Share This Article
Pandemi COVID-19 sudah berdampak dan memengaruhi banyak orang di muka bumi. Tidak cuma pasien, tapi juga berdampak pada tenaga kesehatan alias nakes yang menangani kasus COVID-19. Kamu yang sehat tentu banyak yang bisa dilakukan untuk membantu tenaga medis.
Pemerintah setiap harinya serius menangani wabah ini secepat mungkin. Kebijakan-kebijakan untuk membatasi pergerakan masyarakat sekaligus insentif ekonomi untuk mereka yang terdampak terus dilakukan.
Selain meredam peningkatan kasus-kasus baru COVID-19 setiap harinya, langkah dan kebijakan yang diambil juga diharapkan bisa membantu mengurangi beban kerja nakes.
Baca Juga: 7 Sayuran untuk Penderita Diabetes: Dari Bayam sampai Kale
Ancaman COVID-19 bagi tenaga medis
Tenaga kesehatan setiap saat harus menghadapi berbagai gelombang pasien yang memiliki gejala atau positif COVID-19. Risiko yang dihadapi jelas banget, yaitu tertular virus corona di tengah-tengah kewajiban mereka menangani para pasien.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 11 April 2020 mengumumkan ada sekitar 22.000 tenaga kesehatan di 52 negara di dunia yang terinfeksi virus corona. Sayangnya, WHO mengatakan kalau angka tersebut tidak mencerminkan angka karena tidak ada sistem pelaporan khusus untuk infeksi virus corona di kalangan tenaga kesehatan.
Menurut laporan WHO tersebut, infeksi terjadi baik di tempat kerja dan maupun di luar tempat kerja. Paling sering, infeksi terjadi oleh anggota keluarga lainnya yang sudah terinfeksi terlebih dulu.
Keterbatasan alat perlindungan diri (APD) menghadirkan tantangan yang berlipat ganda bagi mereka di garis depan. Selain itu, kelelahan fisik dan mental, juga rasa takut gagal menangani pasien dan kehilangan rekan sejawat menjadi faktor lain yang bisa memperburuk keadaan tenaga kesehatan.
Cara kamu membantu tenaga medis menghadapi COVID-19
Untuk kamu yang tidak bekerja di bidang kesehatan, kamu boleh lho berkontribusi untuk membantu meringankan beban para tenaga kesehatan di masa krisis ini. Setidaknya, ada lima hal yang bisa kamu lakukan sekarang. Apa saja, sih?
1. Membantu tenaga medis menghadapi COVID-19 dengan diam di rumah
Lupakan sejenak nongkrong atau ketemu teman-teman. Sabar dulu dan sebisa mungkin diam di rumah kecuali ada keperluan yang mendesak seperti belanja ke supermarket, pasar, atau bagi sebagian orang yang tetap bekerja. Jangan lupa jaga jarak dengan orang lain, ya.
Untuk kamu yang di rumah, cari aktivitas positif yang kira-kira bisa dilakukan di rumah sekaligus menambah skill dan kemampuan supaya tetap produktif. Teknologi yang ada sekarang memungkinkan banget buat kamu tetap bersosialisasi secara digital kok.
Diam di rumah menjaga biar tidak banyak yang tertular dan lonjakan kasus tetap rendah. Dengan begitu, orang-orang tidak berbondong-bondong datang ke rumah sakit dan membuat tenaga kesehatan yang bekerja kewalahan dan fasilitas rumah sakit tetap tersedia.
2. Menyumbang kebutuhan tenaga kesehatan
Belakangan ini, kamu pasti banyak melihat di media sosial ajakan-ajakan untuk menyumbang dan membantu tenaga kesehatan, terutama APD. APD yang sulit diakses oleh banyak tenaga kesehatan menjadi barang yang sangat berharga.
Untuk itu, kamu bisa banget membantu menyediakan kebutuhan tenaga kesehatan dengan berbagai cara dan kanal penyaluran. Sudah banyak lembaga-lembaga atau kelompok yang membuka donasi dan menyalurkannya untuk tenaga kesehatan.
Oh iya, kamu juga bisa loh mengorganisir sendiri pengumpulan bantuan bareng teman-teman, atau dari organisasi kamu. Di saat-saat seperti ini, bantuan bagi tenaga kesehatan amat sangat dibutuhkan untuk mengurangi beban di pundak mereka.
3. Membantu tenaga medis dengan tidak menimbun atau menyimpan APD
APD adalah peralatan penting yang dibutuhkan tenaga kesehatan untuk menghadapi wabah penyakit seperti COVID-19. Menurut WHO, APD yang dibutuhkan tenaga kesehatan antara lain pakaian lengan panjang, masker medis, perlindungan mata, dan sarung tangan.
Nah, untuk non-tenaga kesehatan, kamu sebetulnya tidak butuh APD untuk perlindungan diri untuk proteksi sehari-hari kok. Biarkan APD diakses sebanyak-banyaknya sama tenaga kesehatan yang membutuhkan.
Kalau kamu memang harus keluar rumah untuk beraktivitas, cukup pakai masker biasa (tidak usah masker N95, loh) dengan baik dan benar. Jangan lupa terapkan gaya hidup bersih dan sehat. Cuci tangan selama 20 detik dengan rutin ya!
4. Jangan menstigma
Untuk setiap risiko yang mereka hadapi, sudah sepantasnya masyarakat melakukan yang terbaik untuk tidak memberikan stigma negatif untuk para tenaga kesehatan. Pertaruhan mereka menghadapi pandemi virus yang masih baru layak diacungi jempol.
Kalau ada tetangga, kenalan, atau anggota keluarga yang kerja jadi tenaga kesehatan, kamu bisa memberi dukungan dan bantuan. Bantuannya tidak mesti secara materi, tapi juga secara moral agar tidak hanya kesehatan fisik mereka terjaga, tapi juga kesehatan mental.
Baca Juga: Waspada! Gangguan Kesehatan Ini Bisa Muncul Saat Puasa Jika Kamu Tidak Bijak
5. Jujur
Tenaga kesehatan menghadapi ratusan hingga ribuan orang setiap harinya, apalagi di masa pandemi virus corona seperti sekarang. Kalau kamu ketemu tenaga kesehatan dan ditanya soal riwayat perjalanan dan kesehatan, jujurlah.
Ada beberapa kasus di mana tenaga kesehatan ketularan dari pasien yang tidak jujur. Imbasnya, tenaga kesehatan tersebut ikut positif terinfeksi COVID-19. Pasien itu sebelumnya mengaku tidak pernah bepergian ke zona merah ketika ditanya soal riwayat perjalanan.
Tenaga kesehatan di tengah pandemi virus corona seperti sekarang adalah sumber daya yang paling penting dan dibutuhkan di manapun. Jangan biarkan tenaga kesehatan kewalahan dan kerepotan. Makanya, akan sangat berharga kalau kamu bisa membantu, sekecil apapun itu.
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!
Pantau perkembangan situasi pandemi COVID-19 di Indonesia melalui situs resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.