Share This Article
Menyebarnya virus COVID-19 saat ini tentu menjadi permasalahan terbesar di dunia yang harus segera diatasi. Belakangan ramai dibicarakan soal efektivitas vaksin Pfizer yang mencapai 90 persen.
Yuk simak dulu ulasan lengkap tentang vaksin Pfizer berikut ini!
Fakta tentang vaksin Pfizer
Dilansir BBC News, vaksin COVID-19 buatan Pfizer dan BioNTech adalah vaksin pertama yang dinyatakan sukses dalam uji klinis fase III. Efektivitas vaksin ini diklaim mencapai 90 persen.
Vaksin Pfizerini berbasis di Amerika Serikat dan diharapkan mendapat Emergency Use Authorization (EUA) di Amerika Serikat dalam beberapa pekan ke depan. Vaksin ini teruji untuk usia 16-85 tahun.
Namun Pfizer dan Biontech tidak mengumumkan bahwa vaksin ini alias injeksi khusus untuk COVID-19 mencapai kesuksesan dalam analisis sementara pertama dari studi tahap awal.
Bisa dibilang vaksin inilah yang menjadi kandidat vaksin berbasis mRNA, BNT162b2, terhadap SARS-CoV-2 tidak menunjukkan bukti kemanjuran alias kekuatan yang kuat terhadap COVID-19 di dalam tubuh peserta.
Berikut ini deretan fakta tentang vaksin Pfizer:
Jenis vaksin
Perlu kamu ketahui bahwa vaksin COVID-19 yang dinamakan BNT162b2 ini berbasis teknologi messenger RNA (mRNA). Menggunakan gen sintetis yang lebih mudah diciptakan, sehingga bisa diproduksi lebih cepat dibanding teknologi biasa.
Cara kerja
Pada umumnya vaksin dibuat dari virus atau patogen yang tidak aktif atau dilemahkan. Lalu virus yang tidak aktif ini tidak menyebabkan sakit tetapi mengajari sistem imun untuk memberikan respons perlawanan.
Namun berbeda dengan vaksin yang dikembangkan Pfizer-BioNTech ini. Dengan mRNA, tubuh tidak disuntik virus mati maupun dilemahkan, melainkan disuntik kode genetik dari virus tersebut. Hasilnya, tubuh akan memproduksi protein yang merangsang respons imun.
Benarkah 90 persen efektif cegah COVID-19?
Jadi, arti dari klaim 90 persen efektif yaitu data yang tersedia saat ini merupakan analisis interim yang dilakukan terhadap 94 partisipan. Kurang dari 9 di antaranya mengalami gejala COVID-19 setelah diberi vaksin.
Meski baru temuan awal, angka 90 persen ini mengejutkan karena selama ini para ilmuwan memperkirakan efektivitas vaksin COVID-19 tidak akan lebih dari 70 persen.
Uji klinis masih berjalan dan para pakar dari Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat masih akan mengamati lebih banyak data untuk memastikan keamanannya.
Fungsi vaksin
Dikutip dari Business Insider, analisis ini belum menguji apakah vaksin tersebut juga mencegah infeksi asimptomatis atau tanpa gejala. Partisipan dites hanya ketika bergejala. Belum bisa dipastikan seberapa efektif vaksin mencegah seseorang jadi carrier asimptomatis.
Baca juga: Ternyata Tidak Sama, Ini Bedanya Imunisasi dan Vaksinasi
Kapan vaksin bisa digunakan?
Jangan terlalu bersemangat, pasalnya hingga saat ini uji klinis untuk vaksin Pfizer belum selesai. Tapi tahapan uji klinis dari vaksin ini sudah mencapai uji klinis fase 3 yaitu tahapan analisis interim, atau analisis data hasil uji klinis yang dilakukan sebelum uji klinis sebenarnya selesai.
Melihat perkembangan uji klinis dari vaksin Pfizer ini, bisa dikatakan mulai akan diizinkan pemakaiannya sebentar lagi setelah masa pemantau untuk efek samping dan keamanan minimal diperkirakan akan selesai pada minggu ketiga November 2020.
Namun, sayangnya hingga sampai saat ini belum ada pemberitahuan resmi mengenai kapan vaksin sudah bisa digunakan oleh publik.
Apakah anak kecil dan lansia aman memakai vaksin ini?
Sampai dengan hari ini ternyata belum ada kabar resmi mengenai hasil penelitian yang menyatakan apakah vaksin ini aman dan juga efektif bekerja, terutama untuk mereka yang sudah berusia 65 tahun ke atas dan untuk anak-anak yang masih dalam kategori balita.
Penelitian dan uji coba yang dilakukan untuk relawan masih dalam kategori usia 18 tahun ke atas, 16 tahun dan 12 tahun.
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!