Share This Article
Pada umumnya ketika seseorang mengalami penyakit usus buntu, dokter akan mengambil tindakan operasi. Namun dipercaya bahwa penyakit usus buntu juga bisa diatasi tanpa operasi.
Benarkah demikian? Yuk simak penjelasannya!
Apa itu usus buntu?
Usus buntu itu adalah organ berbentuk kantung kecil dan tipis, berukuran 5-10 cm yang terhubung dengan usus besar. Namun perlu kamu ketahui bahwa organ ini dapat mengalami peradangan dan biasanya disebut penyakit usus buntu.
Dilansir Web MD, radang usus buntu adalah peradangan pada usus buntu. Ini adalah keadaan darurat yang membutuhkan pembedahan sesegera mungkin untuk mengangkat usus buntu.
Jika tidak segera diobati, radang usus buntu dapat menyebabkan kantong usus buntu tersebut pecah. Tentu saja hal tersebut dapat menyebabkan bakteri tumpah ke rongga perut, dan akan terjadi komplikasi penyakit, terkadang hingga berakibat fatal.
Penyebab usus buntu
Melansir penjelasan Healthline, hingga saat ini penyebab pasti usus buntu atau apendisitis ini masih tidak diketahui. Penyakit itu dipercaya berkembang ketika bagian dari usus buntu menjadi terhalang atau tersumbat. Banyak hal yang berpotensi menghalangi usus buntu, yaitu:
- Penumpukan feses yang mengeras
- Folikel limfoid membesar
- Cacingan
- Cedera traumatis
- Tumor
Saat usus buntu tersumbat, bakteri dapat berkembang biak di dalamnya. Hal ini dapat menyebabkan pembentukan nanah dan pembengkakan, yang membuat perut kamu akan merasakan sakit yang luar biasa.
Baca juga: Yuk, Kenali Perbedaan Usus Buntu dan Batu Ginjal Berikut Ini
Benarkah penyakit usus buntu bisa diatasi tanpa operasi?
Menurut penjelasan dari laman Health Essentials, Amerika Serikat melakukan sebuah penelitian terhadap penderita usus buntu bahwa tidak semua orang yang mengalami penyakit tersebut harus menjalani operasi.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa usus buntu juga bisa diobati hanya dengan antibiotik saja. Pemberian antibiotik untuk mengatasi radang usus buntu aman dilakukan dan ternyata risiko komplikasinya sangat minimal.
Namun perlu diingat bahwa pada kondisi usus buntu parah, dengan organ yang hampir pecah atau mengalami perforasi, operasi haruslah segera dilakukan. Diperlukannya operasi atau tidak sebaiknya sesuai dengan hasil pemeriksaan dokter.
Perlu juga kamu ketahui bahwa saat ini, sudah ada teknologi lebih baru yang dapat membuat operasi usus buntu jadi lebih sederhana, yaitu dengan laparoskopi.
Pada pengobatan usus buntu menggunakan antibiotik, obat tersebut harus diberikan langsung ke pembuluh darah atau disuntikkan melalui intravena selama tiga hari, lalu dilanjutkan dengan antibiotik minum selama tujuh hari.
Ketika dokter memberikan tindakan untuk melakukan perawatan hanya dengan obat antibiotik saja, itu berarti total perawatan yang dijalani mencapai 10 hari.Sementara pada prosedur laparoskopi, pasien hanya perlu menginap di rumah sakit selama satu hari setelah operasi.
Gejala usus buntu
Karena usus buntu berada di bagian kanan bawah perut, gejala yang paling sering dirasakan oleh kebanyakan orang yaitu timbulnya rasa nyeri perut bagian bawah.
Gejala seperti ini sering dimulai sekitar pusar dan kemudian pindah ke sisi kanan bawah. Tak hanya itu saja, gejala lainnya yaitu:
- Mual dan muntah
- Kehilangan selera makan
- Demam ringan
- Diare (setelah beberapa hari)
- Nyeri atau peningkatan buang air kecil
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.