Share This Article
Belum lama ini eucalyptus menjadi populer karena dikabarkan dapat menangkal virus corona. Tumbuhan ini diklaim mampu mematikan virus corona.
Namun, apakah benar demikian? Yuk, cari tahu lebih lanjut mengenai eucalyptus agar kamu dapat menyimpulkan secara bijak dalam penggunaannya!
Apa itu eucalyptus?
Eucalyptus merupakan pohon cemara yang memiliki beberapa manfaat, termasuk dijadikan sebagai bahan dasar obat atau dijadikan minyak.
Tanaman ini berasal dari Australia, meskipun begitu eucalyptus kini banyak tumbuh di berbagai wilayah dunia.
Baca juga: Benarkah Vitamin D Bisa Turunkan Risiko Terkena Virus Corona?
Bagaimana cara pengolahannya?
Daun eucalyptus dapat dijadikan minyak esensial untuk pengguna topikal dan inhalasi. Daun dikeringkan, kemudian dihancurkan untuk melepaskan minyak esensial.
Kemudian setelah minyak diekstraksi, minyak esensial yang dihasilkan dari daun eucalyptus harus diencerkan sebelum dapat digunakan sebagai obat.
Manfaat ekstrak eucalyptus bagi kesehatan
Seperti dijelaskan sebelumnya, eucalyptus atau minyak kayu putih ini dapat dijadikan sebagai obat dan tentunya memiliki banyak manfaat yang terkandung di dalamnya. Apa saja manfaatnya?
Tinggi antioksidan
Teh yang dibuat dari eucalyptus atau kayu putih mengandung flavonoid tinggi yang merupakan antioksidan dan dapat menurunkan risiko kanker tertentu, penyakit jantung, dan demensia.
Meredakan gejala pilek
Eucalyptus mengandung senyawa yang disebut eucalyptol, yang telah ditemukan untuk mengurangi hidung tersumbat, frekuensi batuk, dan sakit kepala.
Mengobati kulit kering
Ekstrak daun eucalyptus telah terbukti meningkatkan produksi ceramide di kulit yang dapat meningkatkan kulit kering dan ketombe.
Bahan alami penolak serangga
Eucalyptus mengandung senyawa yang telah terbukti mampu mengusir nyamuk dan serangga menggigit lainnya.
Benarkah eucalyptus dapat menangkal virus corona?
Daun eucalyptus yang di ekstrak menjadi minyak esensial ini merupakan cairan tidak berwarna dengan memiliki aroma yang kuat, manis dan mengandung 1,8-cineole yang juga dikenal sebagai eucalyptol.
Daunnya pun juga mengandung flavonoid dan tanin. Flavonoid sendiri adalah antioksidan nabati dan tanin dapat membantu mengurangi peradangan.
Kandungan senyawa 1,8-cineole atau eucalpytol inilah yang disebut-sebut dapat menangkal atau menghambat perkembangbiakan virus corona. Namun, hal ini belum dapat dibuktikan secara ilmiah dalam skala besar. Untuk memastikannya, diperlukan penelitian lebih lanjut.
Pantau perkembangan situasi pandemi di Indonesia melalui situs resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.