Share This Article
Ada banyak perubahan dan kerusakan yang terjadi pada paru-paru perokok. Perubahan-perubahan ini bisa dilihat secara visual atau menggunakan mikroskop.
Selain perubahan struktural, ada juga beberapa perubahan fungsional pada paru-paru perokok yang membuatnya sangat berbeda secara signifikan dengan paru-paru sehat, yaitu pada kapasitas paru-paru hingga kemampuan penyerapan oksigen.
Untuk lebih jelasnya tentang seperti apa paru-paru perokok dibandingkan paru-paru sehat, simak penjelasan berikut ini:
Tampilan paru-paru perokok
Kamu bisa melihat perbedaan mendasar paru-paru perokok dengan paru-paru sehat dengan mata telanjang. Yang paling menonjol adalah perubahan tampilan paru-paru perokok yang menjadi hitam dari yang tadinya berwarna merah muda pucat.
Saat kamu menghisap rokok, ada ribuan partikel karbon berukuran kecil yang masuk ke dalam paru-paru.
Selanjutnya, Makrofag, salah satu tipe dari sel darah putih akan memakan partikel berwarna cokelat-hitam dari asap rokok yang masuk karena partikel ini sangat beracun, bahkan untuk makrofag, maka dia akan tersimpan di dalam vesikel sebagai sampah di paru-paru.
Ketika sudah tersimpan di sana, dan semakin lama ketika kamu merokok partikel ini akan semakin banyak yang disimpan oleh makrofag di dalam vesikel. Dengan semakin menumpuknya partikel ini, maka paru-paru kamu pun berubah menjadi kehitaman.
Baca Juga : Flek di Paru-paru Pertanda Kanker? Kenali Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasinya!
Paru-paru perokok secara mikroskopis
Dalam ukuran yang lebih kecil, kamu akan melihat seperti apa kerusakan pada paru-paru perokok.
Dari mikroskop kamu dapat melihat sel yang mengelilingi jaringan di paru-paru nampak seperti sebuah kota yang dibangun dengan sangat rapi.
Tapi kota itu sudah rusak oleh asap rokok yang beracun. Kerusakan-kerusakan ini bisa dilihat dari masing-masing struktur sistem pernapasan berikut ini:
1. Perubahan pada silia
Silia merupakan rambut kecil yang berbaris di bronkus dan juga bronkiolus. Tugas dari rambut ini adalah untuk menangkap material asing yang masuk ke saluran pernapasan untuk kemudian mendorongnya kembali ke tenggorokan.
Pada paru-paru perokok, racun seperti acrolein dan formaldehyde yang masuk bersama dengan asap rokok akan melumpuhkan silia dan membuat rambut ini tidak bisa berfungsi dengan baik.
Akibat kondisi ini, maka lebih dari 70 karsinogen yang merupakan racun lain di dalam asap rokok dan organisme mematikan akan masuk ke dalam paru-paru dan dapat merusak paru-paru di level seluler atau molekuler.
2. Perubahan pada mukus
Mukus merupakan lendir yang akan keluar karena zat kimia yang masuk bersamaan dengan asap rokok. Ketika mukus hadir, maka udara yang kaya akan oksigen menjadi terbatas masuk ke dalam ruangan di paru-paru.
3. Perubahan saluran udara
Pada skala mikroskopis, kamu akan melihat jika saluran udara meregang dan menjadi tidak elastis.
Kondisi yang terjadi pada paru-paru perokok ini disebabkan oleh komponen rokok yang masuk bersamaan dengan asap yang kamu hirup.
4. Perubahan pada alveolus
Racun pada asap rokok akan merusak struktur alveolus. Menyebabkan kemampuan alveolus untuk melebar dan berkontraksi menjadi berkurang.
Kerusakan pada alveolus akan menyebabkan udara terperangkap dan tidak sulit untuk dihembuskan keluar. Semakin banyak udara yang terperangkap, semakin banyak alveolus yang akan rusak.
Baca Juga : Waspadai Kanker Paru-paru: Penyebab dan Faktor Risiko yang Wajib Kamu Ketahui
Perubahan level molekuler
Di pangkal tiap paru-paru, terdapat sel DNA. DNA ini berisikan instruksi untuk setiap protein yang dibutuhkan paru-paru untuk tumbuh, berfungsi dengan baik, memperbaiki diri, dan memberitahukan pada sel jika sudah saatnya untuk mati saat sel tersebut menua.
