil?
Dilansir dari Cleveland Clinic, jika kamu berada di dalam mobil sendirian, sebenarnya risiko penularan COVID-19 sangat rendah. Ini membuatmu tidak perlu menggunakan masker. Namun, itu hanya berlaku ketika kamu tidak menurunkan kaca mobil.
Jika kamu menurunkan kaca mobil, kamu harus menggunakan masker. Meskipun demikian, dr. Anandika Pawitri, mengatakan bahwa tidak ada salahnya jika kita tetap menggunakan masker saat berkendara seorang diri.
“Saat di mobil kita tidak tahu, misalnya ada kejadian tiba-tiba harus buka kaca mobil. Lalu, karena tidak pakai masker, jadi lupa berkontak tanpa perlindungan” ujarnya, seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Ia juga menambahkan ketika pengemudi ataupun penumpang membuka kaca, meski tidak ada orang lain di dekatnya, tetap ada potensi virus yang pada akhirnya bisa masuk dan menimbulkan infeksi. Penggunaan masker sendiri digunakan untuk mencegah risiko semacam ini.
Situasi penggunaan masker di dalam mobil
Risiko penularan COVID-19 ketika berada seorang diri di dalam mobil memang rendah, namun penggunaan masker di dalam mobil sangat penting jika kamu mengalami situasi di bawah ini:
- Jika kamu berada di dalam mobil bersama orang yang tidak tinggal serumah. Dalam hal ini, sebaiknya hindarilah menggunakan AC, akan lebih aman jika kamu membuka jendela mobil untuk sirkulasi udara.
- Jika kamu sakit dan ada orang lain di dalam mobil.
Tak hanya itu penggunaan masker pun penting jika:
- Kamu berpergian dalam jarak dekat antara perhentian (misalnya saja halte bus)
- Gunakan masker jika kamu berpergian dengan kendaraan umum
- Penggunaan masker wajib jika berada di tempat umum
Menggunakan masker saat mengemudi dapat mengurangi bidang penglihatan, maka dari itu selalu pastikan ya menggunakan masker dengan benar. Masker harus menutupi hidung dan mulut tanpa menghalangi jangkauan penglihatanmu.
Manfaat menggunakan masker saat di dalam mobil
Ketika berada di dalam mobil bersama dengan orang yang tidak tinggal serumah, penggunaan masker digunakan untuk:
Mencegah penularan virus
Menggunakan masker dapat mengurangi risiko penyebaran virus ke orang lain. Tak hanya itu, penggunaan masker juga mencegah penyebaran virus lebih lanjut dari seseorang yang terinfeksi tanpa gejala.
Menawarkan perlindungan efektif saat menjaga jarak tidak memungkinkan
Ketika berada di dalam mobil, sangat sulit untuk menjaga jarak. Dalam kasus ini, penggunaan masker juga dimaksudkan untuk mencegah penularan COVID-19 saat berada di dalam mobil.
Kamu juga harus selalu mencuci tangan, mendisinfeksi permukaan yang disentuh, serta menghindari menyentuh wajah.
Mencegah mikrodroplet di udara
Menghembuskan napas, bersin, batuk, atau bahkan berbicara dapat membuat kita melepaskan mikrodroplet ke udara. Seseorang yang menggunakan masker dapat lebih sedikit melepaskan partikel di udara.
Masker juga dapat melindungi pemakai menghindari menghirup kuman yang yang dilepaskan oleh droplet tersebut dari orang lain.
Mengurangi peluang tertular COVID-19
Studi yang diterbitkan oleh The Lancet, menemukan bahwa memakai masker dapat mengurangi penularan COVID-19 dari 17 persen menjadi 3 persen.
Penggunaan masker sebagai bentuk pencegahan penularan penyakit di dalam kendaraan pribadi boleh saja dilakukan, terutama bila kamu bersama orang lain. Matikan AC dan bukalah kaca selama 5 menit agar dapat terjadi pertukaran udara.
Adakah risiko kesehatan menggunakan masker?
Menggunakan masker sebenarnya tidak menimbulkan bahaya kesehatan. Namun, Centers for Disease Control and Prevention, tidak merekomendasikan penggunaan masker pada beberapa situasi, seperti:
- Anak-anak yang berusia di bawah 2 tahun
- Seseorang yang kesulitan bernapas
- Seseorang yang tidak sadarkan diri, tidak mampu, atau bahkan tidak dapat melepas masker tanpa bantuan
Di daerah penyebaran COVID-19, para ahli kesehatan setuju bahwa memakai masker atau penutup wajah lainnya, seperti face shield dapat membantu mengurangi risiko penyebaran virus ketika orang-orang tidak dapat menjaga jarak sejauh 6 kaki.
Bahan yang direkomendasikan untuk masker jika dipakai dengan benar tidak akan menghambat pernapasan. Sesak napas adalah tanda bahwa tubuhmu kekurangan oksigen, atau yang dikenal sebagai hipoksia.
Dilansir dari BBC.com, Prof Keith Neal, pakar penyakit menular mengatakan bahwa masker medis atau masker kain tidak akan menyebabkan hipoksia.
Saat menggunakan masker, pastikan ukurannya pas yang menutupi hidung dan sampai dagu. Jangan gunakan kembali masker sekali pakai dan sebaiknya selalu gantilah masker ketika lembap.
Tak hanya itu, ketika kamu berada di luar rumah, sebaiknya hindarilah menyentuh masker ya. Ini dimaksudkan untuk menghindari kontaminasi.
Jika kamu menyentuh permukaan luar masker, pastikan selalu mencuci tangan dengan air dan sabun selama 20 detik. Atau jika air dan sabun tidak tersedia, kamu dapat menggunakan pembersih berbasis alkohol.
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!