Share This Article
Kuku merupakan salah satu bagian tubuh yang mungkin kurang mendapatkan perhatian. Padahal jika kebersihannya kurang terjaga, kuku rawan terserang infeksi jamur kuku lho.
Infeksi kuku ini bisa membuat penampilan dan bahkan menimbulkan bau tidak sedap. Yang ujungnya bisa pengaruhi kepercayaan diri.
Untuk mengetahui seluk beluk infeksi jamur ini mulai dari gejala, penyebab, hingga cara mengatasinya, langsung saja simak ulasan berikut ini.
Mengenal jamur kuku
Jamur kuku adalah infeksi jamur yang terjadi pada kuku baik di jari tangan maupun jari kaki. Infeksi ini dalam dunia medis disebut dengan istilah onychomycosis.
Onychomycosis ini bisa disebabkan berbagai jenis jamur, umumnya adalah jamur dermatophyte. Kondisi kuku yang kerap lembab serta hangat membuatnya jadi tempat yang nyaman bagi jamur tumbuh.
Infeksi jamur ini bisa terjadi karena adanya pertumbuhan berlebih jamur di bawah kuku, di dalam kuku, maupun di permukaan kuku.
Infeksi jamur ini lebih sering menyerang kuku di jari kaki. Sebab penggunaan alas kaki seperti sepatu bisa membuat kuku dalam kondisi kuku lembab.
baca juga : Penyakit Rematik: Pahami Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Gejala atau tanda
Tanda yang muncul bisa berbeda di tiap orang, tergantung dari tingkat keparahan infeksi yang terjadi. Berikut beberapa tanda yang harus kamu ketahui:
- Kuku yang menebal.
- Perubahan warna pada kuku, seperti berubah menjadi keputihan, kekuningan, hingga kecoklatan.
- Kuku menjadi rapuh dan juga kasar.
- Bentuk kuku yang berubah jadi tidak normal.
- Munculnya warna gelap karena adanya penumpukan kotoran di bawah kuku.
- Timbulnya bau tidak sedap.
Terkadang infeksi jamur ini juga bisa timbulkan rasa sakit pada penderitanya. Selain itu, ketika jamur menumpuk di bawah kuku, infeksinya bisa menyebabkan kuku mengendur dan lepas dari kulit.
Siapa rentan dengan infeksi jamur ini?
Infeksi jamur ini bisa menyerang siapa saja, utamanya golongan orang-orang di bawah ini:
- Penderita diabetes.
- Mengidap penyakit yang menyebabkan buruknya sirkulasi darah.
- Usia di atas 65 tahun.
- Menggunakan kuku palsu.
- Berenang di kolam umum.
- Memiliki luka pada bagian kuku atau luka di kulit sekitar kuku.
- Kuku tangan maupun kaki lembab dalam waktu lama.
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah.
- Menggunakan sepatu yang menutup bagian jari.
Infeksi jamur ini lebih rentan terhadap laki-laki ketimbang perempuan. Bagi kamu yang punya keluarga dengan riwayat infeksi ini, maka kamu juga berisiko tinggi untuk mengalami hal serupa.
Apakah jamur kuku menular?
Jika kamu berkontak langsung, artinya menyentuh kuku orang lain yang mengalami infeksi jamur maka kamu bisa saja mengalami infeksi serupa kedepannya.
Selain itu, infeksi ini juga menular melalui penggunaan barang yang sama secara bergantian. Seperti gunting kuku atau peralatan pedicure. Jadi jangan pernah menggunakan gunting kuku secara bersamaan dengan orang lain.
Selain itu, jika kamu ingin melakukan perawatan kuku di salon kecantikan jangan lupa untuk menanyakan bagaimana prosedur mereka dalam membersihkan alat pedicure untuk cegah penularan infeksi.
Cara mengatasi
Perawatan bagi infeksi jamur ini berbeda-beda tergantung dari jamur apa yang menjadi penyebabnya dan seberapa parah infeksi yang terjadi.
Namun umumnya, ada 4 metode perawatan yang biasanya disarankan oleh dokter. Berikut beberapa diantaranya:
- Penggunaan krim atau salep oles pada bagian kuku yang mengalami infeksi. Mulai dari terbinafine (Lamisil), itraconazole (Sporanox), fluconazole (Diflucan), atau griseofulvin (Gris-PEG).
- Prosedur pernis pada kuku yang terinfeksi.
- Konsumsi obat antijamur yang diresepkan.
- Prosedur laser untuk menghilangkan area yang rusak pada kuku atau kulit.
Pada beberapa kasus, dokter juga bisa menyarankan pengangkatan bagian kuku yang terinfeksi dari kulit apabila infeksi yang terjadi sudah parah.
Tips atasi jamur kuku di rumah
Jika kamu mengalami beberapa gejala infeksi jamur pada kuku, kamu bisa langsung merawatnya di rumah dengan beberapa bahan khusus.
Namun ini hanya berlaku bagi infeksi di level rendah dan menengah. Jika tidak kunjung membaik setelah melakukan perawatan mandiri maka sebaiknya segera hubungi dokter.
1. Bawang putih
Dilansir dari Healthline, sebuah penelitian pada tahun 2009 menyebut bahwa bawang putih memiliki kandungan antijamur dan juga antimikroba.
Kamu bisa coba untuk mengkompres bagian kuku yang mengalami infeksi menggunakan beberapa siung bawang putih yang sudah dihaluskan selama kurang lebih 30 menit.
Selain itu, kamu juga bisa mengonsumsi suplemen atau kapsul bawang putih untuk membantu penyembuhannya dari dalam. Ikuti saran konsumsi pada label suplemen yang kamu konsumsi.
2. Cuka
Punya cuka di dapur? Kamu juga bisa menggunakannya untuk meredakan gejala infeksi jamur kuku lho. Obat rumahan ini juga tergolong aman untuk dicoba.
Caranya cukup mudah, campurkan cuka dengan air hangat dengan perbandingan 1 banding 2. Setelah itu rendam jari kuku yang terinfeksi kamu selama kurang lebih 20 menit.
3. Obat kumur
Obat kumur seperti Listerine mengandung menthol, thymol, dan eucalyptus yang memiliki kemampuan antibakteri dan juga antijamur.
Ini membuat obat kumur jadi salah satu obat rumahan yang populer untuk atasi jamur. Caranya rendam kuku yang terinfeksi di dalam campuran Listerine selama 30 menit.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!