Share This Article
Ada banyak kebingungan seputar intoleransi laktosa dan alergi susu. Istilah tersebut mungkin terdengar mirip, tetapi sebenarnya mereka menggambarkan dua masalah pencernaan yang berbeda.
Apa sebenarnya perbedaan antara kedua kondisi tersebut dan apa efeknya bagi kesehatan? Simak yuk penjelasannya!
Apa itu intoleransi laktosa dan alergi susu?
Melansir penjelasan Everyday Health, intoleransi laktosa disebabkan oleh kurangnya enzim laktase yang dibutuhkan untuk memecah laktosa. Ini merupakan jenis gula yang terdapat dalam susu dan produk susu lainnya.
Sedangkan alergi susu adalah alergi makanan yang disebabkan oleh reaksi terhadap protein dalam susu.
Dilansir WebMD, intoleransi laktosa adalah gangguan sistem pencernaan karena tidak mampu mencerna laktosa. Intoleransi laktosa umum terjadi pada orang dewasa. Sekitar 30 juta orang Amerika mengidapnya pada usia 20 tahun.
Alergi susu melibatkan sistem kekebalan. Hal itu disebabkan karena ketika alergi susu terjadi, tubuh akan memberikan respons yang tidak normalatau respon alergi.
Jika kamu mengalaminya, tubuh akan bereaksi terhadap protein dalam susu dan produk susu lainnya seolah-olah mereka menyerang sistem kekebalan tubuh dan dianggap berbahaya.
Reaksi alergi ini bisa ringan hanya sekedar ruam hingga parah seperti kesulitan bernapas dan kehilangan kesadaran.
Berbeda dengan intoleransi laktosa, alergi susu merupakan salah satu alergi yang paling umum terjadi pada anak-anak. Sebanyak 2 dari setiap 100 anak di bawah usia 4 tahun alergi susu. Alergi ini bahkan lebih sering terjadi pada bayi.
Baca juga: Moms, Ini Beberapa Solusi untuk Anak yang Alergi Susu Sapi
Perbedaan gejala intoleransi laktosa dan alergi susu
Gejala intoleransi laktosa
Menurut penjelasan dari Everyday Health, intoleransi laktosa bisa bersifat genetik atau bisa juga disebabkan oleh kerusakan usus kecil akibat infeksi virus atau bakteri.
Penting juga untuk diingat bahwa intoleransi laktosa meningkat seiring bertambahnya usia dan cukup umum terjadi pada orang tua.
Kamu biasanya akan merasakan gejala intoleransi laktosa antara 30 menit dan dua jam setelah mengonsumsi susu atau makanan olahan susu. Berikut ini beberapa gejala intoleransi laktosa yang akan terjadi:
- Sakit perut
- Kembung
- Mual
- Diare
Gejala alergi susu
Alergi susu biasanya hanya mengacu pada susu sapi saja. Alergi ini paling umum terjadi pada bayi dan anak-anak, serta dapat berkembang pada semua usia.
Alergi susu adalah alergi makanan yang paling umum terjadi pada anak-anak yaitu memengaruhi lebih dari 2 persen anak di bawah usia 3 tahun. Lalu kebanyakan kasus terjadi banyak anak yang sembuh dari alergi susu pada usia 5 tahun.
Reaksi alergi makanan terhadap susu dapat dimulai dalam beberapa menit atau dapat ditunda selama beberapa jam. Berikut beberapa gejala yang terjadi jika kamu memiliki alergi susu:
- Sakit perut
- Mual
- Diare
- Ruam kulit
- Pembengkakan pada bibir atau tenggorokan
- Kesulitan bernapas
Diagnosis intoleransi laktosa dan alergi susu
Intoleransi laktosa biasanya dapat dibedakan dari alergi susu dengan gejala yang tidak terlalu parah dan riwayat masalah seseorang dengan produk susu, tetapi terkadang dokter tidak dapat langsung membedakan keduanya.
Sebelum memberikan diagnosis, pada umumnya dokter akan menyarankan untuk melakukan beberapa tes terlebih dahulu. Tesnya meliputi:
- Tes napas hidrogen, yaitu laktosa yang tidak tercerna menghasilkan gas hidrogen tingkat tinggi dalam napas. Dokter dapat mendiagnosis intoleransi laktosa dengan mengukur hidrogen ini setelah kamu mengonsumsi minuman yang mengandung laktosa.
- Tes keasaman feses, yaitu laktosa yang tidak tercerna juga meningkatkan jumlah asam dalam tinja. Dokter mungkin menggunakan tes ini untuk mendiagnosis intoleransi laktosa pada anak kecil.
- Tes alergi makanan, jika dokter mencurigai alergi susu, kamu mungkin akan dikirim ke ahli alergi untuk pengujian kulit atau sampel darah diambil untuk pengujian alergi laboratorium.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!