Share This Article
Merayakan hari raya Idul Adha kini sudah tidak bisa dilakukan seperti tahun-tahun sebelumnya, dimana saat ini membutuhkan persiapan untuk melakukannya. Hal tersebut dikarenakan adanya pandemi wabah COVID-19 yang sedang terjadi saat ini.
Meskipun di tengah situasi pandemi, setiap pemeluk agama Muslim tentunya ingin tetap menjalankan ibadah yang khusyuk, karena hari raya ini adalah sebuah hari istimewa.
Agar dapat terlaksana, yuk ikuti juga langkah-langkah kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah untuk memutus rantai penyebaran wabah COVID-19.
Apa saja persiapan untuk melakukan shalat Idul Adha?
Agar bisa terlaksana, kementrian agama pun melakukan persiapan Idul Ada di tengah pandemi dengan cara mengeluarkan surat edaran kepada setiap daerah. Surat tersebut berisi tentang protokol kesehatan yang harus dilaksanakan.
Adapun protokol kesehatan dalam surat edaran pada saat ingin melakukan sholat Idul Adha adalah:
- Menyiapkan petugas untuk melakukan dan mengawasi penerapan protokol kesehatan di area tempat pelaksanaan
- Melakukan pembersihan dan disinfeksi di area tempat pelaksanaan
- Membatasi jumlah pintu/jalur keluar masuk tempat pelaksanaan guna memudahkan penerapan dan pengawasan protokol kesehatan
- Menyediakan fasilitas cuci tangan/sabuh/hand sanitizer di pintu/jalur masuk dan keluar
- Menyediakan alat pengecekan suhu di pintu/jalur masuk. Jika ditemukan jaah dengan suhu >37,5 derajat celcius (dua kali pemeriksaan dengan jarak 5 menit), tidak diperkenankan memasuki area tempat pelaksanaan
- Menerapkan pembatasan jarak dengan memberikan tanda khusus minimal jarak 1 meter
- Mempersingkat pelaksanaan shalat dan khutbah Idul Adha tanpa mengurangi ketentuan syarat dan rukunnya
- Tidak mewadahi sumbangan/sedekah Jemaah dengan menjalankan kotak; karena berpindah-pindah tangan rawan terhadap penularan penyakit
- Penyelenggaraan memberikan himbauan kepada masyarakat tentang protokol kesehatan pelaksanaan shalat Idul Adha
Himbauan untuk masyarakat tersebut meliputi:
- Jemaah dalam kondisi sehat
- Membawa sajadah/alas shalat masing-masing
- Menggunakan masker sejak keluar rumah dan selama berada di area tempat pelaksanaan
- Menjaga kebersihan tangan dengan sering mencuci tangan menggunakan sabut atau hand sanitizer
- Menghindari kontak fisik, seperti bersalaman atau berpelukan
- Menjaga jarak antar Jemaah minimal 1 meter
- Menghimbau untuk tidak mengikuti shalat Idul Adha bagi anak-anak dan warga lanjut usia yang rentan tertular penyakit, serta orang dengan sakit bawaan yang berisiko tinggi terhadap Covid-19
Apa saja persiapan yang dilakukan untuk kurban saat idul adha?
Tidak hanya shalat Idul Adha, protokol kesehatan juga harus diperhatikan pada saat melakukan kurban, di antaranya adalah:
1. Penerapan jaga jarak fisik (physical distancing)
Maksud dari penerapan jaga jarak fisik yang sesuai dengan protokol kesehatan, meliputi:
- Pemotongan hewan kurban dilakukan di area yang memungkinkan penerapan jarak fisik
- Penyelenggaraan mengatur kepadatan di lokasi penyembelihan, hanya dihadiri oleh panitia dan pihak yang berkurban
- Pengaturan jarak antar panitia pada saat melakukan pemotongan, pengulitan, pencacahan, dan pengemasan daging
- Pendistribusian daging hewan kurban dilakukan oleh panitia ke rumah mustahik
2. Penerapan kebersihan personal panitia
Pada poin ini, panitia diwajibkan untuk mengetahui kelayakan dalam melakukan kegiatan kurban. Hal-hal yang harus diperhatikan sesuai dengan protokol kesehatan, seperti:
- Pemeriksaan kesehatan awal, yaitu melakukan pengukuran suhu tubuh di setiap pintu/jalur masuk tempat penyembelihan dengan alat pengukur suhu oleh petugas
- Panitia yang berada di area penyembelihan dan penanganan daging, tulang, serta jeroan harus dibedakan
- Setiap panitia yang melakukan penyembeliha, pengulitan, pencacahan, pengemasan, dan pendisribusian daging hewan harus mengguakan masker, pakaian lengan panjang, dan sarung tangan selama di area penyembelihan
- Penyelenggara hendaklah selalu mengedukasi para panitia agar tidak menyentuh mata, hidung, mulut, dan telinga, serta sering mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer
- Panitia menghindari berjabat tangan atau kontak langsung, serta memperhatikan etika batuk/bersin/meludah
- Panitia yang berada di area penyembelihan harus segera membersihkan diri (mandi) sebelum bertemu keluarga
3. Penerapan kebersihan alat
Alat-alat yang digunakan untuk kurban juga harus diperhatikan kebersihannya, hal yang harus dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan meliputi:
- Melakukan pembersihan dan disinfeksi seluruh peralatan sebelum dan sesudah digunakan, serta membersihkan area dan peralatan setelah selurut prosesi penyembelihan selesai dilaksanakan
- Menerapkan sistem satu orang satu alat. Jika pada kondisi tertentu seorang panitia harus menggunakan alat lain maka harus dilakukan disinfeksi sebelum digunakan
Baca Juga: COVID-19 Bisa Memicu Kerusakan Jantung, Benar atau Tidak Ya?
Adakah daerah yang terlarang?
Persyaratan protokol kesehatan wajib dilakukan saat melaksanakan kegiatan Idul Adha. Namun, mungkin ada beberapa daerah yang masih belum bisa melaksanakan kegiatan Idul Adha. Daerah tersebut adalah daerah yang merupakan zona merah, di mana kasus positif Covid-19 masih tinggi.
Seperti yang dikatakan oleh Menteri Agama, Fachrul Razi “kecuali di tempat-tempat yang memang pemerintah daerah setempat atau gugus tugas setempat tidak membenarkan karena memang masih terjangkit wabah yang sangat parah”.
Mungkin hari raya kali ini terasa berbeda, namun patuhi protokol kesehatan yang telah diberlakukan untuk kebaikan dan kesehatan kamu dan orang-orang di sekitar kamu, ya.
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!