Share This Article
Augmentation mammoplasty atau augmentasi adalah prosedur pembedahan yang bertujuan untuk memperbesar ukuran, bentuk, atau volume payudara.
Pada prosedur ini dokter bedah menempatkan silikon, saline, atau implan payudara komposit alternatif di bawah otot dada atau jaringan payudara. Implan rata-rata bertahan dari 7 hingga 12 tahun.
Tapi apakah prosedur ini termasuk aman untuk kesehatan tubuh perempuan? Berikut ulasannya!
Mengenal implan payudara
Implan payudara adalah prostesis medis yang ditempatkan di dalam payudara untuk menambah, merekonstruksi, atau membuat bentuk fisik payudara.
Ada 3 jenis implan payudara yang sering digunakan di ranah operasi plastik:
1. Saline
Implan jenis saline berisi larutan garam steril dan dibungkus dengan silikon elastomer. Jika implan saline bocor, larutan akan diserap dan dikeluarkan oleh tubuh secara alami.
2. Gel silikon
Implan berisi gel silikon terdiri dari kulit terluar silikon yang diisi dengan gel silikon. Jika implan berisi silikon bocor, gel akan tetap berada di cangkang atau keluar ke kantong implan payudara.
3. Komposit alternatif
Implan jenis ini bisa diisi dengan berbagai bahan seperti polipropilen, minyak kedelai, atau bahan lainnya.
Apakah operasi implan payudara aman?
Jika dilakukan dengan protokol medis yang tepat dan dilakukan oleh dokter profesional maka operasi ini sebenarnya tergolong aman.
Sebenarnya, implan payudara ini bisa dilakukan dengan 2 tujuan berbeda. Pertama, untuk tujuan pengobatan atau rekonstruktif yang biasanya dilakukan oleh para pasien kanker payudara.
Dan kedua adalah tujuan kecantikan atau operasi plastik. Operasi kosmetik payudara dilakukan untuk tujuan estetika.
Baca Juga : Gak Cuma Wajah! Ini 8 Jenis Operasi Plastik Terpopuler di Dunia
Apa kemungkinan komplikasi dari operasi implan payudara?
Seperti halnya operasi lainnya, ada potensi risiko yang harus diperhatikan seperti di bawah ini:
- Infeksi: terjadi bila luka terkontaminasi mikroorganisme, seperti bakteri atau jamur. Sebagian besar infeksi akibat pembedahan muncul dalam beberapa hari hingga seminggu, tetapi infeksi dapat terjadi kapan saja setelah pembedahan. Jika infeksi tidak merespons antibiotik, implan mungkin perlu dilepas.
- Nyeri: dirasakan pada area puting atau payudara
- Payudara asimetri, tidak rata dalam hal ukuran, bentuk, atau ketinggian.
- Kalsifikasi/deposit kalsium yakni benjolan keras di bawah kulit di sekitar implan. Ini bisa disalah artikan sebagai kanker selama mamografi, yang mengakibatkan pembedahan tambahan.
- Hematoma: Pengumpulan darah di dekat lokasi operasi. Dapat menyebabkan bengkak, memar dan nyeri. Hematoma biasanya terjadi segera setelah pembedahan.
- Ptosis: Payudara kendur yang biasanya diakibatkan oleh penuaan normal, kehamilan, atau penurunan berat badan.
- Malposisi: Implan tidak dalam posisi yang benar di payudara. Hal ini dapat terjadi selama operasi atau setelahnya jika implan bergerak atau bergeser dari lokasi aslinya. Pergeseran dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti gravitasi, trauma, atau kontraktur kapsuler.
- Limfedema: Kelenjar getah bening yang membengkak atau membesar
- Ekstrusi: Kulit rusak dan implan muncul melalui kulit.
- Penyembuhan luka tertunda: Tempat sayatan gagal sembuh secara normal atau membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh.
- Deflasi: Kebocoran larutan air asin (garam) dari implan payudara berisi garam, sering kali karena kebocoran katup atau robekan atau luka pada cangkang implan (pecah), dengan runtuhnya implan sebagian atau seluruhnya.
Baca Juga: Yuk, Kenali Lebih Jauh, 7 Efek Samping Tanam Benang Berikut Ini
Perawatan pasca operasi implan payudara
Lamanya masa pemulihan bervariasi dari satu orang dengan orang lain. Rata-rata, pemulihan total membutuhkan waktu antara empat hingga enam minggu.
Berikut beberapa tips perawatan setelah melakukan implan payudara:
1. Lakukan masa pemulihan dengan benar
Setelah operasi, berikan waktu untuk tubuh kamu beristirahat dan sembuh. Kebanyakan wanita dapat kembali bekerja setelah sekitar satu minggu (7-10 hari).
Tetapi tetap harus menghindari mengangkat beban berat selama beberapa minggu (4-6 minggu). Hasil jangka panjang akan bergantung pada proses pemulihan yang dilakukan dengan benar.
2. Pilih bra yang tepat
Setelah operasi biasanya pasien akan disarankan menggunakan bra bedah dan harus dipakai selama beberapa minggu. Kenakan bra ini sampai kamu mendapat izin dari dokter untuk beralih ke model bra biasa.
Saat kamu mulai memakai bra biasa lagi, pilih bra tanpa underwire terlebih dahulu. Kawat yang kaku dapat mengiritasi sayatan payudara, terutama yang berada di bawah payudara.
Kamu bisa mulai memakai bra berkawat lagi beberapa bulan setelah operasi. Pastikan kamu mengenakan bra setiap hari untuk menopang payudara dan mencegahnya kendur.
3. Pijat payudara
Pasca operasi biasanya pasien juga disarankan untuk melakukan teknik pijat payudara khusus. Pada dasarnya ini adalah jenis pijat payudara di mana kamu memindahkan implan di dalam kantung payudara.
Ini biasanya dilakukan lebih sering pada hari-hari awal setelah operasi dan kemudian pada perawatan berikutnya. Jika kamu diminta untuk melakukan pijat payudara, lakukan sesuai petunjuk agar implan tetap lembut dan kenyal.
4. Tes mammogram
Baik kamu memiliki implan payudara atau tidak, tes mammogram ini sebenarnya penting dilakukan semua wanita.
Namun tes akan lebih sulit pada wanita yang memiliki implan. Jadi pastikan kamu melakukan tes pencitraan payudara ini untuk memastikan payudara kamu dalam kondisi yang sehat.
Jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!