Share This Article
Tak banyak yang tahu, bahwa jari juga bisa mengalami kelainan akibat dari beberapa gangguan kesehatan tertentu. Salah satunya yakni deformitas leher angsa, yang menyebabkan jari-jari menekuk secara tidak normal.
Kondisi ini bisa terlihat lewat bentuk jari tangan yang menekuk menyerupai lengkungan leher angsa.
Nah, kira-kira apa ya penyebab terjadinya gangguan ini? Sudah saatnya kamu mencari tahu lebih dalam fakta-fakta seputar deformitas leher angsa berikut.
Apa itu deformitas leher angsa?
Deformitas leher angsa (swan neck deformity) adalah sebuah masalah kesehatan yang memengaruhi jari-jari tangan. Ini terjadi ketika beberapa sendi di jari menekuk dalam posisi yang tidak biasa, karena kondisi kesehatan tertentu atau cedera.
Kelainan ini dapat menyebabkan rasa sakit, serta membuatmu tidak bisa menggunakan jari dan tangan secara leluasa.
Dilansir Msdmanuals, istilah deformitas leher angsa sendiri mengacu pada kondisi penekukan (fleksi) dari pangkal jari, pelurusan (ekstensi) dari sendi tengah, dan penekukan (fleksi) dari sendi terluar.
Orang yang menderita kelainan ini, sendi di pangkal jarinya akan menekuk ke dalam, sementara sendi tengahnya melurus, dan sendi terluarnya juga menekuk ke dalam.
Baca juga: Kenali Jenis-jenis Penyakit Autoimun Umum dan Gejala Khasnya
Penyebab deformitas leher angsa
Penyebab umum terjadinya kelainan ini adalah lemahnya otot ligamen di sisi telapak dari sendi tengah jari. Dalam kasus lain, cedera pada tendon yang meluruskan sendi ujung jari juga bisa menjadi penyebab terjadinya deformitas leher angsa.
Kedua faktor tersebut sama-sama bisa disebabkan oleh kecelakaan atau artritis reumatoid. Saat sendi tengah jari meluas, terjadi pergeseran tendon lain ke arah belakang jari yang menyebabkan lebih banyak perluasan dari sendi tengah.
Akibatnya, kemampuan tendon untuk meluruskan sendi ujung menjadi berkurang, dan akhirnya menyebabkan pembengkokan. Adapun penyebab lain yang juga bisa menyebabkan kondisi ini adalah:
- Kejang otot kronis yang disebabkan oleh kerusakan saraf
- Tendon jari pecah
- Ketidaksejajaran dalam penyembuhan patah tulang tengah jari
- Radang sendi lainnya
Bagian-bagian jari yang terkena
Pada dasarnya jari-jari terdiri dari sejumlah komponen yang menyusunnya. Adapun deformitas leher angsa memengaruhi banyak dari komponen-komponen tersebut, termasuk:
- Tiga tulang jari (phalanges)
- Dua sendi interphalangeal, yang berada di atas buku jari
- Tendon
- Ligamen
Kondisi ini dikatakan terjadi ketika dua sendi interphalangeal kamu mengarah ke arah yang tidak wajar dan tidak dapat diluruskan ke posisi datar.
Misalnya, sendi tengah jari mungkin meregang terlalu tinggi, atau mengarah ke atas. Sendi ujung jari juga bisa menekuk, atau mengarah ke bawah yang disebut dengan istilah medis sendi interphalangeal distal.
Siapa yang lebih berisiko terkena deformitas leher angsa?
Ada beberapa kategori orang yang berisiko lebih besar terkena kelainan ini, di antaranya adalah penderita:
- Rheumatoid arthritis (RA)
- Cerebral palsy
- Scleroderma
- Radang sendi psoriatis
- Stroke
- Penyakit Parkinson
- Trauma di tangan
Baca juga: Berbahaya bagi Otak, Penyakit Multiple Sclerosis Wajib Kamu Tahu Gejala, Penyebab dan Pengobatannya
Gejala-gejala yang ditimbulkan
Deformitas leher angsa dapat menyebabkan penderitanya kesulitan menekuk sendi tengah karena letak tendon yang berubah. Sensasi benturan juga bisa terjadi selama membungkukkan jari-jari.
Penting untuk diketahui bahwa gejala deformitas yang terjadi dalam jangka waktu panjang, akan membuat jari menjadi kaku dan menyebabkan cacat permanen.
Penanganan yang dapat dilakukan
Dilansir Assh, ada banyak perawatan yang tersedia untuk menangani kelainan yang satu ini. Jenis perawatannya sendiri dapat bervariasi tergantung pada penyebab utama deformitas dan apakah deformitas bersifat kaku atau tidak.
Salah satu pilihan non-invasif yang tidak melibatkan tindakan pembedahan adalah pemasangan jenis cincin khusus untuk sendi tengah. Cincin ini dapat digunakan untuk membantu memperbaiki posisi jari dan menghentikan terjadinya benturan.
Perawatan bedah pun cukup banyak dan beragam. Biasanya ini dilakukan dengan melibatkan pencegahan ekstensi sendi tengah yang abnormal. Beberapa tindakan juga bisa melibatkan reposisi tendon di sisi sendi tengah.
Jika sendi tengah kaku atau rematik, sendi dapat diganti atau menyatu dalam posisi sedikit bengkok.
Masih memiliki pertanyaan seputar masalah kesehatan lainnya? Silakan chat langsung dengan dokter kami untuk konsultasi. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!