Share This Article
Kacamata virtual reality (VR) selama ini selalu identik sebagai penambah sensasi bermain game. Namun ternyata VR bisa dipakai sebagai pereda nyeri, lho!
Situs kesehatan Healthline menyebut perangkat ini mulai merambah industri kesehatan dengan cepat. Dokter mulai memakai kacamata VR pada pasien dalam perawatan kesehatan yang mereka lakukan.
Pemakaian untuk medis sebelumnya
Tahun 2016, kacamata VR ini dipakai oleh beberapa ibu hamil untuk mengurangi sakit yang mereka rasakan pada saat melahirkan.
Meskipun metode ini pada waktu itu masih merupakan eksperimen, tapi beberapa ibu hamil mengaku tidak sadar telah menghabiskan waktu lebih dari yang mereka kira.
Selain itu, situs kesehatan Healthline menyebut kalau tindakan serupa pernah dilakukan pada pasien yang mengalami luka bakar. Pada pasien diminta untuk memainkan game dengan VR untuk mengurangi rasa sakit dalam proses pergantian perban yang mereka jalani.
Apa kata penelitian?
Kemampuan VR dalam mengurangi nyeri berhasil dibuktikan secara ilmiah dalam sebuah penelitian yang diterbitkan PLOS ONE. Penelitian ini dipimpin oleh Brennan Spiegel, MD, MSHS, direktur Cedars Sinai Health Service Research.
Penelitian dilakukan terhadap 120 orang dewasa yang ada di Cedars-Sinai Medical Center dengan berbagai keluhan penyakit, termasuk masalah ortopedi, penyakit gastrointestinal serta kanker.
Para pasien kemudian dibagi menjadi dua kelompok yang sama-sama diberikan program relaksasi dan meditasi. Bedanya, kelompok pertama menggunakan VR sementara kelompok lainnya menggunakan televisi untuk menjalankan program tersebut.
Hasilnya, kelompok yang menggunakan VR mengalami pengurangan nyeri yang signifikan setelah 21 kali pemakaian dibandingkan kelompok yang hanya menggunakan televisi.
Penemuan penting untuk manajemen nyeri
Apa yang dilakukan oleh Spiegel dan para peneliti lainnya itu merupakan sebuah penemuan penting dalam manajemen nyeri. Dalam keterangannya di laman Cedars-sinai.org, Spiegel menyebut kalau mereka memberikan pembuktian terhadap penelitian-penelitian sebelumnya.
“Penelitian kami memberikan pembuktian bahwa VR dapat menjadi satu metode untuk mereduksi nyeri yang nonaditif serta perawatan tanpa menggunakan obat untuk mereka yang mengalami nyeri dengan berbagai kondisi,” kata Spiegel.
Menurutnya, penggunaan VR ini merupakan perawatan yang berbasis ilmu pengetahuan. VR bukan hanya sekadar mengalihkan pikiran dari nyeri, tapi juga mencegah sinyal nyeri mencapai otak.
“VR menawarkan pada kita suplemen penanganan nyeri tanpa obat untuk manajemen nyeri yang berbasis konvensional,” kata dia.
Kenapa VR bisa mengurangi nyeri?
Meskipun penelitian tersebut tidak menyatakan secara pasti kenapa VR bisa mengurangi rasa nyeri, namun beberapa pakar kesehatan lain menyebut kalau kejadian tersebut dimungkinkan karena VR bisa membuat orang tidak berfokus pada nyeri yang mereka rasakan.
Pain Management Specialist, Dr. Medhat Mikhael dalam pernyataannya pada Healthline menyebut kalau kondisi ini dimungkinkan berdasarkan teori Gate theory of attention.
“Bisa jadi VR mengurangi persepsi nyeri itu sendiri, dengan menyerap dan membelokan fokus terhadap nyeri yang dirasakan oleh pasien,” ucap Dr. Medhat dalam laman tersebut.
Hal ini sangat mungkin terjadi karena ketika setiap orang masuk dalam pengalaman yang yang ditawarkan VR, maka tubuh mereka tidak akan merespons sinyal lain, termasuk nyeri yang tadinya mereka rasakan.
Masih belum meyakinkan?
Masih ada beberapa hal yang perlu dijawab agar penggunaan VR untuk manajemen nyeri ini dapat meyakinkan. Di antaranya adalah memastikan efek VR pada berbagai tipe operasi dan potensi pengobatan yang ditawarkan VR.
“Lalu juga bagaimana VR dapat meningkatkan fungsi, penyembuhan pascaoperasi serta mengurani penggunaan obat pereda nyeri jangka panjang,” ucap pain managemen specialist di Stanford Health Care, Dr. Beth Darnall, sebagaimana dilansir Healthline.
Selain itu, karena dalam penelitian disebutkan VR yang digunakan adalah Samsung Gear Oculus headset, maka diperlukan juga penelitian lebih lanjut menggunakan tipe VR lainnya. Tidak lupa juga perlu diteliti kemungkinan kepribadian tertentu yang tidak merespons metode ini.
Jika penelitian lebih lanjut dapat membuktikan kalau VR dapat membantu individu dalam membuat manajemen nyeri dan pengobatan tradisional lainnya jadi lebih baik, maka bukan tidak mungkin pengeluaran untuk penanganan nyeri dapat lebih dikurangi.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter kami yang sedia 24/7 di Good Doctor, ya! Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!