Pada saat merokok, kamu bisa merubah gen yang ada di dalam paru-paru, lho. Selain itu, perubahan pada paru-paru merokok juga bisa menyebabkan epigenetik di sel paru-paru, yang merubah tampilan dari sel DNA di dalam paru-paru.
Kapasitas paru-paru perokok
Pada level mikroskopis, kerusakan alveolus karena asap rokok dapat memengaruhi masuknya udara ke dalam paru-paru. Ini berarti, kapasitas paru-paru menjadi berkurang.
Merokok pun dapat merusak otot dada sehingga kemampuan kamu untuk menarik napas dalam-dalam menjadi berkurang. Elastisitas otot di saluran udara juga bisa terdampak oleh asap rokok, membuat udara yang masuk ke paru-paru menjadi berkurang.
Baca Juga : Paru-Paru Popcorn: Ketahui Penyebab, Gejala, dan Pencegahannya
Kerusakan paru-paru pada perokok
Merokok dapat menyebabkan kerusakan dan picu penyakit paru-paru karena rusaknya saluran udara dan kantung udara kecil (alveoli) yang ditemukan di paru-paru.
Jika kamu menderita asma, asap tembakau dapat memicu serangan atau memperburuk serangan. Perokok juga 12 hingga 13 kali lebih mungkin meninggal akibat penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dibandingkan bukan perokok.
Berikut beberapa kerusakan paru-paru lain yang bisa terjadi apabila kamu merokok:
1. Iritasi paru-paru
Paru-paru perokok mengalami peradangan di saluran udara kecil dan jaringan paru-paru. Ini bisa membuat dada kamu terasa sesak atau menyebabkan mengi atau sesak napas.
Peradangan yang berlanjut membangun jaringan parut, yang menyebabkan perubahan fisik pada paru-paru dan saluran udara yang dapat membuat sulit bernapas.
Iritasi paru-paru selama bertahun-tahun bisa membuat kamu mengalami batuk kronis dengan lendir.
2. Emfisema
Kerusakan paru-paru yang kedua adalah meningkatnya risiko kamu terkena emfisema. Merokok menghancurkan kantung udara kecil atau alveoli, di paru-paru yang memungkinkan pertukaran oksigen.
Saat merokok, kamu merusak beberapa kantung udara itu. Alveoli tidak tumbuh kembali, jadi ketika kamu menghancurkannya, kamu telah menghancurkan sebagian paru-paru secara permanen.
Ketika cukup banyak alveoli yang dihancurkan, penyakit emfisema berkembang. Emfisema menyebabkan sesak napas yang parah dan dapat menyebabkan kematian.
3. Kerusakan paru-paru pada bagian silia
Merokok juga dapat menyebabkan kerusakan paru-paru pada bagian silia. Saluran udara dilapisi dengan sikat kecil seperti rambut, yang disebut silia. Silia menyapu lendir dan kotoran sehingga paru-paru tetap bersih.
Merokok untuk sementara melumpuhkan dan bahkan membunuh silia. Ini membuat kamu lebih berisiko terhadap infeksi. Perokok lebih sering terkena pilek dan infeksi saluran pernapasan dibandingkan non-perokok.
4. Berkurangnya aliran udara
Merokok dapat “membakar” dan mengiritasi paru-paru. Bahkan satu atau dua batang rokok menyebabkan iritasi dan batuk.
Merokok juga dapat merusak paru-paru dan jaringan paru-paru. Kondisi ini dapat mengurangi jumlah ruang udara dan pembuluh darah di paru-paru, mengakibatkan berkurangnya oksigen ke bagian-bagian penting tubuh.
5. Lebih banyak lendir dan infeksi
Saat merokok, sel-sel yang menghasilkan lendir di paru-paru dan saluran udara bertambah besar dan jumlahnya. Akibatnya jumlah lendir bertambah dan mengental.
Paru-paru tidak dapat secara efektif membersihkan kelebihan lendir ini. Jadi, lendir tetap berada di saluran udara kamu, menyumbatnya, dan membuat kamu batuk. Lendir ekstra ini juga rentan terhadap infeksi.
