Share This Article
Gejala pneumonia bisa muncul secara ringan hingga parah bahkan mengancam jiwa penderitanya. Umumnya, penyakit ini paling serius terjadi pada bayi dan anak kecil, serta orang dewasa yang berusia di atas 65 tahun.
Pneumonia disebabkan oleh kuman yang mudah menular sehingga bisa menyebabkan perpindahan infeksi pada orang lain. Nah, untuk mengetahui gejala pneumonia lebih lanjut yuk simak penjelasan berikut.
Baca juga: Piramida Makanan Sehat: Panduan yang Bisa Diikuti untuk Mencapai Gizi Seimbang
Apa saja gejala pneumonia secara umum?
Dilansir Web MD, seseorang yang terkena pneumonia berarti mengalami infeksi di paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, dan kuman lainnya. Pneumonia virus dan bakteri dapat menyebar ke orang lain karena menghirup droplet dari penderita yang bersin atau batuk.
Sementara itu, pneumonia yang disebabkan oleh jamur dapat tertular dari lingkungan dan tidak bisa menyebar dari orang ke orang.
Gejala umum penyakit pneumonia antara lain demam tinggi, batuk berlendir kehijauan, menggigil, nyeri dada, dan detak jantung cepat.
Nah, gejala pneumonia juga bisa dibedakan berdasarkan penyebabnya, yakni sebagai berikut:
1. Pneumonia bakteri
Bakteri menyebabkan sebagian besar kasus pneumonia yang didapatkan dari komunitas pada orang dewasa. Pneumonia bisa terjadi ketika seseorang yang terinfeksi batuk dan bersin.
Droplet berisi bakteri akan bertahan di udara di mana kamu bisa menghirupnya ke dalam hidung atau mulut.
Jika kamu memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, kemungkinan terkena pneumonia akan lebih tinggi. Tak hanya itu, penyakit ini berisiko tinggi diderita oleh orang yang memiliki kondisi medis serius seperti asma, emfisema, atau penyakit jantung.
Pneumonia akibat bakteri biasanya ditandai dengan batuk yang mengeluarkan lendir, demam tinggi, napas cepat, sesak napas, nyeri dada, hingga kelelahan dan akan memberat dalam 1-2 dari berikutnya. Penyakit jenis ini bisa diobati dengan antibiotik.
Antibiotik juga mungkin diberikan melalui pembuluh darah atau infus, jika gejala yang kamu rasakan berat biasanya dokter akan melakukan perawatan di rumah sakit.
2. Pneumonia virus
Pneumonia jenis ini diakibatkan oleh virus. Beberapa gejala yang umumnya dirasakan antara lain demam, panas dingin, batuk kering yang disertai dengan lendir, hidung tersumbat, sakit kepala, kelelahan. Perlu diketahui, pneumonia virus tidak bisa disembuhkan dengan menggunakan antibiotik.
Perawatan biasanya tergantung pada jenis gejala yang kamu alami. Misalnya, jika penderita pneumonia memiliki riwayat asma atau emfisema maka akan memerlukan perawatan untuk membantu pernapasan.
Minumlah cairan lebih banyak untuk membantu mengencerkan lendir di dada. Sementara itu, untuk meredakan rasa sakit dan menurunkan demam maka dokter mungkin menyarankan konsumsi asetaminofen atau obat anti inflamasi non-steroid atau NSAID.
3. Pneumonia jamur
Meski kurang umum, namun jamur juga bisa menyebabkan munculnya gejala pneumonia. Pneumonia jamur tidak akan menginfeksi seseorang yang sehat, melainkan lebih tinggi tertular pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Sistem kekebalan tubuh bisa melemah karena transplantasi organ, kemoterapi untuk kanker, mengonsumsi obat untuk autoimun, dan menderita HIV. Nah, seseorang yang terkena pneumonia jamur akan terinfeksi dengan menghirup partikel jamur atau disebut juga spora jamur.
Beberapa orang dalam pekerjaan tertentu lebih mungkin terinfeksi penyakit ini, seperti peternak, penata taman atau tukang kebun, dan anggota militer atau pekerja konstruksi. Gejala pneumonia jamur mirip dengan jenis lainnya, yakni demam, batuk dan batuk.
Pencegahan terhadap gejala pneumonia yang bisa dilakukan
Dalam banyak kasus, pneumonia dapat dicegah dengan berbagai cara. Kamu bisa mendapatkan vaksinasi. Nah, beberapa jenis vaksin yang biasa diberikan, yakni prevenar-13 dan pneumovax-23.
Kedua vaksin ini bisa membantu melindungi dari pneumonia dan meningitis yang disebabkan oleh bakteri pneumokokus.
Beberapa pencegahan lain yang dapat membantu mengatasi penyakit pneumonia yakni menjaga kebersihan dengan baik seperti mencuci tangan dengan sabun, hentikan kebiasaan merokok, olah raga dan jaga sistem kekebalan tetap kuat.
Baca juga: Sifilis pada Wanita: Penyebab Umum, Gejala, hingga Cara Pengobatannya
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!