Share This Article
Meskipun COVID-19 dapat menyebar dengan mudah antar manusia, tapi data menunjukkan sangat sedikit anak yang didiagnosis dengan COVID-19. Terdapat 9 bayi terinfeksi virus ini dari 8 Desember 2019 hingga 6 Februari 2020 di Tiongkok. Ada kemungkinan anak-anak memiliki risiko lebih rendah untuk menunjukkan gejalanya. Sangat sedikit anak-anak yang terinfeksi dengan virus corona ini. Gejala COVID-19 yang dialami pada anak lebih ringan daripada orang dewasa.
Mengapa kasus COVID-19 rendah pada anak-anak?
Menurut para ahli kesehatan, jumlah kasus yang rendah di antara anak-anak adalah hal baik. Hal ini karena anak-anak cenderung lebih sering mencuci tangan, menutup mulut, dan menahan diri dari menyentuh orang, di mana perilaku-perilaku ini dapat menyebarkan kuman. Hal ini bisa menekan mewabahnya virus penyebab COVID-19.
Sebaliknya, kebanyakan orang yang terinfeksi COVID-19 berusia antara 49 hingga 56 tahun. Sebagian besar pasien juga memiliki riwayat penyakit kronis yang sebelumnya sudah ada seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit kardiovaskular, sehingga tingkat keparahan penyakit tergantung pada kesehatan secara keseluruhan orang tersebut.
Bagaimana gejala COVID-19 pada anak?
Tidak jauh berbeda dengan orang dewasa, gejala yang timbul dapat berupa demam, batuk, dan sesak nafas. Pada kasus yang lebih parah, infeksi bisa menyebabkan pneumonia atau kesulitan bernafas.
Untuk itu, perlu waspada jika ada riwayat bepergian atau kontak erat dengan orang yang bepergian dari daerah terjangkit COVID-19 selama 14 hari terakhir.
Cegah anak-anak jadi korban COVID-19
Meski kasus positif COVID-19 pada anak-anak angkanya masih sangat rendah, namun ini tidak boleh membuat kita para orang dewasa santai apalagi sampai mengabaikan upaya pencegahan.
Apa yang bisa kita lakukan untuk mencegah agar anak tidak tertular COVID-19?
- Sering mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir selama 20 detik atau antiseptik berbasis alkohol
- Melakukan etika bersin dan batuk yang benar, yaitu menutup mulut dan hidung dengan siku atau jaringan tertekuk saat bersin dan batuk. Gunakan masker medis jika ada gejala batuk dan bersin, jangan lupa membuang masker bekas ke tempat sampah.
- Hindari kontak erat dengan siapa pun yang memiliki gejala pilek atau flu
- Menjaga pola makan yang sehat
- Segera kunjungi puskesmas terdekat jika anak kamu mengalami demam, batuk, atau kesulitan bernafas
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!