Merokok menyebabkan paru-paru kamu menua lebih cepat dan menghalangi mekanisme pertahanan alaminya untuk melindungi kamu dari infeksi.
Baca Juga : Waspada, Kenali 5 Tanda COVID-19 Sudah Menyebar di Paru-Paru!
Kerusakan paru-paru akibat paparan asap rokok
Saat orang merokok, mereka mencemari udara di sekitar mereka. Asap rokok kedua ini berasal dari dua sumber:
- Ujung rokok yang terbakar
- Perokok saat dia menghembuskan asap
Para peneliti telah mempelajari orang dewasa bukan perokok yang menghirup asap rokok di tempat kerja, dan hasilnya menunjukkan orang dewasa ini memiliki gangguan atau kerusakan paru-paru.
Jika kamu menghirup asap rokok sebagai perokok pasif, berikut beberapa gangguan kesehatan yang mungkin kamu alami:
- Mengi
- Batuk kronis
- Peningkatan lendir
- Sesak napas
- Kesulitan mengontrol asma
- Lebih banyak infeksi paru-paru dan pneumonia
- Kanker paru-paru
Melansir UPMC Health, di Amerika Serikat setiap tahun, sekitar 3.000 orang perokok pasif meninggal karena kanker paru-paru yang disebabkan oleh perokok pasif.
Baca Juga : Tahukah Kamu Jika Merokok Juga Dapat Merusak Mata?
Apakah kerusakan paru-paru perokok dapat disembuhkan?
Melansir Live Science, Dr. Norman Edelman, penasihat ilmiah senior American Lung Association dan spesialis kedokteran paru menyebut setelah seseorang berhenti merokok, paru-paru dapat sembuh sampai batas tertentu.
Secara umum, beberapa perubahan inflamasi jangka pendek pada paru-paru dapat kembali membaik ketika orang berhenti merokok. Pembengkakan mereda di permukaan paru-paru dan saluran udara, dan sel paru-paru menghasilkan lebih sedikit lendir.
Silia baru dapat tumbuh, dan ini lebih baik dalam membersihkan sekresi lendir. Dalam beberapa hari hingga minggu setelah berhenti, mantan perokok akan menyadari bahwa mereka mengalami lebih sedikit sesak napas saat beraktivitas.
Meski alasan pastinya belum diketahui secara pasti, namun Dr. Norman Edelman menyebut ada beberapa faktor kemungkinan:
- Karbon monoksida banyak dikeluarkan dari dalam darah. Gas yang terdapat dalam asap rokok ini dapat mengganggu pengangkutan oksigen, karena karbon monoksida mengikat sel darah merah sebagai pengganti oksigen.
- Menurunnya peradangan. Saat saluran pernapasan tak lagi terpapar bahan iritan kimiawi, peradangan menurun. Pembengkakan yang berkurang ini membuat lebih banyak ruang bagi udara untuk mengalir melalui lorong-lorong.
Paradoksnya, mantan perokok mungkin lebih sering batuk selama beberapa minggu pertama setelah mereka berhenti merokok.
Tapi ini hal yang bagus karena artinya silia paru-paru aktif kembali, dan rambut halus ini sekarang dapat memindahkan kelebihan sekresi lendir dari paru-paru ke saluran udara dan menuju tenggorokan, di mana mereka dapat dibatukkan.
Baca Juga : Cara Berhenti Merokok Permanen yang Mudah Dilakukan, Yuk Dicoba!
Tidak semua kerusakan paru-paru perokok bisa sembuh
Meskipun paru-paru punya caranya sendiri dalam memperbaiki kerusakan yang terjadi, namun tidak semua kerusakan dapat diperbaiki.
Paparan jangka panjang terhadap bahan kimia berbahaya yang dihirup dari rokok telah menurunkan fungsi pertahanan paru-paru akan kerusakan.
Akibatnya, jaringan paru-paru dapat meradang dan terluka akibat merokok, sehingga paru-paru kehilangan elastisitas dan tidak dapat lagi menukar oksigen secara efisien.
Merokok jangka panjang dapat menyebabkan emfisema. Setelah paru-paru perokok mengalami kerusakan dan terjadi emfisema, dinding saluran udara kehilangan bentuk dan elastisitasnya.
Sehingga sulit untuk mendorong semua udara keluar dari paru-paru. Perubahan paru-paru ini permanen dan tidak dapat diubah
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!